Blog Dunia Pendidikan

CONTOH MAKALAH MATA KULIAH Tempat, Ruang dan Sistem Sosial



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Pelaksanaan KKL
Indonesia merupakan surgany apariwisata.Dari ujung Sabang hingg aujung Merauke disuguhkan dengan berbagai pilihan pariwisata salah satunya kawasan gunung yang dijadikan sebagai tempat pariwisata. Tak hanya keeksotisan alam yang disuguhkan oleh pegunungan.Namun, banyak potensi lain yang disuguhkan oleh pegunungan diantaranya kawah yang dijadikan sumber air panas bagi gunung-gunung berapi yang aktif.
Ciwidey yang merupakan salahsatu daerah di Jawa Barat dikenal sebagai daerah tujuan wisata, dan juga sebaga idaerah penghasil produk-produk perkebunan dan pertanian.Salah satu tujuan wisata yang terdapat di ciwidey adalah Kawah Putih.Sebagai tempat wisata yang sudah banyak dikenal di masyarakat dan menjadi salah satu devisa daerahnya, tentu perlu ditinjau bagaimana perkembangan pariwisatanya juga dampak-daapak social dan ekonomi yang dapat memepengaruhi perkembangan social budaya di sekitarnya.

B.     Tujuan Kegiatan
1.      Mengetahui kondisi sosial budaya masyarakat Ciwidey.
2.      Mengetahui perkembangan pariwisata di daerah Ciwidey.
3.      Mengetahui dampak sosial budaya dari perkembangan pariwisata terhadap kehidupan masyarakat di Ciwidey.
4.      Untuk mahasiswa khususnya, dapat menambah wawasan mengenai salah satu tempat wisata di daerah Jawa Barat.
C.    Manfaat Pelaksanaan KKL
1.      Sebagai bahan ilmu pengetahuan mengenai pengaruh pariwisata terhadap social budaya masyarakat Ciwidey.
2.      Sebagai bahan ilmu pengetahuan bagi siswa disekolah pada pengajaran IPS tentang dampak perkembangan pariwisata terhadap Sosial Budaya.
3.      Memberikanpengetahuan yang nyata di lapangan.

BAB II
HASIL OBSERVASI DI LAPANGAN

A.    Latar Belakang Sejarah Kawah Putih Ciwidey
Bandung memiliki daerah bernama Ciwidey. Ciwidey memiliki sejarah nama yang berasal dari bahasa Portugis Kuno, dari kata Ciwi yang berarti buah kiwi dan Dey yang berarti hari. Sedangkan dalam bahasa Yunani Kuno nama Ciwidey berasal dari kata Ciwos yang berarti sapi dan Dos yang berarti lima. Daerah ciwidey ini terletak di sebelah selatan Kota Bandung. Daerah ini berbatasan dengan Kabupaten Cianjur, dengan akses jalan yang menembus daerah Cianjur selatan. Ciwidey dikenal sebagai daerah tujuan ziarah, dan juga sebagai daerah penghasil produk-produk pertanian dan perkebunan.
Di kawasan Ciwidey ini terdapat beberapa kawasan wisata yang memiliki pemandangan yang indah, diantaranya ada kawasan wisata Kawah Putih. Kawah putih terletak di Gunung Patuha yang terletak di Jawa Barat. Ketinggian gunung ini adalah 2.386 meter. Kawah ini memiliki kelebihan yang dapat memberikan kita pemandangan berbeda. Dia kawah ini kita seolah-olah berada di salju karena tanahnya yang putih, selain itu kawah ini memiliki air yang berwarna hijau kebiruan seolah-olah kita berada di pantai dan lain sebagainya.Selain Kawah Putih ada juga kawasan wisata yang di gemari oleh masyarakat setempat yaitu kawasan Situ Patenggang. Situ Patenggang ini adalah sebuah danau yang memiliki kesan mistis dengan disertai legenda klasik kerajaan masa lampau. Asal muasal nama dari situ patenggang itu adalah Situ yang artinya danau dan patenggang berasal dari bahasa sunda yaitu pateangan-teangan yang artinya saling mencari-cari. Ceritanya, dulu di seputaran danau ini ada pasangan yang saling mencari kemudian dipertemukan di sebuah batu yang kemudian terkenal dengan sebutan batu cinta, terletak di tengah-tengah danau.
Gunung Patuha di daerah Bandung Selatan dianggap oleh masyarakat sekitar Ciwidey sebagai gunung tertua. Nama Patuha konon berasal dari kata Pak Tua (Sepuh), sehingga masyarakat setempat juga sering menyebutnya Gunung Sepuh. Lebih dari seabad yang lalu, Puncak Gunung Patuha dianggap angker oleh masyarakat setempat sehingga tak seorangpun berani menginjakkan kaki, oleh karena itu keberadaan dan keindahan alamnya pada saat tersebut tidak diketahui orang.
Menurut keterangan, Gunung Patuha pernah meletus pada abad X sehingga mengakibatkan terjadinya kawah (Crater) yang mengerikan di sebelah puncak bagian barat. Kemudian pada abad XII kawah di sebelah kirinya meletus pula, yang kemudian membentuk danau yang indah.
Pada tahun 1837, seorang Belanda peranakan Jerman bernama Dr. Franz Wilhelm Junghuhn (1809 – 1864) mengadakan perjalanan ke Bandung Selatan. Ketika sampai di kawasan tersebut, Junghuhn merasakan suasana yang sangat sunyi dan sepi. Tak seekor binatang pun melintas di situ. Ia kemudian menanyakan kepada penduduk setempat, dan menurut masyarakat, kawasan puncak Gunung Patuha sangat angker karena dianggap tempat bersemayamnya arwah para leluhur serta pusat kerajaan bangsa jin. Karenany bila ada burung yang lancang terbang melintasi daerah tersebut  akan jatuh dan mati. Meskipun demikian, orang Belanda yang satu ini tidak begitu percaya akan ucapan masyarakat. Ia kemudian melanjutkan perjalanannya menembus hutan belantara di gunung itu untuk membuktikan kejadian apa yang sebenarnya terjadi di kawasan tersebut. Namun sebelum sampai di puncak gunung, Junghuhn tertegun menyaksikan pesona alam yang begitu indah di hadapannya, dimana terhampar sebuah danau yang cukup luas dengan air berwarna putih kehijauan. Dari dalam danau itu keluar semburan lava serta bau belerang yang menusuk hidung. Dan terjawablah sudah mengapa burung-burung tidak mau terbang melintasi kawasan tersebut.Dari sinilah awal mula berdirinya pabrik belerang Kawah Putih dengan sebutan di jaman Belanda : Zwavel Ontgining Kawah Putih. Di jaman Jepang, usaha pabrik ini dilanjutkan dengan menggunakan sebutan Kawah Putih kenzanka Yokoya Ciwidey, dan langsung berada di bawah pengawasan militer.Cerita dan misteri tentang Kawah Putih terus berkembang dari satu generasi masyarakat ke generasi masyarakat berikutnya. Hingga kini mereka masih percaya bahwa Kawah Putih merupakan tempat berkumpulnya roh para leluhur. Bahkan menurut kuncen Abah Karna yang sekarang berumur ± 105 tahun dan bertempat tinggal di Kampung Pasir Hoe, Desa Sugih Mukti; di Kawah putih terdapat makam para leluhur, diantaranya : Eyang Jaga Satru, Eyang Rangsa Sadana, Eyang Camat, Eyang Ngabai, Eyang Barabak, Eyang Baskom dan Eyang Jambrong. Salah satu puncak Gunung Patuha, Puncak Kapuk, dipercaya sebagai tempat rapat para leluhur yang dipimpin oleh Eyang Jaga Satru. Di tempat ini masyarakat sesekali melihat (secara gaib) sekumpulan domba berbulu putih (domba lukutan) yang dipercaya sebagai penjelmaan dari para leluhur. Franz Wilhem Junghuhn kini sudah lama tiada, namun penemunya yang dikenal dengan nama Kawah Putih masih tetap anggun mempesona sampai saat ini.
B.     Letak Geografis
Letak Astronomis Kawah Putih Ciwidey ini adalah 107o 31” 30” BB - 107o 31” 30” BT dan 7o 2” 15” LU – 7o 2” 00” LS. Kawah Putih terletak di desa Alam Endah, Kecamatan Ciwidey Kabupaten Bandung Jawa Barat yang terletak di kaki gunung Patuha. Tepatnya berada di Jalan Raya Soreang Ciwidey Kilometer 25, Desa Ciwidey, Kecamatan Ciwidey, Kabupaten Bandung, Jawa Barat-Indonesia 40973 dengan koordinat GPS: 7o9`57”S 107o24`7”E. Untuk dapat menuju Kawah Putih ini harus menempuh jarak sekitar 46 km atau 2,5 jam perjalanan dari Kota Bandung.
Akses kawah putih dapat ditempuh oleh berbagai jenis kendaraan, disamping itu jalan menuju kawah putih pun  bagus dan memudahkan sampai lokasi kawah rute – rute sebagai penunjang kelokasi :
·                     Bandung-Kawah Putih(48 Km = 70 menit)
·                     Jakarta-Kawah Putih(226 Km = 6 Jam) (Via tol Jagorawi-Puncak)
·                     Jakarta-Kawah Putih(196 Km = 5 jam) (Via tol Cikampek-purwakarta)
Pintu masuk menuju Kawah Putih, Kendaraan yang dapat langsung Menuju Kawah Putih hanya kendaraan roda2 dan roda 4 yang biasa menuju Kawah Putih sedangkan kendaraan roda 6 sampai pintu gerbang masuk karena kondisi jalan hanya dapat dilalui oleh kendaraan roda 2 dan 4.
 Wisatawan yang menggunakan kendaraan roda 6 pun dapat menggunakan Kendaraan Umum yang disediakan oleh Pengelola sampai langsung ke lokasi kawah putih dari pintu gerbang masuk Kawah Putih.
C.    Dampak Sosial Ekonomi bagi Masyarakat Sekitar
Dampak yang ditimbulkan oleh kegiatan Pariwisata di suatu daerah terhadap sosial budaya sangat terasa apalagi daerah tersebut menerima pengaruh dengan cepat tanpa ada penyaringan yang ketat terhadap kedatangan wisatawan. Salah satu hal adalah dimana daerah yang dituju merupakan daerah yang lemah dalam bidang ekonomi, dengan sendirinya akan mengikuti perkembangan dan merubah tatanan perekonomian sendiri salah satu contoh mengubah mata pencaharian semula yang mereka lakukan secara tradisional menjadi lebih modern. Pengaruh yang nampak dari pesatnya pembangunan adalah terjadinya perubahan sosial budaya yang terjadi di dalam masyarakat tradisional, yakni perubahan dari masyarakat tertutup menjadi masyarakat yang lebih terbuka, dari nilai-nilai yang bersifat homogen menuju pluralisme nilai dan norma social merupakan salah satu dampak yang dirasakan sebagaimana yang dikemukakan oleh Ahmadi Abu (2004 : 14 )” perubahan sosial dan budaya meliputi berbagai bidang kehidupan dan merupakan masalah bagi semua institusi social seperti : industry, agama, perekonomian, pemerintahan, keluarga, perkumpulan – dan pendidikan”. Pokok yang terjadi pada perubahan social dan budaya diakibatkan dari perubahan yang berkembang pesat saat ini selain dari pengaruh Pembangunan, juga karena adanya penetrasi kebudayaan dari luar yang masuk dengan mudah akibat proses pembangunan itu sendiri. Diantaranya adalah proses dan berkembangnya pariwisata di suatu daerah yang banyak di kunjungi wisatawan.

D.    Cuaca dan Iklim
Cuaca di daerah Ciwidey ini seringkali mendung danberkabut karena letaknya berada di dataran tinggi tepatnya pegunungan. Juga seringkali turun hujan,sehingga para wisatawan tidak dapat menikmati pengalaman secara optimal.
Sedangkan untuk iklim di daerah Ciwidey secara umum masuk pada zona iklim tropis sama dengan keadaan umum di Indonesia yag terletak pada garis lintang 6o LU- 11o LS. Karena iklim daerah Ciwidey dingin, maka para wisatawan dianjurkan memakai pakaian yang tebal seperti jaket, sweeter dll.         


E.     Kondisi Kawah
Kawah Putih sendiri berada pada ketinggian sekitar 2.400 meter dpl, menjadikan suasana di objek wisata ini begitu sejuk dengan suhu antara 8 - 22 derajat Celcius. Pemandangan kawahnya pun begitu indah. Kadangkala dihiasi dengan kabut yang turun di atas kawah. Warna air pada kawah ini pada dasarnya berwarna putih tapi terkadang berubah warna menjadi hijau telur asin ataupun coklat muda.



F.     OBJEK WISATA KAWAH PUTIH
1.      Tiket Masuk
Harga tiket masuk ke Kawah Putih sebesar Rp 15 ribu per orang untuk wisatawan lokal dan Rp 30 ribu untuk turis asing. Bagi sobat yang menggunakan mobil ke Kawah Putih ini harap menyiapkan dana lebih untuk ongkos parkir, karena untuk memarkir mobil di tempat parkir atas, ditarik tarif Rp 150 ribu, harga yang sangat mahal untuk sekadar biaya parkir.



Sebenarnya disediakan tempat parkir yang murah di kawasan wisata ini, yaitu di dekat pintu masuk, namun jaraknya masih jauh sekitar 5-6 kilometer dari lokasi kawah. Bagi pengunjung yang menggunakan kendaraan umum, hanya bisa berhenti di depan pintu masuk dan dilanjutkan dengan naik mobil khusus yang disediakan disana dengan ongkos Rp 10 ribu per orang sampai di lokasi kawah.
  1. Fasilitas
Fasilitas yang terdapat di Wana Wisata Kawah Putih diantaranya  Musholla, MCK, bangunan pusat informasi, area mini zoo, tempat bermain anak-anak, kios dagang, kios cendera mata,bungalow, dan juga cottage. Selain itu ada beberapa tempat penginapan antara lain:
  1. Cantigi Week Day Rp.425, 000, -/ malam
    Week End Rp.475, 000, -/ malam
    Fasilitas 10 bed + kamar mandi, kapasitas 10 orang; max 20 orang Jumlah 1 Unit
  2. Meranti Week Day Rp.950.000, -/ malam
    Weekl End Rp.1, 000.000, -/ malam
    Fasilitas 2 kamar tidur, 1 kamar mandi, + water heater, dapur.ruang tamu, kapasitas 6 orang ; max 8 orang, Jumlah 2 unit.
  3.  Kelana Rimba Room Week Day Rp. 525, 000, -/ malam
    Week End Rp. 575, 000, -/ malam
    Fasilitas 1 bed besar, 1 kamar mandi, water heater.Kapasitas 4 orang [ plus extra bed] .Jumlah 6 Unit
  4. Pinus Room Week Day Rp.475, 000, -/ malam
    Week End Rp.525, 000, -/ malam
    Fasilitas 2 bed kecil, 1 kamar mandi, water heater, kapasitas 4 orang [ plus 2 extra bed]
    Jumlah 6 unit
  5. Puspa Room Week Day Rp.425.000, -/ malam
    Week End Rp.475.000, -/ malam
    Fasilitas 4 bed kecil, 1 kamar mandi, water heater, kapasitas 5 orang [ plus 1 extra bed]
    Jumlah 6 unit
  6. Rasamala Room Week Day Rp.650.000, -/ malam
    Week End Rp.700.000, -/ malam
    Fasilitas 6 Bunkbed + 4 extra bed, kapasitas 12 orang. Jumlah 3 unit
  7. Damar Rom / Week Day Rp.775.000, -/ hari
    Meeting Room Week End Rp.825.000, -/ hari
    Fasilitas 50 kursi, sound system, kapasitas 50 orang. Jumlah 2 Ruang Aula.

Fasilitas tambahan
ATV Ride Rp.50.000, -/ orang per 2 lap ( dalam lokasi yang telah disediakan)
ATV Ride Rp.350.000, -/ orang 1 lap ( 30 menit keliling kebun teh)
Mobil wisata/ ontang anting Rp. 10, 000, – / orang ( dari gerbang menuju kawah)

BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Kawah Putih adalah sebuah tempat wisata di Jawa Barat yang terletak di kawasan Ciwidey. Kawah Putih merupakan sebuah danau hasil letusan Gunung Patuha. Tanah yang bercampur belerang di sekitar kawah ini berwarna putih, lalu warn air yang berada di kawah ini berwarna putih kehijauan, yang unik dari kawah ini adalah airnya yang kadang berubah warna.
Objek wisata Kawah Putih ini memiliki berbagai macam fasilitas dan keunikan tersendiri. Bagi masyarakat sekitar, adanya Kawah Putih ini sangat memberikan dampak yang signifikan antara lain, banyak masyarakat sekitar yang menggantungkan hidup dengan cara berdagang, menambah pendapatan bagi pemerintah daerah, membuka peluang usaha yang banyak untuk masyarakat sekitar misalnya banyaknya masyarakat yang membuka tempat penginapan, banyaknya masyarakat yang membuat lahan untuk kebun strawberry (oleh-oleh khas dari kawasan Kawah Putih), dll.
Daerah yang berada di Kabupaten Bandung, Jawa Barat ini memiliki panorama alam yang indah, sejuk, dan alami. Maka kewajiban dari semua orang untuk tetap menjaga dan melestarikan keindahan Kawasan Wisata Kawah Putih Ciwidey ini.


B.     Saran-Saran
Pada dasarnya setiap kawasan itu memiliki keindahan masing-masing, tapi tidak ada salahnya jika kita selaku umat islam turut menjaga dan melestarikan panorama alam ciptaanNya, khususnya daerah wisata kawah putih Ciwidey ini.
Pemerintah dan Masyarakat dapat bekerja sama dalam pengorganisasian dan penataan kawasan ini, agar kawasan wisata Kawah Putih tetap terjaga kelestariannya.
Tag : MAKALAH
Iklan 655 x 60
0 Komentar untuk "CONTOH MAKALAH MATA KULIAH Tempat, Ruang dan Sistem Sosial"

Back To Top