Blog Dunia Pendidikan

Contoh Proposal Meningkatkan Kemampuan Siswa Dalam Menjumlah Bilangan Pecahan Melalui Pendekatan Realistik Matematika


JUDUL
MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENJUMLAH BILANGAN PECAHAN MELALUI  PENDEKATAN REALISTIK MATEMATIKA
A.       LATAR BELAKANG MASALAH
Pembelajaran matematika akan membantu manusia dalam mengetahui dan memiliki kemampuan mengatasi permasalahan dalam kehidupan. Mata pelajaran matematika diberikan kepada siswa di Sekolah Dasar agar mendorong berkembangnya pemahaman dan penghayatan siswa terhadap prinsip dan nilai matematika sehingga tumbuh daya nalar, berpikir logis, sistematik, kritik, kreatif, cerdas, terbuka dan rasa ingin tahu sesuai dengan pernyataan TIM MKPBM (1999 : 17)  mengemukakan bahwa:
Matematika itu adalah bahasa simbol, matematika adalah bahasa numerik, matematika adalah bahasa yang dapat menghilangkan sifat kabur, majemuk, dan emosional. Matematika itu bahasa simbol, matematika adalah bahasa metode berpikir logis, matematika adalah sarana berpikir, matematika adalah  logika pada masa dewasa, matematika adalah ratunya ilmu dan sekaligus menjadi pelayannya, matematika adalah suatu sains yang bekerja menarik kesimpulan-kesimpulan yang perlu, metemtika suatu sains formal yang murni, ilmu tentang bilangan dan ruang. Matematika adalah ilmu yang mempelajari hubungan pola, bentuk dan struktur. Matematika adalah ilmu yang abstrak dan deduktif, matematika adalah aktifitas manusia.

Dalam setiap kesempatan, pembelajaran matematika hendaknya tidak hanya menyampaikan materi matematika saja tetapi guru benar-benar membimbing siswa secara bertahap menguasai konsep matematika serta berbuat sesuai dengan prinsip dan nilai matematika. Maka dari itu, guru hendaknya mampu menciptakan pembelajaran matematika yang menyenangkan. Sehingga bila siswa sudah menyenangi matematika dia akan mengerjakan tugas-tugas matematika dengan rasa senang. Dengan kondisi tersebut diharapkan akan mendorong tercapainya prestasi belajar siswa yang memuaskan.
Dalam melaksanakan pembelajaran matematika hendaknya mengacu pada kurikulum yang berlaku. Peraturan pengelolaan pendidikan yang dilakukan sekarang ini, telah menghasilkan kurikulum baru yaitu kurikulum 2006. Kurikulum ini lebih terkenal dengan nama Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun  dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan.
Dalam hal ini penyusun merasakan adanya kebutuhan belajar yang harus dipenuhi siswa, salah satunya adalah dalam proses pembelajaran yaitu kesulitan siswa dalam menguasai konsep bilangan pecahan sehingga siswa  enggan untuk belajar matematika. Apabila guru mengabaikan permasalahan tersebut maka akan mengakibatkan ketidakberhasilan dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu, guru perlu meningkatkan lagi minat belajar siswa. Sejalan dengan pernyataan tersebut BSNP (2006 : 16) mengemukakan bahwa: “Peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang dan jenis pendidikan tertentu.”
Guru sebagai tenaga pengajar di kelas hendaknya berusaha sedapat mungkin untuk membangkitkan minat belajar pada peserta didiknya dengan berbagai cara, misalnya: dengan memperkenalkan kepada peserta didik berbagai kegiatan belajar, seperti bermain sambil belajar matematika, menggunakan alat peraga yang menarik atau memanipulasi alat peraga, menggunakan bermacam-macam metode pembelajaran pada saat mengajar matematika, mengaitkan pembelajaran matematika dengan dunia anak. (Suwangsih, at al. 2006 : 16)

Demikian halnya dalam BSNP (2006 : 109) mengenai kurikulum matematika mengemukakan bahwa:
Mata pelajaran matematika perlu diberikan kepada semua peserta didik mulai dari Sekolah Dasar untuk membekali peserta didik dengan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis dan kreatif, serta kemampuan bekerjasama. Kompetensi tersebut diperlukan agar peserta didik dapat memiliki kemampuan memperoleh, mengelola dan memanfaatkan informasi untuk bertahan hidup pada keadaan yang selalu berubah, tidak pasti dan kompetitif. 

Melihat kenyataannya di SDN Mangkurayat VI, pembelajaran di kelas IV orientasinya pada kegiatan pembelajaran kurang sesuai dengan minat dan kebutuhan belajar siswa. Dikarenakan faktor guru kurang memperhatikan pembelajaran bermakna bagi siswa dan tidak memperhatikan kepentingan siswa, sehingga siswa banyak mengalami kesulitan dalam memahami konsep-konsep yang diajarkan. Siswa mengalami kesulitan dalam memahami suatu konsep disebabkan juga oleh kurangnya keterampilan guru dalam mengembangkan pendekatan pembelajaran. Serta pembelajaran didominasi oleh guru dan siswa menjadi pasif dalam mengikuti pembelajaran sehingga di kelas IV masih banyak siswa kurang memahami pembelajaran matemtika tentang konsep menjumlah bilangan pecahan.
Sejalan dengan hal tersebut tim MKPBM (1999 : 129) mengemukakan bahwa:
Kerangka pembelajaran matematika dengan pendekatan realistik mempunyai dua kelebihan. Menuntun siswa dari keadaan yang sangat konkrit (melalui proses matematisasi horizontal, matematika dalam hal ini adalah matematika informal) biasanya siswa dibimbing oleh masalah-masalah kontekstual. Dalam falsafah realistik, dunia nyata digunakan sebagai titik pangkal permulaan dalam pengembangan konsep-konsep dan gagasan matematika. 

Atas dasar hal-hal di atas, penulis mengupayakan melalui sebuah pendekatan matematika yaitu dengan pendekatan realistik matematika. Pembelajaran ini akan membawa siswa dari level matematika informal menuju matematika formal sehingga guru bisa mengarahkan siswa baik kelompok maupun individu untuk menciptakan caranya sendiri dalam menyelesaikan soal.
Guru kreatif senantiasa memberikan pendekatan-pendekatan baru dalam menyajikan sebuah pembelajaran yang relevan dengan tingkat perkembangan siswa, menumbuhkankembangkan keterampilan berpikir siswa, serta menumbuhkembangkan keterampilan sosial siswa seperti kerja sama, toleransi, komunikasi dan respek tehadap orang lain. Sehingga dengan kondisi itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENJUMLAH BILANGAN PECAHAN MELALUI PENDEKATAN REALISTIK MATEMATIKA.
B.        PERUMUSAN MASALAH
1.      Identifikasi dan Analisis Masalah
Berdasarkan hasil observasi dalam mengidentifikasi masalah ditemukan sebagian besar siswa kurang antusias dalam pembelajaran matematika tentang menjumlah bilangan pecahan.
Adapun identifikasi masalah dari kegiatan observasi yang telah dilakukan pada pembelajaran matematika tentang menjumlah bilangan pecahan sebagai berikut:
1.  Siswa belum mampu menguasai pembelajaran matematika tentang konsep menjumlah bilangan pecahan.
2.  Siswa enggan untuk mengajukan pertanyaan.
3.  Siswa enggan untuk menjawab pertanyaan.
4.  Siswa kurang aktif dalam proses pembelajaran matematika.
5.  Siswa kurang berminat pada pembelajaran matematika.
Permasalahan utama yang akan diperbaiki pada pembelajaran matematika adalah siswa belum mampu menguasai konsep menjumlah bilangan pecahan. Hal tersebut menjadi fokus masalah dalam penelitian ini.
2.      Rumusan masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas secara umum maka permasalahan yang akan diungkapkan jawabannya dalam penelitian ini adalah: Bagaimana menggunakan pendekatan realistik matematika untuk meningkatkan kemampuan siswa pada materi tentang menjumlah bilangan pecahan di kelas IV SDN Mangkurayat VI Kecamatan Cilawu Kabupaten Garut?
Pertanyaan di atas dapat diidentifikasi dalam sub pertanyaan yang perlu dan layak diselesaikan melalui Penelitian Tindakan Kelas, yaitu sebagai berikut:
1.    Bagaimana menigkatkan kemampuan guru dalam merancang rencana  pelaksanaan pembelajaran (RPP) matematika tentang menjumlah bilangan pecahan melalui pendekatan realistik matematika di kelas IV SDN Mangkurayat VI?
2.    Bagaimana meningkatkan kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran matematika tentang menjumlah bilangan pecahan melalui pendekatan realistik matematika agar proses pembelajaran di kelas IV SDN Mangkurayat VI menjadi berkualitas?
3.    Bagaimana hasil belajar tentang menjumlah bilangan pecahan melalui pendekatan realistik matematika bagi siswa di kelas IV SDN Mangkurayat VI?
C.       TUJUAN PENELITIAN
Tujuan penelitian ini secara umum, adalah meningkatkan kemampuan guru SDN Mangkurayat VI dalam membuat dan mengimplementasikan pendekatan realistik matematika, yang dapat berfungsi meningkatkan kemampuan siswa dalam pembelajaran matematika.
Lebih spesifik dan terperinci tujuan dari penelitian ini sebagai berikut:
1.    Untuk mengetahui kemampuan guru dalam merancang rencanapelaksanaan pembelajaran matematika tentang menjumlah bilangan pecahan melalui pendekatan realistik matematika di kelas IV SDN Mangkurayat VI.
2.    Untuk mengetahui kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran matematika tentang menjumlah bilangan pecahan melalui pendekatan realistik matematika agar proses pembelajaran di kelas IV SDN Mangkurayat VI  menjadi berkualitas.
3.    Untuk memperoleh hasil belajar siswa yang meningkat melalui pendekatan realistik matematika bagi siswa kelas IV SDN Mangkurayat VI.

D.       MANFAAT PENELITIAN
Hasil dari penelitian ini bermanfaat sebagai berikut:
1.    Bagi sekolah dapat memberikan kontribusi edukatif dan faktual bagi upaya peningkatan kualitas pembelajaran matematika khususnya di kelas IV SDN Mangkurayat VI.
2.    Bagi guru dapat memberikan solusi untuk mengatasi kesulitan dalam memahami pentingnya penelitian dalam membangun pembelajaran matematika yang berkualitas di kelas IV SDN Mangkurayat VI.
3.    Bagi siswa dapat memberikan pengalaman berupa cara-cara ilmiah realistis dalam mengatasi permasalahan pembelajaran matematika melalui pelaksanaan penelitian tindakan kelas dan memberikan pengalaman belajar yang berharga dalam pengembangan potensi minat dan bakat melalui pendekatan realistik matematika di kelas IV SDN Mangkurayat VI.
E.         LANDASAN TEORI
Judul penelitian ini adalah MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENJUMLAH BILANGAN PECAHAN MELALUI PENDEKATAN REALISTIK MATEMATIKA. Penelitian dilaksanakan oleh penulis mengacu kepada kurikulum, sebagimana telah kita ketahui bahwa kurikulum yang berlaku saat ini yaitu KTSP.
Kurikulum tingkat satuan pendidikan jenjang pendidikan dasar dan menengah dikembangkan oleh sekolah dan komite sekolah berpedoman pada standar kompetensi lulusan dan standar isi serta panduan penyusunan kurikulum yang dibuat oleh BSNP (BSNP, 2006 : 6).

Kurikulum matematika sekolah dikembangkan oleh pemerintah selalu mengikuti perkembangan dalam bidang pendidikan. Agar konsep-konsep matematika dapat dipahami orang lain dan dapat dengan mudah dimanipulasi secara tepat, maka digunakan notasi dan istilah yang disepakati bersama secara global (universal) dikenal dengan bahasa matematika. Sejalan dengan pernyataan tersebut BSNP (2006 : 109) mengemukakan bahwa:

Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan memajukan daya pikir manusia. Perkembangan pesat di bidang teknologi informasi dan komunikasi dewasa ini dilandasi oleh perkembangan matematika di bidang teori bilangan, aljabar, analisis, teori peluang dan matematika diskrit. Untuk menguasai dan mencipta teknologi di masa depan diperlukan penguasaan matematika sejak dini.

Pembalajaran SD menurut kurikulum pada mata pelajaran matematika bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, efisien dan tepat dalam pemecahan masalah; mengunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika; memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika, dan menafsirkan solusi yang diperoleh; mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah; memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah. (BSNP, 2006 : 110)

Untuk mengetahui gambaran yang berkaitan dengan judul dalam penelitian tindakan kelas ini, dikemukakan pengertian sebagai berikut:
1.    Pecahan
“Kata pecahan yang berarti bagian dari keseluruhan berasal dari bahasa latin fractio yang berarti memecah menjadi bagian-bagian yang lebih kecil” (long, 2003 : 2) Adapun bentuk umum bilangan pecahan seperti yang dikemukakan oleh Sa’dijah (1999 : 148) “Secara umum, bentuk penulisan  disebut pecahan dengan b bilangan cacah dan b ≠ 0. Dalam hal ini a disebut pembilang dan b disebut penyebut.” Pecahan yang akan penulis sampaikan antara lain dalam menjumlah bilangan:
a.    Pecahan yang ekuivalen
Pecahan yang ekuivalen adalah dua bilangan pecahan atau lebih yang menyatakan bilangan sama. Pecahan yang ekuivalen disebut juga pecahan senilai atau pecahan seharga atau pecahan yang sama.
b.    Pecahan sederhana
Pecahan sederhana adalah jika pembilang dan penyebut tidak mempunyai faktor persekutuan.
c.    Pecahan senama
  Pecahan senama dapat dikatakan senama jika mempunyai penyebut sama.
d.   Pecahan campuran
     Pecahan campuran adalah pecahan yang pembilangnya lebih besar dari penyebutnya, sehingga jika disederhanakan akan menghasilkan bentuk bilngan bulat dan bilangan pecahan.
2.    Menjumlah Bilangan Pecahan
                “Secara umum, jika a, b dan c bilangan bulat dan c ≠ 0, maka  .” (Sa’dijah, 1999 : 153)
3.   Pendekatan Realistik Matematika
      Pendekatan realistik adalah suatu pendekatan yang menggunakan masalah realistik sebagai pangkal tolak pembelajaran, dan melalui matematisasi horizontal-vertikal siswa diharapkan dapat menemukan dan merekonstruksi konsep-konsep matematika atau pengetahuan matematika formal. (Suwangsih dan Tiurlina, 2006 : 137)

Dalam pembelajaran di kelas menyangkut interaksi sesama siswa, kerja individual, kerja kelompok, diskusi kelas, presentasi guru dan aktivitas lain sehingga hasil yang diperoleh meningkat. Keadaan tersebut mengharuskan guru menggunakan pendekatan realistik matematika. 

F.        KERANGKA BERPIKIR
Kerangka pemikiran merupakan uraian tentang bagaimana peneliti mengalirkan jalan pikiran secara logis dalam memecahkan masalah yang telah dirumuskan. Untuk memudahkan siswa dalam memahami pelajaran dan juga menciptakan belajar yang menyenangkan maka peran guru sangat dibutuhkan. Guru harus merancang kegiatan pembelajaran sesuai dengan rencana pembelajaran. Demikian juga dalam penelitian yang akan diselenggarakan di kelas IV SDN Mangkurayat VI. Sehubungan dengan hal tersebut TIM MKPBM (2001  : 70) mengemukakan bahwa:
Ketika orang akan mengerjakan sesuatu, maka orang tersebut mestinya menetapkan sasaran yang hendak dicapai. Untuk mencapai sasaran yang hendak dicapai itu seseorang memilih pendekatan yang tepat sehingga diperoleh hasil yang optimal, berhasil guna dan tepat guna.

Atas dasar hal tersebut, maka dipilih serta dikembangkan rencana pembelajaran dalam penelitian pembelajaran  berpegang pada prosedur penyusunan rencana pembelajaran berbasis pendekatan realistik metematika. Sebagaimana dikemukakan Suwangsih dan Tiurlina (2006 : 135) strategi utama dalam kurikulum matematika realistik:
Didominasi oleh masalah-masalah dalam konteks, melayani dua hal yaitu sebagai sumber dan sebagai terapan konsep matematika; perhatian diberikan pada pengembangan model-model, situasi, skema dan simbol-simbol; sumbangan dari para siswa, sehingga siswa dapat membuat pembelajaran manjadi konstruktif dan produktif; interaktif sebagai karakteristik dari proses pembalajaran matematika; dan interwinning (membuat jalinan) antar topik atau antar pokok bahasan.

Penelitian ini mempunyai dua variabel yaitu variabel bebas adalah pendekatan realistik matematika, sedangkan variabel terikatnya adalah meningkatkan kemampuan siswa. Variabel penelitian yang menjadi fokus tindakan, terdiri atas:
1.    Variabel input, yaitu kemampuan awal guru dalam menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran matematika melalui pendekatan realistik matematika.
2.    Variabel proses, hal yang menjadi fokus penelitian terdiri dari :
a.    Serangkaian tindakan guru atau aktivitas dalam pembelajaran matematika tentang menjumlah bilangan pecahan melalui pendekatan realistik matematika.
b.    Aktifitas siswa dalam proses pembelajaran matematika tentang menjumlah bilangan pecahan melalui pendekatan realistik matematika.
3.             Variabel out put dalam penelitian tindakan ini, adalah peningkatan kemampuan siswa dalam pembelajaran matematika tentang menjumlah bilangan pecahan melalui pendekatan realistik matematika.
G.       ANGGAPAN DASAR
Anggapan dasar yang diajukan penulis adalah sebagai berikut:
1.    Pendekatan realistik matematika dapat dipandang sebagai upaya untuk memudahkan siswa memahami pelajaran dan juga belajar yang menyenangkan sehingga keberhasilan belajar siswa di kelas IV Sekolah Dasar Negeri Mangkurayat VI dapat dicapai.
2.    Siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri Mangkurayat VI dapat meningkatkan kemampuan dalam menjumlah bilangan pecahan sehingga mencapai hasil belajar melalui pendekatan realistik matematika.
H.       HIPOTESIS TINDAKAN
Dengan meningkatkan wawasan dan kompetensi guru dalam menyusun dan mengimplementasikan pendekatan realistik matematika dapat meningkatkan kemampuan siswa pada pembelajaran matematika tentang menjumlah bilangan pecahan.
I.          METODE PENELITIAN
1.          Model PTK
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ini dilakukan agar kemampuan siswa dalam pembelajaran matematika dapat meningkat. Sebagaimana dikemukakan oleh Hermawan, at al (2007 : 79)
Secara singkat PTK dapat didefinisikan sebagai suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat memperbaiki dan atau meningkatkan praktek-praktek pembelajaran di kelas secara lebih profesional.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan model Kemmis dan MC. Taggart.
Model ini merupakan pengembangan dari konsep dasar yang diperkenalkan oleh Kurt Lewin pada komponen acting (tindakan) dengan observing (pengamatan) dijadikan sebagai satu kesatuan kegiatan ini dilakukan dalam satu kesatuan waktu secara bersamaan. (Ruswandi, at al. 2007 : 127)

Dengan penggunaan metode tersebut diharapkan dapat meningkatkan kemampuan siswa tentang menjumlah bilangan pecahan di kelas IV SDN Mangkurayat VI.
Adapun rencana penelitian yang akan penulis lakukan dapat dijelaskan sebagai berikut :
a.    Perencanaan
Kegiatan dilaksanakan pada tahap perencanaan ini adalah
membuat instrument pembelajaran antara lain rencana pelaksanaan pembelajaran, lembar penilaian rencana pembelajaran, lembar penilaian kinerja guru dan lembar penilaian tes tertulis.
b.    Implementasi Tindakan
Kegiatan yang dilaksanakan pada tahap ini yaitu melaksanakan pembelajaran di kelas sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang dirumuskan. Dalam kegiatan ini guru melaksanakan pembelajaran menjumlah bilangan pecahan yang ekuivalen melalui pendekatan realistik matematika di  kelas IV SDN Mangkurayat VI.
c.     Observasi
Kegiatan observasi dilaksanakan pada pelaksanaan pembelajaran, untuk memperoleh data tentang perencanaan pembelajaran dan proses pelaksanaannya mencakup kinerja guru dalam pelaksanaan pembelajaran menjumlah bilangan pecahan yang ekuivalen melalui pendekatan realistik matematika.
d.   Refleksi
Kegiatan refleksi dilaksanakan untuk menganalisis data dari hasil observasi pembelajaran pada tiap tindakan. Hasil refleksi ini digunakan untuk menjawab hipotesis tindakan dan rumusan masalah. Selain itu digunakan sebagai bahan acuan dalam merancang dan melaksanakan tindakan berikutnya.  Berdasarkan dari hasil observasi maka didapat analisis data sehingga dapat direfleksi dengan sasaran sebagai berikut:
1)      Menganalisis kemampuan siswa terhadap materi tentang menjumlah bilangan pecahan yang ekuivalen, untuk dijadikan perbaikan pembelajaran.
2)      Menganalisis kinerja siswa dalam kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan pendekatan realistik matematika yang difasilitasi dengan lembar kerja siswa.
3)      Menganalisis kinerja guru dalam merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi hasil belajar siswa sehingga mengetahui hal apa saja yang telah dicapai dan hal apa saja yang belum dicapai saat kegiatan proses pembelajaran.
4)      Membandingkan hasil yang didapat dari pre test dengan post test 1 dan mengamati hal apa saja yang menjadi kendala ataupun keberhasilan dari masing-masing jawaban siswa.
Dari hasil analisis pada siklus I direkomendasikan guna memperbaiki
perencanaan pada siklus 2
1)   Perencanaan tindakan siklus 2
Adapun fokus pembelajaran dengan materi tentang menjumlah bilangan pecahan sederhana dengan langkah:
a)    Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan pada siklus 2.
b)   Melaksanakan pembelajaran disertai dengan lembar kerja siswa.
c)    Membuat alat evaluasi berupa pre test yang mengkaji tentang materi menjumlah bilangan pecahan sederhana  dan membuat alat evaluasi berupa post test II.
d)   Menganalisis hasil pre test.
e)    Melakukan persiapan proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan realistik matematika.
2)   Pelaksanaan dan Observasi
Pelaksanaan pembelajaran pada siklus 2 dengan menggunakan pendekatan realistik matematika pada materi tentang menjumlah bilangan pecahan sederhana dengan melakukan pengamatan terhadap jalannya proses pembelajaran dengan cara mencatat dan mendokumentasikan hasil temuan di lapangan. Pengamatan yang dimaksud adalah :
a)      Mencatat pengetahuan awal siswa mengenai materi tentang menjumlah bilangan pecahan sederhana  dari hasil pre test.
b)      Melakukan observasi tentang kinerja siswa mulai dari awal proses sampai akhir pembelajaran dengan menggunakan pendekatan realistik matematika.
c)      Melakukan observasi tentang kemampuan guru dalam proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan realistik matematika.
d)     Melaksanakan post test yang ditujukan untuk mengetahui hasil belajar dengan menggunakan pendekatan realistik matematika.
3)   Analisis dan Refleksi Pembelajaran
Berdasarkan dari hasil observasi maka didapat analisis data sehingga dapat direfleksi dengan sasaran sebagai berikut:
a)      Menganalisis pemahaman siswa terhadap materi tentang menjumlah bilangan pecahan sederhana sebagai data awal untuk dijadikan perbaikan pembelajaran.
b)      Menganalisis kinerja siswa mulai dari awal proses sampai akhir pembelajaran dengan menggunakan pendekatan realistik matematika yang difasilitasi dengan lembar kerja siswa.
c)      Menganalisis kinerja guru dalam merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi hasil belajar sehingga mengetahui hal apa saja yang belum dicapai saat proses pembelajaran.
d)     Membandingkan hasil yang didapat dari pre test dengan post test 2 dan mengamati hal apa saja yang menjadi kendala ataupun keberhasilan dari masing-masing jawaban siswa.
Dari hasil analisis pada siklus 2 direkomendasikan guna memperbaiki perencanaan pada siklus 3
4)   Perencanaan tindakan siklus 3
Adapun fokus pembelajaran dengan materi tentang menjumlah bilangan pecahan senama dan bilangan pecahan campuran pada siklus 3 dengan langkah:
a)    Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.
b)   Melaksanakan pembelajaran yang disertai dengan lembar kerja siswa.
c)    Membuat alat evaluasi berupa pre test 3 yang mengkaji tentang menjumlah bilangan pecahan senama dan bilangan pecahan campuran dan membuat alat evaluasi berupa post test 3.
d)   Menganalisis hasil pre test.
e)    Melakukan persiapan proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan realistik matematika.
5)   Pelaksanaan dan Observasi
Pelaksanaan pembelajaran pada siklus 3 dengan menggunakan pendekatan realistik matematika pada materi tentang menjumlah bilangan pecahan senama dan bilangan pecahan campuran dengan melakukan pengamatan terhadap jalannya proses pembelajaran dengan cara mencatat dan mendokumentasikan hasil temuan di lapangan. Pengamatan yang dimaksud adalah :
a)      Mencatat pengetahuan awal siswa mengenai materi tentang menjumlah bilangan pecahan senama dan bilangan campuran dari hasil pre test.
b)      Melakukan observasi tentang kinerja siswa mulai dari awal sampai akhir pembelajaran dengan menggunakan pendekatan realistik matematika.
c)      Melakukan observasi tentang kemampuan guru dalam proses belajar mengajar dengan menggunakan pendekatan realistik matematika.
6)   Analisis dan Refleksi Pembelajaran
Berdasarkan dari hasil observasi maka didapat analisis data sehingga dapat direfleksi dengan sasaran sebagai berikut:
a)      Menganalisis pemahaman siswa terhadap materi tentang menjumlah bilangan pecahan senama dan bilangan pecahan sederhana sebagai data awal untuk dijadikan perbaikan pembelajaran.
b)      Menganalisis kinerja siswa mulai dari awal sampai akhir pembelajaran dengan menggunakan pendekatan realistik matematika yang difasilitasi dengan lembar kerja siswa.
c)      Menganalisis kinerja guru dalam merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi hasil belajar sehingga mengatahui hal apa saja yang telah dicapai dan hal apa yang belum dicapai saat kegiatan proses pembelajaran.
d)     Membandingkan hasil yang didapat dari pre test dengan post test 1 dan mengamati hal apa saja yang menjadi kendala ataupun keberhasilan dari masing-masing jawaban siswa.
Dari hasil analisis pada siklus 3 direkomendasikan guna memperbaiki perencanaan pada siklus berikutnya hingga tercapai. Karena keterbatasan waktu penelitian dilaksanakan hanya sampai siklus 3.
2.        Setting Penelitian
a.      Lokasi Penelitian
Penulis mengambil lokasi penelitian di Kelas IV SDN Mangkurayat VI Kecamatan Cilawu Kabupaten Garut.
b.    Subjek Penelitian
Penelitian dilaksanakan penulis pada siswa dan guru kelas IV Sekolah Dasar Negeri Mangkurayat VI  yang berada di Kecamatan Cilawu Kabupaten Garut pada semester 2 Tahun Ajaran 2009/2010.
Jumlah siswa SDN Mangkurayat VI sebanyak 35 orang. Jumlah siswa perempuan 20 orang dan jumlah siswa laki-laki 15 orang. Sedangkan guru yang menjadi subjek penelitian yaitu guru kelas IV yang memiliki kualifikasi D2 PGSD. Pemilihan subjek penelitian tersebut didasari bahwa Sekolah Dasar Negeri Mangkurayat VI merupakan tempat peneliti bertugas sebagai guru sukwan. Hal ini menjadi salah satu faktor untuk memperlancar penulis dalam melakukan penelitian, juga lebih mudah untuk berkolaborasi dengan guru kelas IV di Sekolah Dasar Negeri Mangkurayat VI yang berfungsi sebagai observer.
c.    Definisi Konseptual
Judul penelitian ini adalah MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENJUMLAH BILANGAN PECAHAN MELALUI PENDEKATAN REALISTIK MATEMATIKA. Guna mengarahkan pembahasan dan menghindari kesalahan dalam penafsiran terhadap judul di atas, maka operasionalisasi judul tersebut adalah sebagai berikut:
1)   Mejumlah Bilangan Pecahan
Pecahan merupakan bagian yang penting dalam matematika. Dengan belajar pecahan seseorang bisa berbagi dengan orang lain.
Pecahan merupakan salah satu cara untuk menuliskan suatu bilangan. “Kata pecahan yang berarti bagian dari keseluruhan berasal dari bahasa latin fractio yang berarti memecah menjadi bagian-bagian yang lebih kecil.” (long, 2003 : 2)
2)    Pendekatan Realistik Matematika
Pada dasarnya, pengembangan pembelajaran matematika dengan pendekatan realistik merupakan salah satu usaha meningkatkan kemampuan siswa memahami matematika. Sejalan dengan hal tersebut  Suwangsih dan Tiurlina (2006 : 137) mengemukakan:
Pendekatan realistik adalah suatu pendekatan yang menggunakan masalah realistik sebagai pangkal tolak pembelajaran, dan melalui matematisasi horizontal-vertikal siswa diharapkan dapat menemukan dan merekonstruksi konsep-konsep matematika atau pengetahuan matematika formal.

d.   Fokus Tindakan
Fokus tindakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1)        Kinerja Guru
a)    Meningkatkan kemampuan guru dalam membuat rencana pembelajaran metematika melalui pendekatan realistik matematika tentang menjumlah bilangan pecahan
b)   Meningkatkan kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran metematika melalui pendekatan realistik matematika tentang menjumlah bilangan pecahan.
2)        Kinerja siswa
a)    Meningkatkan kemampuan siswa dalam pembelajaran matematika melalui pendekatan realistik matematika tentang menjumlah bilangan pecahan yang dilakukan peneliti.

3.        Prosedur Penelitian
a.    Orientasi dan identifikasi masalah
Langkah awal yang dilakukan pada saat orientasi adalah mengkaji Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan di kelas IV semester 2 tentang menjumlah bilangan pecahan. Hasil belajar siswa dalam menjumlah bilangan pecahan rata-rata di bawah 75% maka perlu perbaikan hasil belajar siswa dengan mengenalkan materi menjumlah bilangan pecahan  dengan cara yang dapat memudahkan siswa dalam  kemampuan menjumlah bilangan pecahan yaitu melalui pendekatan realistik matematika. Karena hasil belajar siswa kurang dari 75% maka penelitian ini diidentifikasi untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menjumlah bilangan pecahan  melalui pendekatan realistik matematika di kelas IV Sekolah Dasar Negeri  Mangkurayat VI Kecamatan Cilawu  Kabupaten Garut.
b.    Perencanaan tindakan penelitian
Perencanaan yang peneliti lakukan berawal dari permintaan izin kepada Kepala Sekolah SDN Mangkurayat VI Kecamatan Cilawu Kabupaten Garut.
Kegiatan yang akan dilakukan oleh peneliti yaitu merumuskan langkah-langkah tindakan dan menyusun rencana tindakan mengenai peningkatan kemampuan siswa dalam menjumlah bilangan pecahan melalui pendekatan realistik matematika.
c.    Pelaksanaan tindakan penelitian
Pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan realistik matematika tentang menjumlah bilangan pecahan melakukan pengamatan terhadap jalannya proses percobaan dengan cara mencatat dan mendokumentasikan hasil temuan di lapangan.
Pengamatan yang dimaksud adalah :
1). Mencatat pengetahuan awal siswa tentang menjumlah bilangan pecahan  dari hasil pre test.
2). Melakukan observasi tentang kinerja siswa mulai dari awal proses sampai akhir pembelajaran dengan menggunakan pendekatan realistik matematika.
3). Melakukan observasi tentang kemampuan guru dalam proses belajar mengajar dengan menggunakan pendekatan realistik matematika.
4). Melaksanakan post test yang ditujukan untuk mengetahui hasil belajar dengan menggunakan pendekatan realistik matematika.
4.        Teknik Pengumpulan Data
Alat yang digunakan untuk mengumpulkan data penelitian tindakan kelas adalah, lembaran tes tertulis yang terdiri dari pree tes dan post tes untuk melihat data dan hasil belajar siswa, serta format isian untuk mengidentifikasi alat yang digunakan dalam proses pembelajaran juga lembar observasi proses pembelajaran.
Data sekecil apapun yang ditemukan di lapangan akan dicatat dalam catatan.
5.        Teknik Analisis Data
Analisis data hasil penelitian menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini melalui teknik triangulasi yaitu teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain. Di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Sejalan dengan pernyataan tersebut Moleong (2005 : 330) mengemukakan bahwa:
Empat macam triangulasi sebagai teknik pemeriksaan yang memanfaatkan penggunaan sumber, metode, penyidik dan teori. Hal itu dapat dicapai dengan jalan : a. Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara. b. Membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan apa yang dikatakannya secara pribadi. c. Membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi penelitian dengan apa yang dikatakannya sepanjang waktu. d. Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat dan pendangan orang seperti rakyat biasa, orang yang berpendidikan menengah atau tinggi, orang berada, orang pemerintahan. e. Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan.
 analisis dilakukan pada setiap siklus pembelajaran dengan menggunakan tahapan sebagai berikut:
a.    Pengumpulan data hasil penelitian tindakan kelas tentang menjumlah bilangan pecahan melalui pendekatan realistik matematika.
b.    Pengumpulan data, yaitu kinerja siswa, kinerja guru, dan kemampuan siswa dalam menjumlah bilangan pecahan melalui pendekatan realistik matematika.
c.    Interpretasi dan refleksi data, berdasarkan tingkat pencapaian, misalnya: baik sekali, baik, sedang atau kurang.
d.   Rekomendasi dan tindak lanjut ditentukan berdasarkan hasil kemampuan siswa dalam proses pembelajaran menjumlah bilangan pecahan.
6.        Kriteria Keberhasilan
Pada penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan di kelas IV SDN Mangkurayat VI, kriteria keberhasilan yang ingin dicapai berdasarkan KKM lebih dari 75% sehingga pembelajaran matematika dapat dikatakan meningkat.

J.         JADWAL PENELITIAN
No
Rencana Kegiatan
Bulan
Minggu ke
I
Persiapan

1
2
3
4
5

1.      Pengajuan judul skripsi
Desember




2.      Konsultasi judul dengan pembimbing
Desember





3.      Penyusunan proposal skripsi
Desember




4.      Konsultasi proposal skripsi
Desember




5.      Penyerahan proposal skripsi
Desember





6.      Revisi proposal skripsi
Januari




7.      Perancangan instrument
Januari




8.      Penerbitan SK
Januari



9.      Penerbitan surat izin penelitian
Januari



II
Pelaksanaan







1.      Uji coba instrumen penelitian
Februari





2.      Revisi Instrumen
Februari




3.      Pelaksanaan observasi
Maret





4.      Konsultasi hasil observasi
April




III
Pelaksanaan







1.      Penulisan laporan skripsi
Mei
IV
Sidang skripsi







1)      Pendaftaran ujian sidang
Juni




2)      Penyerahan skripsi kepada TU
Juni





3)      Pelaksanaan ujian sidang
Juni




4)      Penyerahan skripsi hasil revisi dan sidang
Juni



DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. (2002). Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktek.   Jakarta: Rineka Cipta. Yayasan Graha.
Hadi, Susanto. (2005). Pendidikan Matematika Realistik dan Implementasinya. Banjarmasin: Tulip.
Hermawan, R. Mujono. Suherman, A. (2007). Metode Penelitian Pendidikan Sekolah Dasar. Bandung: UPI Press.

BSNP. (2006). Kurikulum-2006. Jakarta: Media Makmur Maju Mandiri.

Long, linnete. (2005). Pecahan yang Menakjubkan. Bandung: Pakar Raya.

Moleong, J. Lexy. (2005). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset

Mustafa, Zainal. (2009). Mengurai Variabel Hingga Instrumentasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Sa’dijah, Cholis. (1999). Pendidikan Matematika II. Jakarta: Departmen
 Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

Sukiman, at al. (2002). Matematika. Jakarta: Universitas Terbuka.

Suwangsih, E dan Tiurlina. Model Pembelajaran Matematika. UPI PRESS.

TIM MKPBM, (1999). Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung: JICA-Universitas Pendidikan Indonesia.

TIM FKIP. (2007). Pemantapan Kemampuan Mengajar. Jakarta: Universitas Terbuka.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2008). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.


Wardani, at al. (2004). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Universitas Terbuka.
Tag : PROPOSAL
Iklan 655 x 60
0 Komentar untuk "Contoh Proposal Meningkatkan Kemampuan Siswa Dalam Menjumlah Bilangan Pecahan Melalui Pendekatan Realistik Matematika"

Back To Top