Blog Dunia Pendidikan

Pengaruh Media Terhadap Remaja Wanita: Distorsi Makna Kecantikan Di Masa Kini


BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Wanita sering kali menarik perhatian, sehingga tidak ada habisnya diperbincangkan, baik mengenai kecantikannya, perilakunya, maupun perannya, seakan belum ada pengertian yang menyeluruh tentang wanita. Fenomena ini sebenarnya sudah ada sejak dulu, khususnya mengenai makna kecantikan seorang wanita, tetapi tampaknya semakin lama tampak bahwa makna kecantikan ini semakin terdistorsi oleh aspek-aspek media. Kita dapat melihat hal ini baik dalam media cetak (koran dan tabloid), televisi (iklan dan sinetron) maupun internet, semakin lama daya tarik fisik wanita semakin ditonjolkan. Tubuh dan seksualitas wanita dijadikan alat komoditi untuk tujuan komersil di mana kapitalisme atas nama globalisasi sangat berperan kuat.
            Salah satu media yang banyak mengeksploitasi wanita adalah media iklan. Wanita yang ditampilkan dalam iklan sangat dipengaruhi oleh nilai-nilai budaya patriarki yang hanya menjadikan perempuan sebagai pendamping pria dari mulai remaja sampai usia tua. Dalam iklan, perempuan diidentifikasikan dengan kegiatan masak-memasak, kecantikan, perawatan tubuh, bentuk-bentuk tubuh yang proporsional, kulit putih, rambut lurus dan panjang. Media, terutama iklan memang sangat berpengaruh kuat dalam menentukan gambaran dan persepsi mengenai wanita yang seolah-olah didambakan dalam masyarakat. Banyak iklan yang secara tidak langsung mendiskreditkan wanita yang dianggap tidak memenuhi kriteria tubuh ideal wanita dewasa, sehingga kemudian berpengaruh terhadap anggapan yang semakin berkembang, yaitu bahwa wanita dengan tubuh yang tidak langsing, atau tidak berkulit putih dan berambut lurus tidak mendapatkan tempat dalam media iklan dan bukan tipe perempuan ideal yang didambakan laki-laki.
            Pada akhirnya, remaja putri pun sering menjadi sasaran, baik sebagai model maupun target pasar dari iklan produk kecantikan yang ditawarkan. Banyak model-model iklan yang menampilkan model remaja, hal ini dilakukan untuk menarik remaja lainnya untuk meniru penampilan model iklan yang sama-sama berusia remaja. Produk yang ditawarkan pun sengaja dilabelkan seolah-olah khusus untuk remaja yang aktif, cantik, dan trendy. Sebagai target pasar, remaja sangat potensial sebagai konsumen, karena dalam usia remaja, perasaan selalu ingin tampil menarik lawan jenis (masa pubertas) sangat mendominasi kepribadiannya. Sehingga remaja putri, berlomba-lomba membeli produk yang ditawarkan untuk tampil cantik dan menarik ala model, untuk menunjukkan eksistensinya didepan remaja pria.
Berdasarkan uraian hal-hal tersebut, penulis membuat sebuah pengamatan kepada masalah ini, yaitu pendistorsian makna kecantikan yang terjadi saat ini di kalangan wanita, khususnya remaja dengan harapan dapat menambah pengetahuan mengenai kondisi pergeseran makna tersebut baik untuk diri penulis sendiri maupun untuk orang banyak. Oleh karena itu, penulis memberi judul tugas penulisan ini “Pengaruh Media Terhadap Remaja Wanita: Distorsi Makna Kecantikan di Masa Kini”.

1.2. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah dengan judul “Pengaruh Media Terhadap Remaja Wanita: Distorsi Makna Kecantikan di Masa Kini” ini adalah untuk mengulas lebih dalam tentang pengaruh yang dihasilkan oleh media-media di masa kini sebagai pembentuk persepsi mengenai makna kecantikan bagi para remaja wanita yang berakibat pada kondisi psikologis dan juga berpengaruh pada kondisi kebudayaan masyarakat mengenai arti kecantikan yang sebenarnya, serta untuk memenuhi sebagian tugas mata kuliah Pengantar Antropologi Semester Ganjil tahun 2009, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia.

1.3. Rumusan Masalah
Dalam makalah ini, penulis ingin mengetahui hal-hal berikut:
1.    Apa yang mempengaruhi perubahan makna kecantikan pada wanita, khususnya remaja putri?
2.    Seberapa besar peran media dalam membentuk stereotype terhadap arti kecantikan yang ideal bagi wanita?
3.    Bagaimana persepsi kecantikan di berbagai negara di dunia?
4.    Seberapa besar pengaruh yang dihasilkan oleh media mengenai makna kecantikan, khususnya kepada remaja putri?
1.4. Metodologi
            Dalam penulisan makalah ini, penulis menggunakan metode penelitian kepustakaan. Dengan demikian data yang diperoleh berasal dari berbagai sumber bacaan, terutama referensi media media online, yang merupakan bahan acuan utama dalam penulisan.

1.5. Sistematika Penulisan
Tugas penulisan ini dirangkai menjadi tiga bab. Secara umum bab-bab tersebut membicarakan pokok-pokok bahasan sebagai berikut:
BAB I    :  PENDAHULUAN
Berisi tentang alasan pemilihan judul, tujuan penelitian, rumujsan masalah, metodologi, dan sistematika penulisan.

BAB II   :  ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Berisi tentang ulasan singkat mengenai review dan analisis terhadap artikel “Miss Universe: Wanita bagi Dunia”, persepsi cantik di berbagai negara, dan dampak media (televise, iklan, dan sebagainya) bagi remaja wanita.

BAB III :  PENUTUP
Pada bab terakhir ini penulis ingin menyampaikan beberapa kesimpulan dan saran-saran.

 
BAB II
ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Miss Universe: Wanita bagi Dunia
Miss Universe 2009 kali ini berasal dari Venezuela. Wanita cantik bernama Stefania Fernandez terpilih setelah  menyisihkan 84 peserta dari 84 negara. Termasuk di antara peserta lainnya adalah Zivanna Letisha Siregar (Putri Indonesia 2008) asal Indonesia.
Pemilihan Miss Universe 2009 diadakan di kepulauan Bahama di mana pantai-pantainya sangat indah dan memukau. Makanan laut/fish market dan olahraga air merupakan hiburan utama dan umum ditemui disana. Tepat tanggal 23 Agustus 2009 pukul 9 pagi dari Atlantis, Paradise Island, Bahamas, ajang kontes kecantikan ini disiarkan dan mendapatkan perhatian dari seluruh dunia. Dalam acara ini dibeberkan posisi 15 besar, kemudian 10 dan akhirnya 5 besar.
Ke-84 wanita cantik ini terpilih untuk mewakili negaranya dan juga wanita diseluruh dunia. Terlepas dari banyaknya kontroversi yang mempermasalahkan kesopanan, memang harus kita ketahui kalau memang ajang ini adalah mata pencaharian dalam arti menghasilkan keuntungan untuk banyak pihak. Tetapi apabila acara ini dinikmati oleh banyak orang adalah kenyataan. Acara ini menyeleksi pesertanya dengan menilai banyak hal selain kecantikan itu sendiri. Ini bisa berarti kesempatan aktualisasi atau hanya mengejar popularitas belaka.
Mengapa acara pemilihan ratu sejagat ini sangat banyak penontonnya? Wanita tidak dapat dipungkiri sangat berpengaruh dalam kehidupan kita. Sejak wanita pertama yang kita kenal yaitu ibu kita, kita memiliki pemahaman mengenai wanita adalah seorang pelindung, penyayang, pecinta yang tanpa pamrih, dan rela berkorban. Dari sinilah munculnya perasaan hormat dan penghargaan bagi seseorang wanita. Hingga kemudian akhirnya perasaan itu terkontaminasi adalah urusan lain. Karena selepasnya kita dari dekapan ibu, pikiran kita terbuka siap menerima apapun dari lingkungan sekitar kita. Kita bahkan seringkali lupa menyaring pengaruhnya dan menelan bulat-bulat apa yang tersajikan dengan bebas.
Ada banyak persepsi yang bisa dipikirkan oleh satu orang untuk satu peristiwa. Ada banyak sekali pandangan mengenai satu kejadian. Jadi persepsi inilah yang mengantarkan kita pada pilihan. Tetapi dasar yang ditanamkan sangat mempengaruhi kecenderungan arah pemikiran kita terutama terhadap wanita. Dengan kata lain wanita memiliki pengaruh untuk mengarahkan kepada hal yang baik atau pun sebaliknya. Melalui kontes kecantikan ini, saya dalam hati yang paling dalam sangat berharap para wanita bisa mengaktualisasikan dirinya, seperti halnya pria, sehingga pengaruh mereka bisa memperbaiki dunia secara luas. Dimulai dari diri mereka sendiri melalui lingkungan mereka.
Kebudayaan setiap negara memang berbeda beda, tetapi wanita punya peran yang sama besarnya dalam masyarakat disetiap negara. Mereka adalah Ibu bagi anak anak mereka. Mereka juga cerdas, berkarir dan memiliki posisi yang sama di masyarakat. Tanpa mengecilkan gender lain, kita wajib meyadari perbedaan ini ada oleh karena perannya adalah saling melengkapi. Pemilihan ratu sejagat di Bahamas telah mengikutsertakan juga wakil dari negara kita yang juga telah diseleksi melalui pemilihan Putri Indonesia 2008. Kemudian di tahun 2009 pun telah terpilih Putri Indonesia 2009 yang akan mewakili Indonesia di ajang pemlihan Miss Universe 2010 yaitu Qory Sandioriva. Mari kita dukung wakil dari negara kita Indonesia. Dukung juga misi Pariwisata Indonesia dan pemberdayaan wanita. Sebagai panutan muda mudi Indonesia agar hindari narkoba dan mengukir pretasi baik nasional maupun internasional.
Sumber: http://www.simadugan.com

Artikel berjudul “Miss Universe: Wanita Bagi Dunia”  di atas menjelaskan dan sekaligus memberitakan mengenai terpilihnya Stefania Fernandez sebagai Miss Universe 2009 yang berasal dari Venezuela serta mengenai persepsi kecantikan dan efeknya hingga muncul kontes kencantikan tingkat dunia seperti Miss Universe ini. Kini, zaman mulai berkembang tidak hanya di benua Eropa, Australia, dan Amerika, tapi juga di Asia dan Afrika. Adanya keterbukaaan ekonomi juga membuka peluang bisnis di bidang yang lain. Bisnis yang sangat berkembang baik sekarang ini maupun dulu adalah bisnis kecantikan untuk wanita pada khususnya. Salah satunya adalah kontes Miss Universe. Selain itu, kita juga melihat betapa banyaknya produk kecantikan berlomba-lomba menawarkan produknya melalui media cetak dan audio visual. Semua produk tersebut tentu saja saling mengatakan bahwa produknya yang nomor satu.
Namun, ada suatu bentuk keprihatinan yang lebih dari produk-produk kecantikan ini. Jika kita teliti lebih lanjut, hampir semua produk kecantikan menawarkan produk pemutih. Semuanya mengatakan bahwa wanita yang berkulit putihlah yang lebih cantik. Sungguh sangat memprihatikan dan juga tidak adil. Bagaimana dengan para wanita dari benua Afrika sana? Atau lihatlah wanita yang berasal dari kawasan Indonesia Timur seperti dari Flores, Maluku dan Papua. Mereka semua tidak berkulit putih. Lalu, apakah produk pemutih kulit bisa mereka pakai?
Definisi cantik tidak sama setiap masanya. Dulu, wanita yang cantik adalah wanita yang digambarkan dengan tubuh indah. Kemudian definisi itu pun berubah menjadi wanita yang kurus, dan seterusnya. Demikian juga definisi wanita yang cantik dilihat dari warna kulitnya. Namun, perlu kita ketahui pula bahwa sebenarnya kita menjadi korban persaingan dunia industri kecantikan. Para produsen yang notabene berasal dari luar (Eropa dan Amerika) tentu saja mempunyai warna kulit putih. Mereka menyamakan kulit kita seperti mereka. Tentu hal ini tidak sama. Perlu diketahui juga bahwa orang Afro-Amerika pernah membuat gerakan yang mengatakan “Black Is Beautiful!” Mereka mengatakan bangga dengan warna kulit mereka. Ini yang membedakan mereka dengan orang Indonesia. Mereka bangga dan tidak ingin mengubah warna kulit yang memang tidak akan berubah sampai akhir hayat mereka. Lagipula produk pemutih juga tidak sepenuhnya aman bagi kulit. Menurut penelitian Departemen Kesehatan produk pemutih kebanyakkan menggunakan zat Merkuri yang sangat berbahaya bagi kulit dan bisa menyebabkan kanker kulit. Hal ini tentu sangat berbahaya untuk wanita Indonesia, tapi, sangat disayangkan mereka yang menggunakan produk pemutih kurang mengetahui hal ini.
 Maraknya penggunaan produk pemutih atau produk kecantikan lainnya sangat dipengaruhi oleh media iklan. Iklan sangat mempengaruhi hidup kita. Jargon iklan terkadang mempunyai daya yang mampu menggerakkan kita dan mempengaruhi kita. Iklan menciptakan ketakutan dalam diri kita sehingga bila yang berkulit putih pasti cantik, dan sebagainya. Akibat iklan itu juga para pria mempunyai anggapan bahwa wanita yang cantik adalah yang berkulit putih. Namun, korban yang paling banyak adalah para remaja wanita dan wanita dewasa yang sangat royal belanja produk kecantikan untuk tubuhnya. Tak terkecuali produk pemutih. Bagi mereka mungkin yang cantik dan putih berarti mempunyai rasa percaya diri yang berlebih daripada yang berkulit bewarna.
Ada banyak produk-produk kecantikan internasional, seperti L’Oreal, Maybelline, atau pun Revlon yang selalu menonjolkan wanita cantik sebagai tujuan yang dapat dicapai. Hal ini sesuai dengan slogan produk-produk tersebut yang menganggap “beauty is everything”.
·       Because I’m worth it (L’Oreal).
·       It’s what makes you a woman, it’s a source of female power. (Paloma Picasso, Fashion Designer, ketika ditanyakan mengenai lipstick).
·       Resolution Number 1: ‘I won’t leave the house without make-up’ (Superdrug’s ‘Spirit’magazine February 2001).
·       Maybe she’s born with it. Maybe it’s Maybelline (Maybelline).

2.1. Persepsi Cantik di Berbagai Negara

A. Jepang
Di Jepang, kulit seorang wanita adalah kunci dari kecantikan. Wanita di Jepang mempunyai kulit lembut dan cantik tanpa bekas, terutama di wajah mereka. Hal ini disebabkan karena wanita Jepang suka mengkonsumsi makanan dan minuman yang mengandung collagen. Di Jepang, collagen sangat mudah ditemukan di supermarket, bahkan sudah banyak restaurant yang menyediakan makanan yang mengandung collagen. Tujuan mereka mengkonsumsi collagen adalah agar kulit mereka tetap halus, karena collagen adalah protein utama yang menyusun 75% area kulit dan berfungsi memberikan kekuatan dan kehalusan pada kulit. Kulit wanita di Jepang memang halus, tapi tetap saja belum terasa lengkap tanpa rambut yang lurus, karena rambut lurus di Jepang juga dianggap cantik, dan kebanyakan rambut-rambut wanita Jepang itu memang berjenis rambut lurus. Rambut lurus memang selalu dikaitkan dengan gadis cantik di Jepang

B. Thailand
Di Burma dan Thailand, anggota dari Suku Kayan memulai ritual kecantikan mereka dari waktu muda. Pada saat umur 5 tahun, mereka sudah memakai gelang berbentuk melingkar di sekitar lehernya. Gelang leher tersebut terus ditambahkan seiring dengan pertumbuhan mereka, dan hal tersebut membuat leher mereka semakin panjang seperti layaknya leher jerapah. Bagi mereka, leher yang panjang dengan gelang yang bersinar adalah tanda kedudukan dan keagungan mereka. Berat gelang leher tersebut bisa mencapai 22 pon atau sekitar 10,5 kilogram.

C. India
Wanita di India mencampur turmeric, lemon, dan madu untuk dioleskan ke kulit mereka pada hari-hari perayaan, seperti pernikahan atau acara keluarga. Mereka selalu memakai perhiasan, dan baju yang berwarna terang serta tanda merah di dahi mereka pada saat-saat tertentu. Tanda merah di dahi mereka biasa disebut kumkum dan mereka berpikir hal tersebut membuat mereka semakin menarik. Hampir di seluruh dunia tahu, bahwa wanita di India memiliki kulit dan rambut yang indah, dan hal tersebut telah membantu para wanita di AS yang ingin memanjangkan rambut mereka dengan teknik catok rambut. Apa hubungannya rambut indah di India dengan para wanita di AS? Sekitar 25% rambut palsu di AS didatangkan dari hasil pengorbanan wanita-wanita di India. Para wanita di India mengorbankan rambut mereka untuk upacara keagamaan Hindu, dan mereka percaya bahwa dewa mereka sangat suka rambut. Kuil Hindu tersebut otomatis kedatangan banyak rambut. Lalu untuk apa semua rambut tersebut? Ternyata yang terjadi adalah, rambut tersebut mereka jual ke pasar dan meraup keuntungan sebanyak US$18 juta per tahun. Seorang ahli penata rambut mengatakan bahwa kualitas rambut palsu yang paling bagus mutunya adalah rambut orang India.

D. Iran
Bagi wanita di Iran, kecantikan adalah memiliki hidung mancung yang mungil. Para wanita di Iran sangat suka dengan hidung mungil yang indah, dan karena para wanita di Iran biasanya memakai pakaian yang menutupi tubuhnya dari ujung rambut hingga kaki, kecuali wajah. Namun, pertanyaannya: apakah semua orang memiliki hidung cantik dan mungil? Jawabannya tentu saja tidak. Sesungguhnya kebanyakan wanita di Iran memiliki hidung yang besar, dan oleh karena itu, mereka rela melakukan segala cara untuk memperbaiki hidung mereka. Biasanya mereka melakukan operasi untuk memperindah hidung mereka, dan karena itu, negara Iran menjadi negara dengan jumlah operasi hidung terbanyak di dunia. Ternyata selain untuk kecantikan, operasi mereka juga menentukan status atau kedudukan, dan biasanya mereka memakai semacam plester di hidung mereka sebagai tanda bahwa hidung mereka telah dioperasi. Dan yang menarik adalah bahwa ada banyak wanita di Iran yang memakai plester hidung walaupun mereka tidak melakukan operasi.

E. Brazil
Brazil adalah negara pengkonsumsi pil diet terbesar di dunia. Hal ini dikarenakan para wanita di Brazil ingin mempunyai tubuh yang langsing. Selain memakan pill diet, para wanita Brazil juga suka fitness dan melakukan operasi. Seperti halnya wanita-wanita di Iran yang suka melakukan operasi hidung, wanita-wanita di Brazil juga sering melakukan operasi plastik. Operasi plastik di Brazil adalah operasi plastik terbanyak di dunia, sampai-sampai banyak majalah di Brazil yang khusus membahas tentang operasi plastik. Operasi dan kecantikan memang sangat penting di Brazil dan anehnya, sesorang bisa melakukan operasi di Brazil dengan mencicil/kredit. Jadi, jangan terkejut jika kita menemukan orang miskin juga bisa operasi di Brazil. Para wanita Brazil menghabiskan 3/4 gajinya hanya untuk perawatan kecantikan.

F. Indonesia
Rahasia kecantikan di Indonesia adalah langsing. Di Indonesia terdapat metode melangsingkan badan pasca hamil dengan memakai stagen. Stagen dililitkan di tubuh, untuk menekan perut dan pinggang yang besar setelah hamil. Memakai stagen membuat sang pemakai sedikit merasa sakit, karena tekanan yang diberikan stagen cukup keras.

G. Ethiopia
Di Ethiopia, cantik itu berarti memiliki bekas luka cakar. Bekas luka di Ethiopia bukanlah luka yang tidak disengaja, justru mereka sengaja membuatnya sendiri dengan cara menyayat perut mereka. Mereka berpendapat bahwa luka tersebut dapat memuaskan lelaki, dan semakin banyak luka, maka semakin cantik. Biasanya luka cakar tersebut dibuat sejak mereka masih kanak-kanak.

H. Perancis
Di Paris, cantik adalah langsing, anggun, cantik, dan berkelas. Di Paris, para wanita menghabiskan banyak waktunya untuk perawatan kecantikan. Karena sebagian besar wanita Paris bertubuh langsing, mereka hanya menyediakan baju dengan ukuran 12 untuk wanita. Namun, anehnya menurut mereka, umur 60 tahun adalah saat wanita Paris paling cantik.

I. Mauritania
Hampir di semua negara menganggap cantik itu identik dengan langsing , tapi di negara bagian Afrika barat, Big Is Beautiful. Di Mauritania, negara berpasir yang terletak di sebelah barat laut Afrik, arti kecantikan sangat berlawanan di sini. Di Mauritania, besar itu lebih baik dari pada langsing. Semakin besar seorang wanita maka semakin banyak pria yang suka, jika semakin langsing maka semakin tidak laku. Karena semaki besar maka semakin banyak yang suka, maka sejak kecil anak-anak perempuan diberi makan-makanan, dan susu unta yang berlemak tinggi secara berlebih. Karena berlebihan, anak-anak tersebut muntah, tapi justru malah diberi lebih banyak lagi, sehingga tidak heran, makanan di sana mengandung banyak lemak dan tak ada yang menjual makanan diet atau pil diet di Mauritania. Namun, yang menarik adalah pria di Mauritania haruslah kurus atau langsing.

2.2. Dampak Media bagi Remaja Wanita

Para ahli komunikasi mengatakan bahwa media massa sangat berpengaruh terhadap pembentukan realitas sosial seseorang. Komunikasi massa selalu mempunyai dampak pada diri seseorang atau sekelompok orang akibat dari pesan yang disampaikan kepadanya. Dampak kognitif berhubungan dengan pemikiran, dampak emosional berhubungan dengan perasaan. Dampak kognitif juga mencakup niat, tekad, upaya, dan usaha yang memiliki kecenderungan diwujudkan menjadi suatu kegiatan. Media massa tidak hanya memiliki dampak langsung terhadap individu, tetapi juga mempengaruhi kebudayaan dan pengetahuan serta nilai-nilai di dalam masyarakat. Media massa menghadirkan perangkat citra, gagasan dan evaluasi yang menjadi sumber bagi khalayaknya untuk memilih dan menjadikan acuan bagi pelakunya.
Dari kondisi-kondisi di atas, remaja sering kali merasa kehilangan eksistensinya. Oleh karena itu, tidak heran kalau remaja tersebut berusaha mencari atau menunjukkan eksistensinya melalui bidang-bidang yang dikuasainya. Dalam pencapaian eksistensi diri ini, remaja tidak lepas dari pengaruh lingkungan sosialnya. Apablia ia berada di tengah-tengah lingkungan yang berpendidikan, ia cenderung mengambil suatu sikap atau tindakan di mana orang lain bisa melihat dirinya mampu di bidang akademis. Ia akan cenderung rajin belajar, memperkaya pengetahuan dari buku-buku yang tidak didapatkan di sekolah.
Umumnya, remaja lebih peka terhadap reaksi-reaksi lingkungan yang ada disekitarnya daripada sebelumnya. Informasi-informasi baru selalu menarik perhatian para remaja. Kecenderungan bereksperimen atau sikap coba-coba juga cukup tinggi karena memang remaja belum mempunyai pola atau konsep yang mantap tentang masa depannya. Semua yang baru ingin dicobanya. Kecenderungan ini lebih kuat lagi karena keadaan emosinya yang masih labil. Oleh karena itu, tidak heran kalau banyak remaja yang menurutkan emosinya. Dorongan-dorongan semacam itu tidak seiring dengan pertimbangan apakah hal ini cocok untuk dirinya, bagaimana seandainya kalau dia sudah benar-benar masuk ke dalamnya dan pertimbangan jangka panjang lainnya.
Dalam kaitannya dengan tayangan iklan baik di televisi maupun majalah yang banyak menawarkan produk-produk remaja, remaja akan mudah sekali untuk tertarik dan menjadi konsumtif demi penampilan mereka. Remaja putrid khususnya akan menjadi lebih boros untuk membelanjakan uang sakunya untuk membeli parfum, bedak, lipgloss, dan lain-lain, sedangkan remaja pria akan membeli produk-produk mahal yang dapat menunjang penampilan dirinya di depan perempuan.
Gaya hidup yang ditawarkan dalam majalah remaja maupun dalam sinetron pun adalah gaya hidup hedonis sebagai remaja kota besar yang tertular dari gaya hidup Barat, dan untuk menunjang gaya hidup itu, remaja didorong untuk mengkonsumsi barang-barang dengan merek-merek mancanegara yang harganya tidak murah. Mereka diajarkan untuk mengikuti perkembangan mode dunia, mulai dari fashion, gaya rambut, dan sebagainya. Melalui penyampaian gaya hidup mewah ini, remaja diajarkan untuk boros dan menjadi tidak kritis terhadap persoalan sosial yang terjadi di masyarakat.
Bagi remaja putri, mereka dididik untuk menjadi perempuan yang menarik penampilannya dengan merawat wajah dan tubuhnya, yang kelak jika ia dewasa nanti akan mendapatkan seorang suami yang mapan dan tampan, dan jika ia menikah nanti akan menjadi istri yang disayang suami karena terus menerus merawat tubuhnya dan ibu yang bertanggungjawab karena ia berhasil mengurus seluruh keluarga, mulai dari dapur sampai mendidik anak-anak. Stereotype perempuan yang hanya menjadi pendamping dan obyek pelengkap laki-laki, akan terus menerus diwariskan kepada generasi muda melalui tayangan iklan dan sinetron yang bias terhadap gender.
Lebih jauh dampaknya bagi remaja, melalui adanya berita-berita di media cetak yang sarat akan kalimat-kalimat yang vulgar dan melecehkan perempuan, akan mengajarkan mereka nilai-nilai budaya patriarki yang hanya melihat perempuan sebagai objek seksualitas. Akibatnya sejak usia remaja, sudah tertanam dalam pandangan mereka jika perempuan menarik adalah perempuan yang agresif dan seksi. Bahkan lebih jauh lagi, dengan semakin mudahnya remaja mengakses VCD porno dan internet yang menampilkan gambar-gambar porno, akan membuat para remaja penasaran untuk mencobanya, melalui kehidupan free sex atau bahkan jika hasrat seksualnya tinggi, bisa sampai berani melakukan pemerkosaan.


BAB III
PENUTUP

Berdasarkan uraian-uraian yang telah penulis kemukakan pada bab pembahasan, pada bab ini penulis ingin menyampaikan beberapa kesimpulan. Selain itu, untuk lebih menyempurnakan tulisan ini, penulis juga ingin menyampaikan beberapa saran.

3.1. Kesimpulan
1.    Kontes kecantikan seperti Miss Universe merupakan suatu bentuk indikasi adanya keterbukaaan ekonomi yang juga membuka peluang bisnis di bidang yang lain, yanitu bisnis kecantikan. Wanita dan kecantikan dijadikan komoditas.
2.    Hampir semua produk kecantikan menawarkan produk pemutih dan semuanya membentuk persepsi baru dengan mengatakan bahwa wanita yang berkulit putihlah yang lebih cantik.
3.    Media “mendidik” remaja putri untuk menjadi perempuan yang menarik penampilannya dengan merawat wajah dan tubuhnya, yang kelak jika ia dewasa nanti akan mendapatkan seorang suami yang mapan dan tampan.
4.    Penyampaian gaya hidup mewah di media mengajarkan remaja untuk boros dan menjadi tidak kritis terhadap persoalan sosial yang terjadi di masyarakat.
5.    Iklan sangat berperan dalam sosialisasi penggunaan produk pemutih kulit atau produk kecantikan lainnya.
6.    Persepsi terhadap makna kecantikan di setiap negara berbeda-beda, tapi pada dasarnya makna tersebut semakin tergeser dan terdistorsi akibat maraknya pencitraan “wanita ideal” yang dilakukan oleh media.
7.    Salah satu citra yang paling banyak dieksploitasi adalah wanita sebagai pilar rumah tangga. Wanita harus menjalankan tugasnya mulai dari yang tradisional, sampai dengan yang modern, tetapi tetap dalam ruang lingkup domestik.
3.2. Saran
Menjadi cantik bukanlah suatu hal yang salah. Sudah menjadi sifat alamiah bahwa wanita selalu berusaha untuk tampil cantik dan ingin menjadi cantik. Namun, menjadi salah ketika kecantikan itu disalahartikan dan dijadikan komoditas untuk menjebak generasi muda sehingga terjebak dalam suatu kacamata yang salah kaprah tentang arti kecantikan yang sesungguhnya. Penulis menyarankan kepada wanita, khususnya remaja putri, untuk tidak terjebak dalam pemikiran akan makna kecantikan yang kini sudah terdistorsi. Salah satu cara untuk tetap berada “di jalur yang tepat” dalam menyikapi makna kecantikan ini adalah dengan membangun harga diri (self esteem) tinggi bahwa setiap wanita memiliki kecantikannya masing-masing tanpa harus “menyerahkan diri” pada kapitalisme produk kecantikan masa kini. “Everything has beauty, but not everyone sees it,” (Semuanya mempunyai kecantikan, tetapi tidak semua orang dapat melihatnya), Confucius (551 – 479 SM).
 

DAFTAR PUSTAKA

Ferraro, Garry. 2004. Cultural Anthropology An Aplplied Perspective Fifth Edition. Canada: Wadsworth.
West, Richard and Lynn H. Turner. 2007. Introducing Communication Theory Analysis and Application. New York: McGraw-Hill Education.
 http://ardh14n.multiply.com/journal/item/20/Cantik_Kalau_Tidak_Sedang_Minum
http://belajarislam.com/materi-belajar/muslimah/648-catatan-untuk-kontes-kecantikan-puteri indonesia/
http://direktori.kreatif.web.id/2009/10/06/persepsi-cantik-di-berbagai-negara/
http://simadugan.com/2009/10/miss-universe/
http://www.acicis.murdoch.edu.au/hi/field_topics/hannahalrashid.pdf
Iklan 655 x 60
0 Komentar untuk "Pengaruh Media Terhadap Remaja Wanita: Distorsi Makna Kecantikan Di Masa Kini"

Back To Top