BAB II
PEMBAHASAN
A.
Definisi
Marathon
Marathon merupakan salah satu cabang
olahraga atletik. Marathon adalah
lari jarak jauh dengan jarak yang
ditentukan, yakni 21,100 km untuk
setengah marathon dan 42,195 km untuk
marathon.
Lalu bagaimana dengan asal mula dari marathon? Marathon
berasal dari legenda Pheidippides, seorang utusan Yunani. Legenda menyatakan
bahwa ia dikirim dari medan perang dari Marathon ke Athena untuk mengumumkan
bahwa bangsa Persia telah dikalahkan pada Pertempuran Marathon, yang terjadi
pada tahun 490 SM.
Ada perdebatan
tentang keakuratan sejarah dari marathon, Herodotus
yang
merupakan sejarawan Yunani sumber utama untuk Perang Yunani-Persia.
Menyebutkan Pheidippides sebagai utusan yang berlari dari Athena ke Sparta
untuk meminta bantuan, dan kemudian berlari kembali, yang berjarak lebih dari
240 kilometer (150 mil) sekali jalan.
B. Teori Teknik Gerakan Marathon
Gerak dasar lari dapat dilakukan
dengan:
a) Maju, mundur dan ke samping.
b) Pada lintasan lurus atau lintasan
berkelok-kelok.
c) Cepat dan lambat.
d) Suara gaduh atau tanpa suara.
e) Mendaki atau menurun.
f) Menaiki tangga (tribune) atau
menuruni tangga.
g) Sendirian, berpasangan atau
berkelompok.
h) Bersama anak-anak lain alau
melawan anak-anak lain.
i) Menggunakan alat bantu atau tanpa
alat bantu.
j) Melewati rintangan.
k) Menggunakan lapangan rumput,
lintasan atau lapangan.
l) Di hutan, kebun atau jalan.
m) Dll.
Lari termasuk pada
katagori keterampilan gerak siklis. Tujuan dari jalan dan lari adalah menempuh
suatu jarak tertentu(tanpa rintangan atau melewati rintangan) secepat mungkin.
Gerakan Lari
Gerak dominan yang utama dari gerak
lari adalah gerakan langkah kaki dan ayunan lengan. Sedangkan aspek lain yang perlu
diperhatikan pada saat berlari adalah kecondongan badan (disesuaikan dengan
jenis /type lari), pengaturan napas, dan harmonisasi gerakan lengan dan
tungkai. Sedangkan yang paling menentukan kecepatan lari seseorang adalah
panjang langkah x kekerapan langkah. Langkah kaki terdiri dari tahap menumpu
dan tahap melayang. Sedangkan gerakan kaki mulai tahap menumpu kemudian
mendorong (kaki tolak) sedangkan kaki ayun melakukan gerak pemulihan dan gerak
ayunan.
C.
Aturan
perwasitan Dalam Marathon
Petugas atau
juri dalam lomba lari marathon terdiri atas :
a.
Starter,
yaitu petugas yang memberangkatkan perlari.
b. Pengawas lintasan yaitu petugas yang
berdiri pada tempat tertentu dan bertugas mengawasi pelari apabila melakukan
kesalahan dan pelanggaran.
c. Juri kedatangan yaitu petugas
pencatat kedatangan pelari yang pertama
sampai dengan terakhir dan menentukan ranking / urutan kejuaraan.
sampai dengan terakhir dan menentukan ranking / urutan kejuaraan.
d. Timer yaitu petugas pencatat waktu.
e. Juri pencatat hasil yaitu petugas
pencatat hasil setelah pelari memasuki garis finish.
Peraturan
dalam lomba lari marathon terdiri dari :
a. Bunyi
pistol sebagai tanda start mulai diberangkatkannya peserta lomba.
b. Peserta
harus lari dalam rute yang sudah ditentukan.
c. Peserta
tidak diboleh mendapat bantuan penyegar sepanjang lomba selain di pos-pos yang
sudah disediakan.
d. Peserta
yang memasuki garis finish pertama dianggap sebagai juara.
D.
Model
– Model Pembelajaran Marathon
Menggunakan
model pembelajaran ARIAS, model pembelajaran ARIAS mengandung lima komponen
yaitu: attention (minat/perhatian); relevance (relevansi); confidence
(percaya/yakin); satisfaction (kepuasan/bangga), dan assessment (evaluasi). Dan
metode pembelajaran yang digunakan adalah Demonstrasi dan Permainan. Metode
Demonstrasi yaitu metode yang digunakan untuk membelajarkan peserta didik
dengan cara menerangkan dan memperagakan langkah-langkahnya. Sedangkan metode
Permainan yaitu dimaksudkan untuk membangun suasana belajar yang dinamis, penuh
semangat, dan antusiasme.
Seperti
telah diketahui bahwa gerak dasar lari dapat diberikan dengan berbagai bentuk
permainan yang mengandung unsur gerak lari. Lari tidak semata-mata harus dilakukan di lintasan lurus,
tidak harus selalu dengan teknik yang standar. Lari bisa dilakukan
diberbagai area, dengan atau tanpa rintangan, sendiri atau bersama sama dan
lain-lain. Siswa akan lebih termotivasi untuk mengikuti kegiatan yang kita
berikan bila kita dapat memanfaatkan atau menggunakan alat-alat bantu secara
berdaya guna. Namun siswa juga harus dilibatkan dalam penyiapan maupun dalam
membereskan alat bantu yang merek
Dengan demikian mereka
juga akan terbiasa dengan sifat-sifat tanggung jawab, disiplin, kerjasama,
membantu yang lain serta pembentukan aspek psikologis positip lainnya.
Tag :
MAKALAH OLAH RAGA
0 Komentar untuk "Contoh Bab II Pembahasan Makalah Olahraga Atletik Dasar Tentang Lari Marathon "