BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di Indonesia
mengenai berenang baru mulai terkenal setelah kemerdekaan, sedangkan sebelumnya
hanya dikenal oleh bangsa kulit putih saja. Berenang merupakan cabang olahraga
yang penting untuk dipelajari dan dikuasai, sebab manusia hidup didunia ini,
sehari-harinya tidak lepas dari pada air. Air adalah salah satu unsur yang
penting didalam kehidupan kita, sebab bila tidak ada air tentu semua mahluk
tidak dapat hidup. Selain itu berenang merupakan olahraga yang paling
dianjurkan bagi mereka yang kelebihan berat badan (obesitas), ibu hamil dan
penderita gangguan persendian tulang atau arthritis. Berenang dapat
memberikan banyak manfaat yang dapat dirasakan apabila kita melakukannya secara
benar dan rutin.
Namun
kenyataannya, banyak yang enggan mempelajari cabang olahraga tersebut, karna di
anggap berbahaya. Padahal berenang terbilang minim resiko, olahraga
renang membuat tubuh sehat karena hampir semua otot tubuh dipakai
sewaktu berenang.
Untuk
menghindari terjadinya bahaya yang di khawatirkan, dianjurkan melakukan gerakan
pemanasan sebelum memulai olahraga ini, agar tidak kram otot sekaligus juga
berfungsi untuk meningkatkan suhu tubuh dan detak jantung secara bertahap dan
juga lakukan pendinginan setelah selesai berenang agar suhu tubuh dan detak
jantung tidak menurun secara drastis dengan cara berenang perlahan-lahan selama
5 menit.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Bagaimanakah sejarah dari cabang
olahraga renang?
1.2.2 Bagaimana tehnik berolahraga renang?
1.2.3 Bagaimana proses belajar mengajar
dalam cabang olahraga renang?
1.2.4 Bagaimana proses latihan dari cabang
olahraga renang?
1.2.5 Peraturan apa saja yang ada dalam
cabang olahraga renang?
1.2.6 Peralatan apa saja yang diperlukan
untuk mendukung pelaksanaan cabang olahraga renang?
1.3 Tujuan Penulisan
1.3.1 Untuk mengetahui sejarah dari cabang
olahraga renang.
1.3.2 Untuk mengetahui tehnik berolahraga
renang.
1.3.3 Untuk mengetahui proses belajar
mengajar dalam cabang olahraga renang.
1.3.4 Untuk mengetahui proses latihan dari
cabang olahraga renang.
1.3.5 Untuk mengetahui peraturan-
peraturan yang ada dalam cabang olahraga renang.
1.3.6 Untuk mengetahui peralatan-peralatan
yang diperlukan untuk mendukung pelaksanaan cabang olahraga renang.
1.4 Manfaat Penulisan
1.4.1 Pembaca dapat mengetahui sejarah
dari cabang olahraga renang.
1.4.2 Pembaca dapat mengetahui tehnik
berolahraga renang.
1.4.3 Pembaca dapat mengetahui proses
belajar mengajar dalam cabang olahraga renang.
1.4.4 Pembaca dapat mengetahui proses
latihan dari cabang olahraga renang.
1.4.5 Pembaca dapat mengetahui peraturan-
peraturan yang ada dalam cabang olahraga renang.
1.4.6 Pembaca dapat mengetahui
peralatan-peralatan yang diperlukan untuk mendukung pelaksanaan cabang olahraga
renang.
1.5 Metode Penulisan
1.5.1 Kajian
Pustaka
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sejarah Renang
Renang telah dikenal sejak masa
prasejarah, dengan ditemukannya Lukisan dari Zaman Batu didalam “gua perenang”
yang berdekatan dengan Wadi Sora di
Gilf Kebir, Mesir barat daya. Gambar-gambar
ini nampak menunjukkan gaya dada atau gaya anjing mengayuh, meskipun bisa jadi
ini mungkin menunjukkan gerakan yang berkaitan dengan prosesi ritual yang
artinya tidak ada kaitannya dengan renang. Gua ini juga digambarkan pada film
English Patient.
Stempel lilin Mesir yang bertanggal
antara 4000 dan 9000 tahun sebelum masehi menunjukkan empat perenang yang
diyakini berenang dengan variasi dari gaya bebas. Referensi lain mengenai
renang juga ditemukan pada gambar timbul Babylonia dalam lukisan dinding
Assyria yang menunjukkan variasi dari gaya dada. Lukisan yang paling terkenal
telah ditemukan di padang pasir Kebir dan diperkirakan berasal dari sekitar
4000 tahun sebelum masehi.
Gambar timbul Nagoda juga
menunjukkan perenang yang berasal dari 3000 tahun sebelum masehi. Istana Indian
Mohenjo Daro dari 2800 tahun sebelum masehi memiliki kolam renang berukuran 30
m x 60 m. Istana Minoan Minos of Knossos di Kreta juga dilengkapi dengan bak
mandi. Makam kuno Mesir dari 2000 tahun sebelum masehi menunjukkan variasi dari
gaya bebas.
Penggambaran perenang juga ditemukan
pada Hittites, Minoans, dan masyarakat Timur Tengah lainnya, orang Inca dalam
Rumah Tepantitla di Teotihuacan, dan dalam mosaik di Pompeii. Referensi tulisan
yang berasal dari 2000 tahun sebelum masehi, termasuk Gilgamesh, the Iliad, the
Odyssey, Injil (Ezekiel 47:5, Perjanjian 27:42, Isaiah 25:11), Beowulf, dan
hikayat lainnya, meskipun gayanya tidak pernah dijelaskan. Ada juga beberapa
yang menyinggung para perenang dalam naskah kuno Vatikan, Borgian dan Bourbon.
Orang-orang Yunani tidak mengikut
sertakan renang pada Pertandingan Olympiade kuno, namun mempraktekan olah raga
tersebut. Sering kali membangun kolam renang sebagai bagian dari bak mandi
mereka. Satu pernyataan yang biasanya menyinggung di Yunani adalah dengan
mengatakan tentang seseorang bahwa dia tidak tahu bagaimana caranya berlari
ataupun berenang. Orang-orang Etruscan di Tarquinia (Italia) menunjukkan gambar
para perenang dalam 600 tahun sebelum masehi, dan makam kuno di Yunani
menunjukkan gambar perenang-perenang 500 tahun sebelum masehi.
Orang Yunani Sisilia telah dijadikan
tawanan pada sebuah kapal Persia king Xerxes I pada 480 tahun sebelum masehi.
Setelah mengetahui serangan yang akan datang untuk angkatan laut Yunani, ia
mencuri pisau dan lompat keluar kapal. Sepanjang malam dan dengan menggunakan
alat bantu pernapasan (snorkel) yang terbuat dari buluh, ia berenang kembali
kearah kapal dan memotong talinya.
Juga dinyatakan bahwa ketrampilan
berenang telah menyelamatkan bangsa Yunani pada perang Salamis, ketika bangsa
Persia semuanya tenggelam ketika kapal mereka dihancurkan. Julius Caesar juga
dikenal sebagai sebagai perenang yang baik. Sejumlah relif dari 850 tahun
sebelum masehi di Galeri Nimrud dari Musium Inggris menunjukkan para perenang,
yang sebagian besar dalam konteks militer, sering menggunakan alat bantu
renang.
Di Jepang, renang merupakan salah
satu keahlian terhormat Samurai, dan catatan sejarah menjelaskan kompetisi
renang pada tahun 36 sebelum masehi diadakan oleh kaisar Suigui (ejaannya tidak
jelas), yang pertama kali dikenal sebagai perlombaan renang. Cerita rakyat
Jerman menjelaskan tentang renang, yang dengan sukses digunakan dalam perang
melawan bangsa Roma. Kompetisi renang juga dikenal sejak saat itu.
Abad Pertengahan hingga tahun 1800
Renang awalnya merupakan salah satu
dari tujuh ketangkasan yang dimiliki oleh para kesatria dalam Abad Pertengahan,
termasuk berenang dengan memakai baju zirah. Akan tetapi, sejak renang
dilakukan dalam keadaan tanpa pakaian, ia menjadi kurang populer karena
masyarakat menjadi semakin konservatif, dan ia telah ditentang oleh gereja pada
akhir abad pertengahan. Sebagai contoh, pada abad ke 16, pengadilan Jerman
mencatatkan dalam Vechta larangan tempat renang umum tanpa busana bagi
anak-anak.
Leonardo da Vinci membuat sketsa
awal tentang pelampung. Pada tahun 1538 Nicolas Wynman, Profesor bahasa
berkebangsaan Jerman, menulis pertama kali buku renang Colymbetes. Tujuannya
bukan untuk olah raga, tapi lebih untuk mengurangi bahaya tenggelam. Meskipun
demikian, buku tersebut berisi pendekatan yang sangat bagus dan metodis untuk
belajar belajar gaya dada, termasuk alat bantu renang seperti kantung berisi tekanan
udara, ikatan buluh, atau sabuk pelampung. Sekitar waktu yang hampir bersamaan,
E. Digby dari Inggris juga menulis buku tentang renang, menyatakan bahwa
manusia dapat berenang lebih baik dari ikan.
Pada tahun 1603 organisasi renang
pertama dibentuk di Jepang. Kaisar Go-Yozei dari Jepang menyatakan bahwa murid
sekolah harus dapat berenang. Pada tahun 1696, penulis Perancis Thevenot
menulis Seni Berenang, menjelaskan bahwa gaya dada sangat mirip dengan gaya
dada modern. Buku ini telah diterjemahkan kedalam bahasa Inggris dan menjadi
referensi standar renang selama bertahun-tahun hingga masa yang akan datang.
Pada tahun 1708, kelompok penyelamat
pertama yang dikenal Asosiasi Chinkiang untuk Menyelamatkan Hidup dibentuk di
Cina. Pada tahun 1796 klub renang (yang masih ada) telah ditemukan di Upsala,
Swedia. Benjamin Franklin diakui sebagai pencipta sirip karet renang pada usia
sepuluh, tahun 1716. Pada tahun 1739 Guts Muts (juga dieja dengan Guts Muth)
dari Schnepfenthal, Jerman, menulis Gymnastik die Jugend (Olah raga untuk kaum
muda), termasuk didalamnya bagi khusus tentang renang.
Pada tahun 1974 Kanonikus Oronzio de
Bernardi of Italy menulis dua volume buku tentang renang, termasuk latihan
mengambang sebagai prasyarat untuk belajar renang. Pada tahun 1798 Guts Muts
menulis buku lain Kleines Lehrbuch der Schwimmkunst zum Selbstunterricht (Buku
pelajaran kecil tentang seni renang untuk belajar sendiri), merekomendasikan
penggunaan alat pancing untuk membantu dalam belajar berenang.
Bukunya menjelaskan tiga langkah
pendekatan untuk belajar berenang yang masih dipergunakan hingga saat ini.
Pertama, buatlah murid terbiasa dengan air, kedua, latih gerakan renang di luar
air, ketiga, latih gerakan renang di dalam air. Dia yakin bahwa renang adalah
bagian penting dari setiap pendidikan.
Kelompok penyelamat lainnya
didirikan tahun 1767 di Amsterdam oleh orang Belanda, 1772 di Kopenhagen, dan
tahun 1774 oleh Inggris Raya. Pada tahun 1768 kelompok kemanusiaan dibentuk di
Amerika Serikat.The Haloren, kelompok pembuat garam di Halle, Jerman, sangat
mahir berenang melalui pemberian contoh yang baik pada yang lainnya dengan cara
mengajar anak-anak mereka berenang pada usia yang masih sangat muda.
Era Olimpiade modern setelah tahun 1896
Pertandingan Olimpiade dilangsungkan
pada tahun 1896 di Athena. Kompetisi khusus kaum pria (lihat juga renang pada
olimpiade musim panas 1896). Enam pertandingan telah direncanakan, namun hanya
empat yang betul-betul diselenggarakan: 100 m, 500 m, dan 1200 m gaya bebas dan
100 m untuk pelaut. Medali emas pertama dimenangkan oleh Alfred Hajos dari
Hungaria dengan catatan waktu 1:22.20 untuk 100 m gaya bebas.
Hajos juga memenangkan pertandingan
1200 m, dan tidak mampu memenangkannya pada 500 m, dimana dimenangkan oleh Paul
Neumann dari Australia. Kompetisi renang lainnya dari 100 m untuk para pelaut
termasuk tiga pelaut Yunani di Teluk Zea dekat Piraeus, dimulai dengan perahu
dayung. Pemenangnya adalah Ioannis Malokinis dengan catatan waktu dua menit dan
20 detik. Perlombaan 1500 m juga diadakan.
Pada tahun 1897 Kapten Henry
Sheffield membuat kaleng penyelamat atau silinder penyelamat, yang sekarang
dikenal sebagai alat bantu penyelamat di Baywatch. Bagian ujungnya membuatnya
meluncur lebih cepat dipermukaan air, meskipun itu dapat menyebabkan cidera.
Pertandingan Olimpiade kedua dilaksanakan di Paris tahun 1900 menampilkan 200
m, 1000 m, dan 4000 m gaya bebas, 200 m gaya punggung, dan 200 m perlombaan
beregu (lihat juga Renang pada Olimpiade musim panas tahun 1900).
Ada dua tambahan pertandingan renang
yang tidak biasa (meskipun cukup umum pada waktu itu), hambatan pelaksanaan
renang di sungai Seine (berenang bersama arus), dan perlombaan renang didalam
air. 4000 m gaya apa saja dimenangkan oleh John Arthur Jarvis dengan catatan
waktu dibawah satu jam, perlombangan renang Olimpiade terpanjang yang pernah
diadakan. Gaya punggung juga diperkenalkan pada pertandingan Olimpiade di
Paris, demikian juga halnya dengan polo air. Klub Renang Osborne dari Manchester
mengalahkan team klub dari Belgia, Perancis dan Jerman dengan sangat mudah.
Gaya Trudgen dikembangkan oleh guru
renang dan perenang Australia keturunan Inggris bernama Richard (Fred,
Frederick) Cabill. Seperti Trudgen, dia memperhatikan penduduk asli dari
kepulauan Solomon, menggunakan gaya bebas. Namun berbeda dengan Trudgen, dia
melihat tendangan mengibas, dan mempelajarinya dengan seksama. Dia menggunakan
sentakan mengibas yang baru ini dari pada gaya dada atau tendangan menggunting
dari Trudgen.
Dia menggunakan gerakan ini pada
tahun 1902 di Kejuaraan Internasional di Inggris untuk menciptakan rekor dunia
yang baru dengan berenang di luar gaya yang dilakukan oleh semua perenang
Trudgen pada 100 yard dengan catatan waktu 0:58.4 (beberapa sumber mengatakan
bahwa itu adalah anaknya dalam catatan waktu 0:58.8). dia mengajarkan gaya ini
kepada keenam anaknya, masing-masing nantinya menjadi perenang kejuaraan.
Teknik menjadi dikenal sebagai gaya
bebas Australia hingga tahun 1950, ketika ia diperpendek menjadi gaya bebas
saja, secara teknik dikenal sebagai front crawl. Olimpiade tahun 1904 di St.
Louis meliputi perlombaan 50 yard, 100 yard, 220 yard, 440 yard, 880 yard dan
satu mil gaya bebas, 100 yard gaya punggung dan 440 yard gaya dada, dan 4×50
yard gaya bebas beranting (lihat juga renang olimpiade musim panas tahun 1904.
Perlombaan ini membedakan antara gaya dada dengan gaya bebas, sehingga sekarang
ada dua gaya yang ditetapkan (gaya dada dan gaya punggung) dan gaya bebas,
dimana sebagian besar orang berenang dengan gaya Trudgen.
Pada tahun 1907 perenang Annette
Kellerman dari Australia mengunjungi Amerika Serikat sebagai penari balet dalam
air. Kemudian dia ditangkap karena mempertontonkan hal yang tidak sopan, dimana
baju renangnya menampakkan lengan, kaki dan leher. Kellerman merubah baju
renangnya menjadi berlengan panjang, celana yang lebih panjang, serta kerah,
namun tetap mempertahankan pakaian ketatnya yang menampakkan bentuk tubuh di
bawahnya. Dia kemudian membintangi beberapa film, salah satunya tentang
kehidupan pribadinya. Pada tahun 1908, asosiasi renang dunia Federasi Renang
Amatir Internasional (FINA/Federation Internationale de Natation de Amateur)
dibentuk.
2.2 Teknik Renang
Dalam olahraga renang, ada beberapa
teknik diantaranya renang gaya dada, renang gaya bebas, renang gaya katak, dan
renang gaya kupu-kupu. Berikut ini akan di bahas satu persatu.
A.
Renang Gaya Bebas
1.
Teknik Dasar Berenang Gaya Bebas
Pada bagian ini akan dibahas
mengenai latihan gerak kaki, gerakan tangan, dan gerakan pernapasan pada renang
gaya bebas. Beberapa gerak latihan tersebut adalah sebagai berikut.
a.
Gerakan Kaki
-
Gerakan kaki di tempat
Kedua tangan memegang ril di sisi kolam. Angkat kedua
kaki ke atas permukaan air, pandangan ke depan. Gerakan kaki ke atas dank e
bawah mulai dari pangkal paha. Bantu dengan lecutan dari pergelangan kaki saat
kaki digerakkan ke bawah.
-
Gerakan kaki sambil bergerak maju
Kedua tangan memegangkal papan luncur.
Meluncurlah terlebih dahulu dari sisi kolam, pandangan ke depan. Saat tubuh
sudah berada jauh dari sisi kolam, mulailah menggerakkan kaki ke atas dank e
bawah mulai dari pangkal paha. Bantu dengan lecutan dari pergelangan kaki saat
kaki digerakkan ke bawah.
b. Gerakan Lengan
Setelah melakukan gerakan kaki sambil bergerak maju,
lakukanlah latihan gerakan lengan di dalam dan di atas permukaan air berikut
ini.
-
Gerakan lengan di dalam air
Seluruh bagian lengan berada di dalam air. Lakukan
gerakan menarik dan mendorong air ke depan dan ke belakang menggunakan kedua
telapak tangan dengan kedua jari tangan di rapatkan. Akhiri gerakan dengan
lecutan lecutan dari pergelangan tangan.
-
Gerakan lengan di atas permukaan air
Seluruh bagian lengan di atas permukaan air. Lakukan
gerakan mendorong air dengan salah satu tangan berada di dalam air, kedua
jari-jari tangan dirapatkan. Ingatlah bahwa posisi ibu jari tangan saat masuk
ke dalam air harus agak menghadap ke bawah. Doronglah air ke bawah dan belakang
melewati bahu dan panggul. Saat menarik napas (recovery), sikut diangkat
hingga berada di atas permukaan air. Bawa tangan ke depan di atas bahu,
kemudian mulailah kembali dengan gerakan (stroke) berikutnya.
c. Gerakan
Pernapasan
Teknik dasar lainnya adalah gerakan pernapasan.
Berikut ini adalah uaraian gerakan pernapasan di tempat dan gerakan pernapasan
sambil bergerak maju pada renang gaya bebas.
-
Gerakan
pernapasan di tempat.
Kedua kaki di kaitkan pada ril di sisi kolam. Lakukan pernapasan dengan
mengikuti gerakan lengan. Saat lengan bergerak keluar dari air, tubuh akan
miring dan kepala akan berpaling ke salah satu sisi. Saat itulah yang
paling tepat melakukan pernapasan. Usahakan pernapasan dilakukan saat kepala
masih rendah di dalam air di ikuti dengan membuka mulut.
-
Gerakan pernapasan sambil bergerak maju
Gunakan papan pelampung dijepit dengan kedua paha.
Mulailah latihan dengan gerakan meluncur terlebih dahulu. Pada saat tubuh
berada jauh dari sisi kolam, mulailah berenang tanpa di ikuti dengan gerakan
kaki. Lakukan pernapasan mengikuti gerakan lengan sebagaimana telah di pelajari
sebelumnya
B. Renang
Gaya Dada
1.
Koordinasi Gerak Kaki
Gerakan kaki
dalam gaya dada adalah sebagai berikut.
a.
Saat tubuh hampir sejajar dengan permukan air, kadua
tungkai di buka cukup lebar
b.
Tariklah kedua tungkai kaki bagian bawah ke atas
secara maksimal
c.
Akhir dari tarikan itu, arahkan telapak kaki dengan
memutar pergelangan mata kaki sehingga telapak kaki mengarah pada sikap untuk
mendorong
d.
Doronglah air dengan kedua kaki secara serentak
sehingga kaki tersebut membentuk setengah lingkaran dengan di akhiri oleh suatu
lecutan tungkai kaki bagian bawah . kedua kaki berada dalam satu garis yang
lurus di belakang tubuh
e.
Gerakan kaki yang baik merupakan usaha mendorong
bagian tubuh untuk maju
2.
Koordinasi Gerakan ke Lengan
Ada dua
tahap gerakan lengan pada renang gaya dada. Kedua tahap tersebut adalah sebagai
berikut.
1. Tahap Pertama
a.
Kedua lengan lurus ke depan, kemudian membuka ke
samping, dengn kedua lengan lebih lebar dari bahu.
b.
Akhir dari
sikap membuka, mengambil sikap untuk melakukan tarikan (Pull) dengan siku
tinggi dan tetap di bawah permukaan air.
2. Tahap Kedua
Saat kedua lengan saling bertemu, lanjutkan dengan
mengapit kedua siku pada satu bidang datar.
3. Urutan gerakan lengan dan
kaki
a.
Posisi badan dengan sikap meluncur di mana lengan kaki
dalam permukaan air
b.
Lengan mulai melakukan ayunan dengan telapak tangan
menghadap ke samping belakang, kaki masih dalam keadaan lurus.
c.
Ayunan dilakukan dengan kedua lengan kea rah samping,
telapak tangan menghadap samping belakang, kaki masih belum mengadakan recovery
d.
Ayunan lengan mendekati kecepatan maksimal, kaki dalam
keadaan lurus
e.
Ayunan lengan dilakukan dari arah samping belakang,
kecepatan ayunan pada tahap maksimal, dan kepala mulai keluar dari permukaan
air, pengeluaran napas mulai dikeluarkan.
f.
Ayunan lengan pada tahap akhir, kedua tangan
mulai mendekati tubuh, telapak tangan mengarah ke dalam dan kaki masih dalam
keadaan lurus, kepala hampir keluar dari permukaan air sehingga pengeluaran
napas menjadi maksimal
g.
Ayunan lengan hampir selesai, tapi mulai mengadakan recovery
dan mulut telah keluar dari permukaan air untuk mengambil napas.
h.
h. Ayunan lengan telah selesai
dengan merapatkan lengan atas pada tubuh dan lengan bawah di bawah dagu. Kaki
dalam pertengahan recovery
i.
Lengan mulai mengadakan recovery dengan meluruskan
kedua tangan ke depan kaki mencapai saat akhir pada waktu recovery, dimana
lutut berada di tengah-tenga antara tumit dan pantat, kepala mulai turun dengan
pandangan mata kea rah bawah
j.
Recovery lengan secara perlahan telah mencapai
setengah kaki akhir recovery dimana telapak kaki dari keadaan lurus berubah
enjadi tertekuk guna mempersiapkan untuk tendangan kaki
k.
Lengan hampir selesai melakukan recovery, kaki telah
mulai melakukan pukulan melecut kea rah samping, kepala, menghadap ke bawah.
l.
Recovery lengan telah selesai, dengan telapak tangan
menghadap keluar dan ibu jari terletak ke bawah, kaki dalam tendangan melecut,
dimana kecepatan gerakan mulai maksimal telapak kaki dari tertekuk menjadi
lurus, dan ini merupakan pendorong kaki yang utama.
C. Renang
Gaya Katak
Gaya katak adalah gaya renang yang menggunakan mekanisme katak sebagai
acuan atau contohnya, artinya gaya katak meniru gerakan katak yang berenang.
1.
Teknik posisi badan
a.
Posisi badan dalam renang gaya katak harus sejajar dan
sedater mungkin.
b.
Sikap kepala normal dan pandangan agak lurus ke depan.
2.
Bentuk-bentuk latihan posisi badan
a. Latihan
terapung telungkup
b. Latihan
meluncur dengan/tanpa pelampung
3.
Latihan gerakan kaki
a.
Kedua lantai bertumpu pada lantai kolam tegak lurus
dengan tubuh dan jari-jari tangan menunjuk ke depan. Kedua tangan berpegangan
pada tepi kolam.
b.
Tubuh dan kedua kaki lurus ke belakang rata dengan
permukaan air (rata-rata air).
c.
Kepala atau muka menghadap ke depan.
Gerakannya :
Gerakan kaki digerakkan ke samping secara bersamaan
serta teru menerus, sehingga air terdorong ke belakang.
4.
Latihan gerakan lengan
a.
Berdiri kangkang, badan dibungkukkan ke depan hingga
rata dengan permukaan air, kedua lengan menjulur ke depan.
b.
Kepala atau muka menghadap ke depan di atas permukaan
air.
Gerakannya :
Kedua lengan dengan jari-jari rapat digerakkan ke
samping secara bersamaan dan secara terus-menerus, sehingga air terdorong ke
belakang.
5.
Latihan pernafasan
a.
Berdiri kangkang di kolam dangkal dengan membungkuk
tubuh dengan rata air.
b.
Muka menghadap ke arah depan diantara kedua lengan
yang diluruskan ke depan.
Gerakannya :
Pernafasan dilakukan dengan menghadapkan muka kea rah
depan, sehingga mulut berada di atas permukaan air untuk mengambil udara.
Latihan pernafasan dilakukan dengan gerakan lengan. Pengambilan udara dilakukan
dengan mulut untuk menghindari masuknya air ke hidung dan untuk mempersingkat waktu
pengambilan udara.
D. Renang Gaya Punggung
Ketika belajar renang gaya punggung, kekuatan waktu terlentang di atas air
lebih besar dibandingkan dengan ketika sedang telungkup. Hal ini bias terjadi
karena lebar dan luas punggung lebih besar daripada dada. Karena itu bias
dikatakan, sebenarnya teknik renang gaya punggung lebih mudah dipraktekkan
daripada gaya yang lain. Namun entah kenapa, banyak orang, bahkan atlet renang
sekalipun, yang mengatakan bila renang gaya punggung lebih sulit dilakukan. Mungkin
hal ini disebabkan karena kebanyakan orang menggunakan gaya bebas atau
kupu-kupu maupun gaya katak ketika pertama kali berlatih renang. Adapun
langkah-langkah yang dilakukan dalam teknik renang gaya punggung urutannya
adalah sebagai berikut :
1.
Gerakan Kaki
Pertama kali
yang harus dilakukan adalah menggerakkan kaki kanan dan kaki kiri dengan
bergantian, yang caranya sama persisi dengan jalan kaki orang di darat. Jadi
seperti renang gaya bebas, namun posisinya terbalik. Usahakan ketika melakukan
gerakan ini bias lebih cepat agar arah yang kita tuju tidak bias melenceng atau
berbelok.
2.
Gerakan Tangan
Teknik
renang gaya punggung yang harus diperhatikan selanjutnya adalah tangan.
Ketika pertama kali melakukan, luruskan salah satu tangan kearah atas sejajar
dengan kepala. Kemudian kayuh ke arah belakang sampai ke pinggang. Setelah itu
diangkat dari dalam air dan balik ke posisi semula. Lakukan hal tersebut pada
tangan lainnya terus menerus dan bergantian.
3.
Gerakan bersama antara kaki, tangan dan system
pernafasan
Bila kita
sudah bias melakukan gerakan secara kontinyu dan konsisten, maka kita tidak
mungkin akan mendapat kesulitan dengan system pernafasan kita. Apalagi posisi
wajah sekaligus hidung terletak di bagian atas permukaan air. Hanya yang perlu
di waspadai adalah, kita harus mampu mengira-ngira jarak ujung kolam renang
yang satu dengan ujung yang lain. Karena mata kita tidak mampu memandang (gaya
punggung membuat mata harus menatap ke atas atau langit). Cara ini bias diakali
dengan menghapalkan hitungan gerakan tangan. Tujuannya agar nanti kepala kita
tidak membentur dinding kolam renang.
Hal lain
yang perlu diperhatikan :
Selain tiga
teknik renang gaya punggung di atas, masih ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan. Yaitu usahakan kaki selalu masuk agak ke dalam air, jadi tidak di
atas air. Ini akan membuat gerakan renang kita menjadi lebih cepat. Selain itu
kepala juga mampu tetap di atas. Telapak pada kaki juga harus selalu lurus dan
sebaris dengan tulang pada kaki. Dan juga harus selalu dekat dengan dada karena
hal ini juga merupakan factor pemicu terhadap kecepatan dalam berenang. Dan
yang terakhir adalah, bila tangan akan masuk, maka bagian pertama yang masuk
adalah telapaknya dulu. Tujuannya adalah agar tahanan air jadi lebih kecil.
E. Renang Gaya Kupu-kupu
Renang gaya
kupu-kupu merupakan gaya renang yang paling sukar dan membutuhkan waktu
untuk dipelajari.
1.
Gerakan Kaki
a.
Posisi awal, kaki dan paha dengan posisi lurus.
Dengkul tidak boleh ditekuk. Dan juga kedua telapak kaki dalam posisi agak
berdekatan (agak rapat) satu sama lainnya.
b.
Kemudian gerakkan kedua kaki secara bersamaan sedikit
ke atas permukaan air.
c.
Kemudian jatuhkan kedua kaki secara bersamaan ke
bawah, sehingga memunculkan dorongan ke depan. Dan pinggul akan terdorong dan
naik ke depan. Ulangi langkah b-c di atas. Perhatikan : Selama melakukan
gerakan ini, kaki dan paha harus selalu dengan posisi lurus. Dengkul tidak boleh
ditekuk. Kedua telapak kaki dalam posisi agak berdekatan (agak rapat) satu sama
lainnya. Juga pinggul/pantat agak bergerak ke atas, sehingga akan memberikan
gaya dorong ke depan yang lebih besar. Jadi kekuatan sebenarnya adalah di
gerakan pinggul, bukan di kaki.
2.
Gerakan Tangan
a.
Posisi awal, kedua tangan lurus di atas kepala (kedua
telapak tangan berdekatan, tapi tidak perlu menempel satu dengan yang lainnya).
b.
Kemudian tarik kedua tangan ke bawah secara bersamaan.
Terus tarik sampai ke belakang.
c.
Kemudian angkat kedua tangan secara bersamaan keluar
dari permukaan air dan ayunkan kembali ke depan. Ulangi langkah a-c di atas.
Perhatikan : Ketika menjatuhkan tangan ke air, maka seolah-olah ibu jari
menyentuh permukaan air lebih dulu (telapak tangan agak menghadap keluar.
3.
Gerakan
kombinasi tangan, kaki, dan mengambil nafas
Gerakkan
kaki seperti pada point 1 di atas. Kemudian gerakkan kedua tangan ke bawah
secara bersamaan. Pada waktu gerakan tangan ke bawah inilah saat kita sedikit
menaikkan kepala ke atas untuk mengambil napas. Gerakan kaki dan tangan
dilakukan bergantian.
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
3.1.1
Sejarah Renang
Renang telah dikenal sejak masa prasejarah, dengan ditemukannya Lukisan
dari Zaman Batu didalam “gua perenang” yang berdekatan dengan Wadi Sora di Gilf Kebir, Mesir barat daya. Renang awalnya
merupakan salah satu dari tujuh ketangkasan yang dimiliki oleh para kesatria
dalam Abad Pertengahan, termasuk berenang dengan memakai baju zirah. Akan
tetapi, sejak renang dilakukan dalam keadaan tanpa pakaian, ia menjadi kurang
populer karena masyarakat menjadi semakin konservatif, dan ia telah ditentang
oleh gereja pada akhir abad pertengahan. Pada tahun 1603 organisasi renang
pertama dibentuk di Jepang. Pada tahun 1908, asosiasi renang dunia Federasi
Renang Amatir Internasional (FINA/Federation Internationale de Natation de
Amateur) dibentuk.
3.1.2
Teknik Dalam Olahraga Renang
Ø Tehnik
Renang Gaya Bebas:
a.
Gerakan Kaki
-
Gerakan kaki di tempat
-
Gerakan kaki sambil bergerak maju
b.
Gerakan Lengan
-
Gerakan lengan di dalam air
-
Gerakan lengan di atas permukaan air
c.
Gerakan Pernapasan
-
Gerakan pernapasan di tempat.
-
Gerakan pernapasan sambil bergerak maju.
Ø Tehnik
Renang Gaya Dada:
a.
Koordinasi Gerak Kaki
Gerakan kaki yang baik merupakan usaha mendorong bagian tubuh untuk maju
b.
Koordinasi Gerakan ke Lengan
-
Tahap Pertama
·
Kedua lengan lurus ke depan, kemudian membuka ke
samping, dengn kedua lengan lebih lebar dari bahu.
·
Akhir dari sikap membuka, mengambil sikap untuk melakukan
tarikan (Pull) dengan siku tinggi dan tetap di bawah permukaan air.
-
Tahap Kedua
Saat kedua lengan saling bertemu, lanjutkan dengan mengapit kedua siku pada
satu bidang datar.
c.
Urutan gerakan lengan dan kaki
Ø Tehnik
Renang Gaya Katak:
a.
Teknik posisi badan
-
Posisi badan dalam renang gaya katak harus sejajar dan
sedater mungkin.
-
Sikap kepala normal dan pandangan agak lurus ke depan.
Ø Tehnik
Renang Gaya Punggung:
a.
Gerakan Kaki
Caranya sama persisi dengan jalan kaki orang di darat.
b.
Gerakan Tangan
Luruskan salah satu tangan kearah atas sejajar dengan kepala. Kemudian
kayuh ke arah belakang sampai ke pinggang. Setelah itu diangkat dari dalam air
dan balik ke posisi semula.
c.
Gerakan bersama antara kaki, tangan dan sistem
pernafasan
Ø Tehnik
Renang Gaya Kupu-kupu:
a.
Gerakan Kaki
Dengkul tidak boleh ditekuk. Kedua telapak kaki dalam posisi agak
berdekatan (agak rapat) satu sama lainnya. Juga pinggul/pantat agak bergerak ke
atas, sehingga akan memberikan gaya dorong ke depan yang lebih besar. Jadi
kekuatan sebenarnya adalah di gerakan pinggul, bukan di kaki.
b.
Gerakan Tangan
Ketika
menjatuhkan tangan ke air, maka seolah-olah ibu jari menyentuh permukaan air
lebih dulu (telapak tangan agak menghadap keluar.
c.
Gerakan kombinasi tangan, kaki, dan mengambil nafas
Gerakkan
kaki seperti pada point 1 di atas. Kemudian gerakkan kedua tangan ke bawah
secara bersamaan. Pada waktu gerakan tangan ke bawah inilah saat kita sedikit
menaikkan kepala ke atas untuk mengambil napas. Gerakan kaki dan tangan
dilakukan bergantian.
3.1.3
Proses Belajar Renang
-
Pengenalan air
-
Ajarkan cara membuang nafas di air
-
Melompat dari pinggir kolam ke dalam kolam renang
-
Belajar mengapungkan badan di atas permukaan air.
-
Belajar meluncur di permukaan air.
3.1.4
Proses Latihan
Sebelum latihan dimulai, harus dilakukan pemanasan agar tidak kram otot
sekaligus juga berfungsi untuk meningkatkan suhu tubuh dan detak jantung secara
bertahap dan juga lakukan pendinginan setelah selesai berenang agar suhu tubuh
dan detak jantung tidak menurun secara drastis dengan cara berenang
perlahan-lahan selama 5 menit.
3.1.5
Peraturan Dalam Olahraga Renang
Pada nomor renang gaya kupu-kupu, gaya dada, dan
gaya bebas, perenang melakukan posisi start di atas balok start. Badan
dibungkukkan ke arah air dengan lutut sedikit ditekuk. Pada nomor gaya
punggung, posisi start dilakukan di dalam air dengan badan menghadap ke dinding
kolam. Kedua tangan memegang pegangan besi pada balok start, sementara kaki
bertumpu di dinding kolam, dan kedua lutut ditekuk di antara kedua lengan.
Posisi start gaya punggung juga dipakai oleh perenang pertama dalam gaya ganti
estafet.
Wasit start memanggil para perenang dengan tiupan
peluit panjang untuk naik ke atas balok start (bersiap di dalam air untuk gaya
punggung dan gaya ganti estafet). Perenang berada dalam posisi start setelah
aba-aba Siap ((Take your marks dalam bahasa Inggris) diteriakkan
oleh wasit start. Start dinyatakan tidak sah bila perenang meloncat dari balok
start sebelum ada aba-aba. Hingga tembakan pistol start dimulai, tubuh
perenang harus dalam keadaan diam.
3.1.6
Peralatan Renang
-
Kolam renang
-
Lintasan
-
Pengukur Waktu
-
Balok Start
3.2
Saran
Untuk pembaca, jangan takut untuk mempelajari
olahraga ini, dengan tehnik dan di awali serta diakhiri dengan pemanasan yang
benar sudah pasti olahraga ini akan memberikan manfaat yang besar bagi
kesehatan
Tag :
MAKALAH OLAH RAGA
0 Komentar untuk "CONTOH MAKALAH PEDOMAN LATIHAN OLAHRAGA UNTUK ANAK"