BAB
II
PEMBAHASAN
2.1
Sejarah dan
Perkembangan Lompat Galah
Lompat galah dipercayai berasal dari benua eropah. Pada
waktu, galah digunakan untuk melepasi rintangan atau halangan semulajadi di
kawasan berpayaseperti di wilayah Friesland yang terletak di negara Belanda.
Kerja-kerja pengeringan dikawasan ini telah menghasilkan jaringan saluran atau
parit yang saling bersilang antarasatu sama lain. Disebabkan perkara ini,
masyarakat pada ketika itu menyimpan galah dirumah masing-masing bagi
mengelakkan daripada terkena air semasa menyeberangi parit. Selain itu, mereka
juga ingin mengelakkan daripada perjalanan yang membosankan di atas jambatan.
Gondola venetian atau pengayuh sampan di venice mengunakan galah untuk
mengerakkan sampan mereka dari tebing.
Pertandingan lompat galah pada mulanya diukur
berdasarkan jarak bukan ketinggian. Pertandingan ini diadakan secara tahunan di
kawasan tanah pamah sekitar lautan utara. Pertandingan lompat galah yang
mengambil kira ketinggian mula-mula diadakan pada tahun 1843 bertempat di club sepak bola dan kriket Ulverston,Cumbria. Pelompat galah pada masa ini mengunakan galah yang dibuat dari pada buluh yang mempunyai ujung yang tajam. Pertandingan ini
diadakan di kawasan berumput. Fasa menanam galah dan mendarat dilakukan diatas rumput. Hal ini kerana ketiadaan petak lonjak pada waktu ini. Pertandingan
lompat galah seperti yang terdapat pada zaman kini bermula pada 1850 di Jerman.
Hal ini terjadi berikutan acara ini telah diambil sebagai salah satu displin dalam
gimnastik oleh kelab gimnastik Turner yang dimiliki oleh Johann C. F. Guts Muthsdan
Frederich L. Jahn.Versi moden bagi sukan lompat galah mula-mula dipertandingkan
di AmerikaSyarikat pada hujung abad ke-19.
Semasa sukan Olimpik 1896, rekod bagi acara ini direkodkan ia itu, 3.2m. rekod ini dilakukan dengan
mengunakan galah yang di perbuat dari pada buluh. Disebabkan kemajuan manusia
dalam bidang sains, sukan ini telah mengalami inovasi dari segi pengunaan galah
dalam sukan. Kini galah yang digunakan diperbuat daripada gentian kaca atau
karbon. Pengunaan tilam juga digunakan bagi memastikan palang, selalunya secara 'paksaan' menyebabkan kedudukan
keseluruhan badannya menegak dengan kaki ke atas. Dalam kaedah kedua pula,
peserta melakukan pergerakan badannya bersama galah dan melepaskannya
dengankuat sebaik sahaja dirinya melepasi palang. Pergerakan peserta dalam kaedah
ini adalah lebih pantas, dan badannya melepasi palang pada kedudukan
hampir mendatar. Penggunaan galah jenis ini diteruskan hingga kini dengan pengubahsuaian
dilakukan dari semasa ke semasa untuk mendapatkan galah terbaik bagi peserta
dalam acara ini. Ketinggian lompatan terus meningkat danmereka yang mengambil
bahagian dalam acara ini turut meningkat sehingga menjadikan acara lompat
bergalah sebagai acara olahraga yang menarik serta mendapat sambutan ramai,
walaupun sukar bagi sesetengah orang.
2.2
Tekhnik
Lompat Galah
Ada beberapa teknik yang harus dilakukan seorang
pelompat dalam lompat tinggi galah ini. Mari kita perhatikan bersama-sama
penjelasan berikut :
1.
Awalan
Yang dilakukan pertama mengambil ancang-ancang untuk berlari
posisi tubuh harus dikontrol untuk melakukan gerakan menancapkan galah dan
menumpu dengan tepat. Teknik Awalan; Awalan jaraknya harus panjang,
supaya dapat mencapai kecepatan maksimum ketika menumpu. Saat berlari usahakan
konsisten dan prima yg bertujuan atlet dapat mengontrol posisi tubuhnya dari
proses menancapkan galah dan menginjak titik tumpu dengan tepat. Galah harus
dipegang yang kuat, dan yang perlu diperhatikan cara memegang jarak yang cukup
lebar, untuk memperoleh tumpuan yang baik.
2.
Gerakan menancapkan Galah
Tekhnik menancap galah yang pertama adalah dalam
proses menancapkan galah hendaknya langsung ke arah depan dan atas, jangan
menggeserkan galah di tanah. Sedikit kalaupun terpaksa supaya kedua tangan
terpisah pada jarak yang cukup lebar.
Tancapkan galah setelah jarak 3 langkah sebelum menumpu
dengan menggunakan ujung galah. Galah menancap sejajar garis lurus sehingga
ujungnya terletak dibawah kepala atlet pada saat start untuk tumpuan.
Kecepatan sangat penting ketika melentingkan galah,
Selanjutnya posisi badan hendaknya langsung mengarah bagian belakang dari parit
pendaratan. Kaki yang akan digunakan menumpu hendaknya diletakkan tepat di
bawah garis tegak lurus yang ditarik mulai dari tangan yang paling atas.
Sebelum melentingkan galah gerakan yang harus dilakukan
ialah; gerakan push-pull yaitu gerakan menekan (pushing)
galah dengan tangan yang terletak lebih rendah, sementara tangan yang atas
menarik ujung galah ke bawah. Gerakan pull-swing adalah
gerakan menarik dengan tangan yang di atas, sementara tubuh berayun ke depan, di
belakang tangan bawah yang menekuk. Kedua gerakan ini harus dilakukan dengan
benar, sehngga pusat gaya berat tubuh tetap berada di belakang
3.
Berayun dan menggelantung
Gerakan ini bertujuan untuk menambah kelentingan
dan untuk menyimpan lebih banyak tenaga potensial di dalam galah. Dengan posisi
tubuh pelompat yang benar akan didapat posisi yang paling baik untuk mengangkat
tubuh ke atas, saat tenaga yang disimpan waktu menggantung dikeluarkan lagi
segera untuk melewati mistar.
4.
Tarikan
dan Putaran (pull & turn)
Gerakan pulling (menarik) dimulai ketika
pusat dari gaya berat tubuh si pelompat berada dekat galah. Mulailah
energi dilepaskan yaitu dengan gerakan meluruskan kembali. Gerakan ini
mengikuti fase pasif relatif setelah tubuh menggelantung,
ketika si pelompat menunggu terlepasnya tubuh. Tarikan lurus searah sumbu
galah. Putaran tubuh diperoleh dengan gerakan tangan atas yang mulai menarik
kearah pinggul dan bukan kearah dada. Kedua kaki tetap diangkat tegak lurus,
sewaktu dilakukan gerakan menarik dan berputar.
5.
Push –off dan melintasi mistar
Gerakan push-off (melentingkan diri)
dimulai segera setelah tarikan tangan yang diatas, mencapai posisi dekat pada
pinggul. Gerakan ini sebetulnya lanjutan dari gerakan menarik tadi. Pada
permulaan dari gerakan melenting ini, galah harus membentuk sebesa 85 - 90ยบ.
Sebelum pelompat melepaskan tanganya, lakukanlah putaran melingkar mistar
dengan cara menjatuhkan kedua kaki sedikit, dan denga reaksi dari daya dorong
tubuh terhadap galah. Jika daya dorong ke atas melampaui taikan ke bawa oleh
kedua kaki, pusat gaya berat si pelompat akan terus melambung tinggi
setelah galah dilepaskan.
Gerakan ini merupakan gerakan terakhir yaitu melewati
garis mistar. Jadi suksesnya gerakan ini tergantung dari latihan dan latihan
dan teknik gerakan-gerakan awal yang benar sehingga dapat menimbulkan gerakan
akhir yang sempurna. demikian, penjelasan tentang olahraga lompat tinggi galah,
jenis olahraga ini menjadi langganan dalam daftar ivent internasional seperti
olimpiade dll.
2.3
Kesalahan Yang Sering Terjadi
- Hindarkan keterlambatan menancapkan galah dengan cara langsung menggerakkan galah ke depan sejak 2 langkah tcrakhir.
- Tancapkan galah dengan kokoh, sesaat sebelum kaki yang akan dipakai take off menginjak titik take off.
- Untuk mencegah take off dengan posisi kaki yang salah, aturlah jarak lari, Perpanjang atau perpendek jarak tadi.
- Jangan lupa memeriksa posisi kedua tangan setelah menancapkan galah. Jarak kedua tangan itu harus cukup lebar terpisah. Kalau perlu ketukkan galah untuk mencegah tangan bawah tidak menggelincir keatas lagi.
- Usahakan agar dada tidak bergerak kearah galah dengan cara mengkakukan lengan bawah pada saat take off.
Makalah Lompat Galah Bab I
Makalah Lompat Galah Bab II
Makalah Lompat Galah Bab III
Tag :
MAKALAH OLAH RAGA
0 Komentar untuk "Contoh Makalah Atletik "Lompat Galah" Bab II"