Blog Dunia Pendidikan

Contoh Artikel tentang Guru dalam Pembentukan Karakter siswa V di SD Negeri X. Bag. I

A.       Judul
Guru dalam Pembentukan Karakter siswa  V di SD Negeri X.
B.        Latar Belakang
Pendidikan merupakan kebutuhan manusia yang sangat penting karena pendidikan mempunyai tugas untuk menyiapkan sumber daya manusia bagi pembangunan bangsa dan negara. Pendidikan adalah suatu proses mengembangkan semua aspek kepribadian manusia yang mencakup pengetahuannya, nilai dan sikapnya, serta keterampilannya.
Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan atau latihan bagi peranannya di masa yang akan datang. (Undang-Undang Sitem Pendidikan Nasional Nomor 2 Tahun 1989 Pasal 1 ).
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya. Setelah mengembangkan potensi dirinya melalui proses pendidikan diharapkan memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, kecerdasan, akhlak manusia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.
Pendidikan adalah suatu proses sadar dan terencana dari setiap individu maupun kelompok untuk membentuk pribadi yang baik dan mengembangkan potensi yang ada dalam upaya mewujudkan cita-cita dan tujuan yang diharapkan.
Definisi diatas menyatakan bahwa pendidikan menitik beratkan pada pengembangan semua potensi yang dimiliki oleh manusia itu sendiri. Jadi pendidikan adalah usaha sadar dari peserta didik dan terencana melalui proses kegiatan belajar mengajar secara aktif dalam mengembangkan potensi dirinya agar terwujudnya cita-cita dan tujuan yang diharapkan.
Penyelenggaraan suatu pendidikan nasional sudah tercantum dalam Undang-Undang Dasar RI tahun 1945. Yang mengamanatkan Pemerintah dalam menyelanggarakan satu sistem pendidikan nasional yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang.
 Berdasarkan dari fungsi dan tujuan pendidikan nasional, jelas bahwa pendidikan di setiap jenjang atau sekolah harus di selenggarakan secara sistematis dan guna mencapai tujuan dari pendidikaan tersebut. Dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2003 pasal 3 menegaskan bahwa “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif mandiri, menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.”
Fenomena-fenomena zaman sekarang yang mengalami perubahan bukan hanya berkaitan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dana teknologi saja , melainkan ada perubahan dan pergeseran dalam aspek nilai moral yang terjadi pada masyarakat. Kehidupan masa anak-anak zaman dulu sangat berbeda dengan kehidupan zaman sekarang. Era globalisasi dan tatanan kehidupan modern mengakibatkan pergeseran nilai social yang akan berdampak pada anak-anak. Tak heran jika degradasi moral, etika, dan tingkah laku melanda pada anak-anak saat ini. Perubahan yang mengarah pada gaya orang luar negeri atau kebarat-baratan. Permainan tradisional yang sudah ada pada budaya di Indonesia seperti layang-layang, benteng, egrang, kelereng sudah di anggap kuno. Sehingga anak-anak mulai menyukai games online. Sekarang ini trend yang mengatakan bahwa orang gaul harus merokok membuat anak-anak di Sekolah Dasar mencoba rokok, perkelahian siswa dan mempunyai perasaan malu untuk mencontek,
Pendidikan bisa dikatakan berhasil apabila unsur-unsur yang terkait dalam pendidikan itu sendiri saling menunjang satu sama lainnya. Keberhasilan dlam pendidikan pastinya tidak lepas dari peran guru dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar.
Menurut Syaodih (1998) mengemukakan bahwa guru memegang peranan yang cukup penting baik dalam perencanaan maupun pelaksanaan kurikulum. Guru adalah perencana, pelaksana dan pengembang kurikulum bagi kelasnya. 
Guru tidak hanya menyampaikan ilmu pengetahuan semata kepada peserta didik, tetapi mempunyai tanggung jawab moral terhadap Tuhan Yang Maha Esa untuk membimbing anak didiknya dalam mengembangkan potensi yang mereka miliki agar menjadi mandiri, bertanggung jawab terhadap kehidupan dimasa yang akan datang.
Guru sebagi pendidik mempunyai tanggung jawab secara formal (kepada atasan yang mengangkatnya) dan secara moral (kepada sasaran didik dan Tuhan Yang Maha Esa). Walaupun tugas utama guru di dalam adalah mengajar bukan berarti bebas tuntutan sebagai pendidik, karena tugas guru tidak berbatas kepada penyampaian sejumlah ilmu pengetahuan saja. Guru juga tidak cukup memahami karakteristik siswa sebagai peserta didik , akan tetapi guru juga harus memahami karakteristik pribadi dirinya dan kondisi pendidikan.
Di dalam keluarga, seorang guru bertindak sebagi orang tua yang mempunyai kewajiban mendidik dan membimbing putra-putrinya, di dalam lingkungan sekolah, guru mempunyai kewajiban mendidik anak didiknya agar mencapai tujuan pendidikan secar efektif dan efisien, sedangkan guru di lingkungan masyarakat, guru dipandang sebagai pigur yang patut digugu dan ditiru baik dlam sikap maupun dalam perbuatannya. Sehingga guru menjadi tolak ukur atau standar kebenaran orang-orang sekitarnya.
Guru merupakan faktor yang dominan dan penting disekolah atau pendidikan formal, karena guru di jadikan tauladan oleh peserta didiknya. Jadi guru merupakan unsur yang sangat mempengaruhi tingkat keberhasilan didalam tujuan pendidikan selain unsur peserta didik dan sarana prasarana atau fasilitas lainnya.
Guru mempunyai dua tugas penting, yakni mengajar dan mendidik. Tugas-tugas tersebut menjadi tanggung jawab seorang guru baik dalam pelaksanaan kegiatan mengajar maupun dilaur pelasanaan kegiatan belajar mengajar. Mengajar adalah tugas membantu dan melatih anak didik dalam memahami sesuatu dan mengembangkan pengetahuan. Sedangkan mendidik adalah mendorong dan membimbing anak didik agar maju menuju kedewasaan secara utuh. Kedewasaan yang mencakup kedewasaan intelektual, emosional, sosial, fisik, seni spiritual, dan moral. Pendidikan karakter dewasa ini menjadi solusi alternatif bagi perkembangan siswa mejadi insan ideal. Pendidikan karakter diarahkan untuk menanamkan karakter bangsa secara menyeluruh, baik pengetahuan (kognitif), nilai hidup (afektif), maupun tindakan terpuji (psikomotor).
Dari fenomena yang di utarakan di atas, secara formal upaya menyiapkan kondisi, sarana dan prasarana, kegiatan, pendidikan, dan kurikulum yang mengarah kepada pembentukan watak dan budi pekerti generasi muda bangsa . Namun, baru disadari ketika terjadi krisis akhlak yang menerpa semua lapisan masyarakat. Tidak terkecuali juga pada anak-anak usia sekolah.
Pengertian sekolah? Dengan adanya pendidian karakter di sekolah dasar diharapkan bisa berjalan maksimal sesuai yang diharapkan dalam tujuan pendidikan. Dari studi literatur yang telah dilakukan, peneliti menemukan bahwa peran guru dalam pembentukan karakter di sekolah dasar sangat penting yang agar terbentuknya peserta didik yang bermoral, berakhlak mulia, beretika, berbudaya, dan beradab.
Berdasarkan hal tersebut, peneliti akan melakukan penelitian yang berjudul “Peran Guru dalam Pembentukan Karakter pada siswa”


Tag : ARTIKEL
Iklan 655 x 60
0 Komentar untuk "Contoh Artikel tentang Guru dalam Pembentukan Karakter siswa V di SD Negeri X. Bag. I"

Back To Top