PEMBELAJARAN
MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI KELOMPOK
Oleh :
.....................................
NIM
....................
|
PENDAHULUAN
Pada
masa sekarang, masa dimana globalisasai tidak bisa dihindari, akan tetapi
dengan adanya
perkembangan zaman itulah yang harus diterima dengan cara memfilter (menyaring)
apa yang seharusnya dipilih untuk menyelesaikan masalah bersama.
Proses belajar itu
sendiri merupakan hal yang sangat penting, dimana proses tersebut terjadi di
dalam pemikiran siswa. Keterlibatan siswa dalam proses belajar mengajar
merupakan suatu implementasi dari keaktifan siswa
di dalam kelas. Siswa dapat berperan aktif dengan cara melakukan aktifitas yang
dapat mendukung proses belajar, diantaranya : dengan cara berdiskusi,membaca dan memahami materi
pelajaran, melaksanakan tugas-tugas yang diperintahkan guru atau mencari
sumber-sumber materi lain yang sekiranya dapat membantu mereka dalam memahami
pelajaran dan lain-lain. Hal tersebut dapat membuat siswa dilibatkan dalam
proses belajar mengajar baik secara fisik maupaun mental.
Suatu keterlibatan siswa
dalam proses belajar mengajar merupakan suatu hal yang sangat menentukan dalam
pencapaian prestasi belajar siswa tersebut. Hal ini dapat disimpulakan bahwa
semakin siswa terlibat dalam proses belajar mengajar, maka semakin besar pula pencapaian prestasi
belajar akan didapat oleh siswa. Dengan Metode Investigasi kelomok ini yang melibatkan
siswa sejak perencanaan baik dalam menentuan sub topic maupun cara
mempelajarinya melalui investigasi.
Jadi
dalam investigasi ini
siswa dituntut untuk lebih aktif dalam mengembangkan sikap dan pengetahuannya
tentang matematika sesuai dengan kemampuan masing-masing sehingga akibatnya
memberikan hasil belajar yang lebih bermakna pada siswa (Setiawan, 2006:7). Oleh
karena itu, dalam makalah ini dijelaskan sebuah model pembelajaran yang dapat
dimanfaatkan oleh guru dalam mengembangkan model pembelajaran dengan kajian
teori tentang “Model Pembelajaran Investigasi Kelompok”.
RUMUSAN MASALAH
Dari pemaparan pendahuluan
di atas, maka penulis
merumuskan masalah, sebagai berikut :
1.
Apa yang dimaksud dengan model pembelajaran investigasi kelompok?
2. Bagaimana tahap-tahap
pembelajaran model investigasi kelompok?
3. Apa
saja kelebihan dan kelemahan model pembelajaran investigasi kelompok?
4. Bagaimana
Contoh Pembelajaran Matematika Dengan Model Pembelajaran Investigasi Kelompok?
MODEL INVESTIGASI
KELOMPOK
Investigasi secara bahasa adalah penyelidikan dengan
mencatat atau merekam fakta, melakukan peninjauan, percobaan, dan sebagainya,
dengan tujuan memperoleh jawaban atas pertanyaan (tentang peristiwa, sifat atau
khasiat suatu zat, dan sebagainya (KBBI online, 2008). Sementara investigasi
matematika adalah suatu pendekatan pembelajaran yang dapat mendorong suatu
aktivitas percobaan (experiment), mengumpulkan data, melakukan
observasi, mengidentifikasi suatu pola, membuat dan menguji kesimpulan/dugaan (conjecture)
dan jika dapat pula sampai membuat suatu generalisasi (Bastow, et.al., 1984).
Menurut
Mulyana (2008:140), model investigasi kelompok, siswa terlibat dalam
perencanaan baik topik yang dipelajari maupun bagaimana jalannya penyelidikan
mereka. Dalam penerapan investigasi kelompok ini guru membagi kelas menjadi kelompok-kelompok
dengan anggota 5 atau 6 siswa yang heterogen. Dalam beberapa kasus, kelompok
dapat dibentuk dengan mempertimbangkan keakraban persahabatan atau minat yang
sama dalam topik tertentu. Selanjutnya siswa memilih topik untuk diselidiki,
melakukan penyelidikan yang mendalam atas topik yang dipilih itu. Selanjutnya
menyiapkan dan mempresentasikan laporannya kepada seluruh kelas.
Model investigasi kelompok melibatkan siswa dari
perencanaan,mulai dari menentukan sub topic maupun cara untuk mempelajarinya
melalui investigasi. Model ini menuntuk siswa untuk memiliki kemampuan yang
baik dalam berkomunikasi maupun keterampilan dalam proses kelompok. Pada model
investigasi kelompok ini siswa dikelompokkan dalam beberapa kelompok yang
terdiri dari 4 sampai 5 orang siswa secara acak. Setelah itu setiapkelompok
memilih topic yang akan dipelajari,lalu melakukan investigasi pada sub topic
mulai dari menelaah materi,mengerjakan,lalu melaporkan hasil yang telah
diperoleh setelah berdiskusi secara berkelompok.
Menurut Winaputra (2001:75) dalam model investigasi
kelompok terdapat tiga konseputama yaitu : penelitian atau inquiri,pengetahuan
atau knowledge, dan dinamika kelompok
atau the dynamic of the learnig grup.
Penelitian disini adalah proses dinamika siswa memberikan respon terhadap
masalah dan bagaimana memecahkan masalah tersebut. Pengetahuan adalah
pengalaman belajar siswa baik secara langsung maupun tidak langsung. Sedangkan
dinamika kelompok menunjukan suasana yang mengambarkan sekelompok saling
berinteraksi yang melibatkan berbagai ide dan pendapat serta saling saling
bertukar pengalaman melalui proses saling berargumentasi.
Menurut Daniel (2008:1), Investigasi
kelompok termasuk empat komponen penting, yaitu: investigasi, interaksi,
interpretasi dan motivasi intrinsik. Investigasi mengacu pada kenyataan bahwa
kelompok fokus pada proses bertanya tentang topik yang dipilih. Interaksi
merupakan ciri dari semua metode pembelajaran kooperatif, yang diperlukan bagi
siswa untuk mengeksplorasi ide-ide dan saling membantu belajar Interpretasi
terjadi ketika kelompok mensintesis dan menguraikan temuan dari setiap anggota
dalam rangka meningkatkan pemahaman dan kejelasan ide. Akhirnya, motivasi
intrinsik dibangkitkan pada siswa dengan memberikan mereka otonomi dalam proses
investigasi.
TAHAP-TAHAP
PEMBELAJARAN INVESTIGASI KELOMPOK
Menurut
Slavin (2008:218) dalam investigasi kelompok para siswa bekerja melalui enam
tahap. guru tentunya perlu mengadaptasi pedoman-pedoman ke enam tahap
investigasi kelompok sesuai dengan latar belakang umur, dan kemampuan para
siswa. Enam tahap dalam pelaksanaan investigasi kelompok yaitu :
Tahap 1 : mengidentifikasi topik dan mengatur murid ke
dalam kelompok
1.Para
siswa meneliti beberapa sumber, mengusulkan sejumlah topic dan mengkatagorikan
saran-saran.
2.Komposisi
kelompok didasarkan pada ketertarikan siswa dan harus bersifat hetrogen.
3.Guru
membantu dalam pengumpulan informasi dan memfasilitasi pengaturan.
Tahap 2 : merencanakan tugas yang akan dipelajari.
Para siswa merencanakan bersama mengenai :
1.Apa
yang akan kita pelajari?
2.Bagaimana
kita mempelajarinya?
3.Siapa
melakukan apa ?(pembagian tugas)
4.Untuk
tujuan atau kepentingan apa kita menginvestigasi topik ini?
Tahap 3 : Melaksanakan investigasi
1.Para
siswa mengumpulkan informasi,menganalisis data, dan membuat kesimpulan.
2.Tiap
anggota kelompok berkontribusi untuk usaha-usaha yang dilakukan kelompoknya.
3.Para
siswa saling bertukar pendapat, berdiskusi,dan mengklarifikasi semua gagasan.
Tahap 4 : menyiapkan laporan akhir
1.Anggota
kelompok menentukan pesan-pesan esensial dari proyek mereka.
2.Anggota
kelompok merencanakan apa yang akan mereka laporkan kepada semua siswa.
3.Wakil-wakil
kelompok membentuk sebuah panitia acara untuk mengkoordinasi rencana-rencana
presentasi.
Tahap 5 : mempresentasikan laporan akhir
1.Presentasi
yang dibuat untuk seluruh kelas dalam berbagai macam bentuk.
2.Bagian
presentasi tersebut harus dapat melibatkan pendengarnya secara aktif.
3.Para
pendengar tersebut mengevaluasi kejelasan dan penampilan presentasi berdasarkan
kriteria yang telah ditentukans ebelumnya oleh anggota kelas.
Tahap 6 : evaluasi
1.Para
siswa saling memberikan umpan balik mengenai topic tersebut.
2.Guru
dan siswa berkolaborasi dalam mengevaluasi pembelajaran siswa.
3.Penilaian
hasil belajar siswa.
Menurut
Nurdin (2009) keberhasilan dari penerapan pembelajaran dengan model Group
Investigation (Investigasi Kelompok ) dipengaruhi oleh factor-faktor yang
kompleks, diantaranya :
1.
Pembelajaran berpusat pada siswa
2.
Pembelajaran yang dilakukan membuat suasana saling
bekerja sama dan berinteraksi antar siswa dalamkelompok tanpa memandang latar
belakang.
3.
Siswa dilatih untuk memiliki kemampuan yang baik dalam
berkomunikasi.
4.
Adanya motivasi yang mendorong siswa agar aktif dalam
proses belajar mulai dari tahap pertama sampai tahapakhir pembelajaran.
Sintak
metode investigasi kelompok menurut Slavin (2008:218) yaitu:
1.
Mengidentifikasikan topic dan mengatur murid ke dalam
kelompok. Siswa memilih sun topic tertentu dalam bidang permasalahan umum yang
biasanya ditentukan guru. Selanjutnya siswa diorganisasikan ke dalamkelompok
kecil yang berjumlah 4 sampai 5orang siswa.
2.
Merencanakan tugas yang akan dipelajari
Siswa dan guru merencanakan prosedur pembelajaran,
tugas,dan tujuan pembelajaran yang sesuai dengan sub topic yang telah dipilih.
3.
Melaksanakan investigasi
Siswa mengumpulkan informasi, menganalisis data,dan
membuat simpulan terkait dengan permasalahan-permasalahan yang diselidiki,
serta siswa saling bertukar pikiran.
4.
Menyiapkan laporan akhir.
Anggota kelompok menentukan pesan-pesan esensial
dariproyek mereka. Anggota kelompok merencanakan apa yang akan mereka laporkan,
dan bagaimana mereka akan membuat presentasi. Wakil-wakil kelompok membentuk
sebuah panitia untuk mengkoordinasi rencana-rencana presentasi.
5.
Mempresentasikan laporan akhir.
Penyajian kelompok pada keseliruhan kelas dalam
berbagai variasi bentuk penyajian, kelompok lain terlibat aktif sebagai
pendengar, dan pendengar memberikan tanggapan.
6.
Evaluasi
7.
Guru dan siswa mengkolaborasi dan mengevaluasi tentang
pembelajaran yang telah dilakukan.
KELEBIHAN DAN KELEMAHAN MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI
KELOMPOK.
Menurut Santoso (2011), dalam
pemanfaatan model pembelajaran investigasi kelompok terdapat beberapa kelebihan
dan kelemahan sebagai berikut :
Kelebihan
1.
Dapat melatih siswa untuk menumbuhkan kemampuan
berpikir mandiri, kritis,kreatif,reflektif,dan produktif.
2.
Dapat melatih siswa untuk mengembangkan sikap saling
memahami dan menghormati.
3.
Dapat melatih siswa untuk memiliki kemampuan yang baik
dalam berkomunikasi.
4.
Dapat menumbuhkan sikap saling bekerja sama antar
siswa.
Kekurangan
1.
Merupakan modelpaling kompleks dan paling sulit
dilakukan dalam proses belajar mengjar.
2.
Dalam pelaksanaannya membutuhkan waktu yang relative
lama.
3.
Sulit diterapkan apabila siswa tidak memiliki
kemampuan berkomunikasi yang baik.
HAKIKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA
Secara etimologis kata “Pembelajaran” adalah terjemahan
dari bahasa inggris “instruction”. Kata pembelajaran itu sendiri merupakan
perkembangan dari istilah belajar-mengajar atau proses belajar-mengajar yang
telah cukup lama digunakan dalam pendidikan formal(sekolah).
Matematika
adalah ilmu tentang bilangan, hubungan antara bilangan dan prosedur operasional
yang digunakan dalam penyelesaian masalah mengenai bilangan (Depdiknas, 2008).
Sehingga pembelajaran matematika merupakan sebuah proses interaksi guru, siswa
dan sumber belajar dalam sebuah lingkungan belajar untuk memepelajari
matematika atau bilangan secara lebih mendalam.
Pembelajaran matematika di sekolah
dasar mempunyai tujuan agar siswa memahami konsep. Selain pemahaman konsep
penalaran merupakan tujuan yang harus dikembangkan di sekolah dasar adalah
penalaran induktif diamana siswa mengkaji hal-hal bersifat umum.
HUBUNGAN MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI KELOMPOK
TERHADAP KONSEP PEMAHAMAN SISWA.
Untuk menguasi pemahaman konsep matematika yang
diajarkan kepada siswa bukan hanya bergantung pada apa yang diajarkan, tetapi
juga bagaimana matematika diajarkan.
Strategi
pembelajaran matematika haruslah dapat memancing siswa untuk dapat berpikir
lebih tinggi dan kreatif untuk meningkatkan tingkat pemahaman, memecahan
masalah matematika itu sendiri maupun kaitannya dengan ilmu pengehtahuan lain
dan menumbuhkan rasa percaya diridan ketertarikan siswa terhadap matematika
sehingga tumbuh sikap keingintahuan yang positif terhadap matematika.
Dari hal itu pergeseran paradigm pendidikan memecahan
suatu model pembelajaran yaitu investigasi kelompok. Kegiatan belajar akan
bermakna jika siswa lebih aktif dan materi yang diperoleh dalam proses
pembelajaran dikembangan berbeda sehingga lebih mudah dipahami seperti apa yang
diuraikan dalam teori yang mendukung pembelajaran model investigasi kelompok.
Melalui
model ini siswa tidak hanya hanya sebagai pendengar saja tetapi siswa mampu
memberikan jawaban akhir untuk menyelesaikan soal dengan cara yang berbeda untu
menemukan konsep dengan caranya sendiri, sehingga pembelajaran lebih bermakna.
Melalui model ini siswa tidak hanya sebagai penonton dan guru bukan hanya
memberikan jawaban ahir untu menyelesaikan soal kepada siswa, tetapi guru
berperan sebagai pengatur agar siswa mampu berpikir sendiri dan memecahkan
masalah yang dihadapinya dan menemukan sendiri konsep matematikadan apliasinya
kemudian guru memberian arahan agar tida terjadi salah pemahaman konsep
sehingga guru sebagai fasilitator. Dengan demiian pembelajaran dengan
menggunakan model investigasi kelompok pada mata pelajaran matematika dianggap
mampu meningkatkan pemahaman konsep matematika siswa.
MPLEMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN
MODEL INVESTIGASI KELOMPOK
Siti
Maesaroh (Narudin, dalam Irma, 2009) mengemukakan hal penting untuk melakukan
metode Investigasi Kelompok adalah:
1.
Membutuhkan
Kemampuan Kelompok
Di
dalam mengerjakan setiap tugas, setiap anggota kelompok harus mendapat kesempatan
memberikan kontribusi. Dalam penyelidikan, para siswa mencari informasi dari
berbagai sumber baik di dalam maupun diluar kelas. Sumber-sumber seperti
(bermacam buku, institusi, orang) menawarkan sederetan gagasan, opini, data,
solusi, ataupun posisi yang berkaitan dengan masalah yang sedang dipelajari.
Kemudian siswa mengumpulkan informasi yang diberikan dari setiap anggota untuk
mengerjakan lembar kerja.
2.
Rencana
Kooperatif
Siswa
bersama-sama menyelidiki masalh mereka, sumber mana yang mereka butuhkan, siapa
yang melakukan apa dan bagaimana mereka akan mempresentasikan proyek mereka
dalam kelas.
3.
Rencana
Kooperatif
Guru
menyediakan sumber dan fasilitator. Guru memutar diantara kelompok-kelompok
memperhatikan siswa mengatur pekerjaan dan membantu jika siswa menemukan
kesulitan dalam interaksi kelompok.
Adapun
implementasinya sebagai berikut:
PERENCANAAN
Kaufman
(Harjanto 2006:2, dalam Erliani, 2010) mengatakan: perencanaan adalah suatu
proyeksi tentang apa yang diperlukan dalam rangka mencapai tujuan abash yang
bernilai, di dalamnya mencakup elemen-elemen:
1.
Mengidentifikasikan
dan mendokumentasikan kebutuhan.
2.
Menentukan
kebutuhan-kebutuhan yang perlu diprioritaskan.
3.
Spesifikasi
rinci hasil yang dicapai dari tiap kebutuhan yang diprioritaskan.
4.
Identifikasi
persyaratan untuk mencapai tiap-tiap pilihan.
5.
Sekuensi
hasil yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan yang dirasakan.
6.
Identifikasi
strategi alternatif yang mungkin dan alat atau tools untuk melengkapi tiap
persyaratan dalam mencapai tiap kebutuhan, termasuk di dalamnya merinci
keuntungan dan kerugian tiap strategi dan alat yang dipakai.
Dalam
merencanakan kegiatan pembelajaran Matematika dengan model pembelajaran
investigasi kelompok, guru harus membuat RPP dengan model investigasi kelompok.
Guru dapat mencari sumber-sumber tentang model pembelajaran investigasi
kelompok. Untuk merencanakan atau
menyusun RPP menggunakan model investigasi kelompok perlu memperhatikan
tahap-tahap investigasi kelompok.
PELAKSANAAN/PROSES
PEMBELAJARAN
Dalam
investigasi kelompok, para siswa bekerja melalui enam tahap, yaitu:
1.
Mengidentifikasikan topik dan mengatur
siswa ke dalam kelompok
·
Siswa mengamati sumber, memilih
topik, dan menentukan kategori-kategori topik permasalahan.
·
Siswa bergabung pada kelompok-kelompok
belajar berdasarkan topik yang mereka pilih atau menarik untuk diselidiki.
·
Guru membatasi jumlah anggota
masing-masing kelompok antara 5 sampai 6 orang berdasarkan keterampilan dan
keheterogenan.
2.
Merencanakan tugas yang akan dipelajari
Siswa
bersama-sama merencanakan tentang:
·
Apa yang mereka pelajari?
·
Bagaimana mereka belajar?
·
Siapa dan melakukan apa?
·
Untuk tujuan apa mereka menyelidiki
topik tersebut?
3.
Melaksanakan investigasi
·
Siswa mengumpulkan informasi,
menganalisis data dan membuat kesimpulan terkait dengan
permasalahan-permasalahan yang diselidiki.
·
Masing-masing anggota kelompok
memberikan masukan pada setiap kegiatan kelompok.
·
Siswa saling bertukar, berdiskusi,
mengklarifikasi dan mempersatukan ide dan pendapat.
4.
Menyiapkan laporan akhir
·
Anggota kelompok menentukan
pesan-pesan penting dalam proyeknya masing-masing.
·
Anggota kelompok merencanakan apa
yang akan mereka laporkan dan bagaimana mempresentasikannya.
·
Wakil dari masing-masing kelompok
membentuk panitia diskusi kelas dalam presentasi investigasi.
5.
Mempresentasikan laporan akhir
·
Penyajian kelompok pada keseluruhan
kelas dalam berbagai variasi bentuk penyajian.
·
Kelompok yang tidak sebagai penyaji
terlibat secara aktif sebagai pendengar.
·
Pendengar mengevaluasi,
mengklarifikasi dan mengajukan pertanyaan atau tanggapan terhadap topik yang
disajikan.
6.
Evaluasi
·
Siswa menggabungkan masukan-masukan
tentang topiknya, pekerjaan yang telah mereka lakukan, dan tentang
pengalaman-pengalaman efektifnya.
·
Guru dan siswa mengkolaborasi,
mengevaluasi tentang pembelajaran yang telah dilaksanakan.
·
Penilaian hasil belajar haruslah
mengevaluasi tingkat pemahaman siswa.
PENILAIAN
Dalam Penilaian pembelajaran investigasi
kelompok, meliputi: penilaian proses belajar dan penilaian hasil belajar.
Penilaian yang dilakukan dalam proses belajar model investigasi kelompok
melalui pengamatan guru terhadap perilaku setiap
siswa selama proses pelaksanaan pembelajaran investigasi kelompok.
Penilaian hasil belajar dalam bentuk tes berupa tes tertulis.
PENUTUP
KESIMPULAN
Model investigasi kelompok melibatkan siswa dari perencanaan,mulai dari
menentukan sub topic maupun cara untuk mempelajarinya melalui investigasi.
Model ini menuntuk siswa untuk memiliki kemampuan yang baik dalam berkomunikasi
maupun keterampilan dalam proses kelompok. Pada model investigasi kelompok ini
siswa dikelompokkan dalam beberapa kelompok yang terdiri dari 4 sampai 5 orang
siswa secara acak. Setelah itu setiapkelompok memilih topic yang akan
dipelajari,lalu melakukan investigasi pada sub topic mulai dari menelaah
materi,mengerjakan,lalu melaporkan hasil yang telah diperoleh setelah
berdiskusi secara berkelompok.
Investigasi
kelompok merupakan perencanaan pengaturan kelas yang umum dimana para siswa
bekerja dalam kelompok kecil menggunakan pertanyaan kooperatif, diskusi
kelompok, serta perencanaan dan proyek kooperatif. Hal penting untuk melakukan
model investigasi kelompok, yaitu: membutuhkan kemampuan kelompok, rencana
kooperatif dan peran guru. Dalam kelas yang melaksanakan proyek investigasi kelompok,
guru bertindak sebagai narasumber dan fasilitator.
Dengan
menggunakan model investigasi kelompok ini diharapkan guru atau calon guru
dapat menanamkan di setiap pembelajaran tetapi dengan sesuai materi agar dapat
tercapai tujuan pembelajaran yang menyenangkan dan harus diterapkan di mata
pelajaran matematika agar siswa yang tadinya takut belajar matematika dapat
belajar dengan cara berkelompok tetapi tidak menjadi ketergantungan dan dapat
menganggap belajar matematika itu menyenangkan.
Dalam investigasi
kelompok, para siswa bekerja melalui enam tahap. Berkaitan dengan implementasi
model investigasi kelompok, dalam proses belajar-mengajar, pengajar dan siswa
yang belajar melakukan serangkaian langkah-langkah pokok. Langkah tersebut
dikembangkan berdasarkan tiga konsep utama yang menjadi ciri model investigasi
kelompok, yakni: penelitian, pengetahuan dan dinamika belajar kelompok.
REKOMENDASI
Bagi guru atau calon guru, pembelajaran matematika
dan pembelajaran lainnya diharapkan dapat menggunakan model pembelajaran yang
bermacam-macam sesuai dengan materi yang diajarkan sehingga siswa dapat belajar
lebih aktif dan dilatih untuk bekerja sama dengan teman-temannya, dilatih untuk
mengemukakan pendapatnya, dilatih untuk berani tampil didepan kelas sehingga
lebih baik menggunakan model pembelajaran model investigasi kelompok.
PUSTAKA
KBBI online (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia. [online] tersedia pada
HTUwww.pusatbahasa.diknas.go.id/kbbi/UTH.
Daniel Zingaro. (2008). Group Investigation: Theory and Practice.
[online]. Tersedia: http://www.danielzingaro.com/gi.pdf [15 Februari 2014)
Erliani,
Yanti. (2010). Pembelajaran Matematika
dengan Model Pembelajaran Investigasi Kelompok. Skripsi: tidak diterbitkan.
Irma.
(2009). Pembelajaran Kooperatif dan metode investigasi
kelompok. [online].Tersedia:http://kuliahpunya.blogspot.com/2009/12/pembelajaran-kooperatif-dan-metode.html
[ 16 Februari
2014].
Setiawan. (2006). Model Pembelajaran
Matematika Dengan Pendekatan Investigasi.
Yogyakarta : Departemen Pendidikan Nasional.
Slavin, Robert E., Penerjemah:
Narulita Yusron. (2010). Cooperative
Learning: Theory, Research and Practice. Bandung: Nusa Media.
Winaputra,
Udin S.2011. Model Pembelajaran Inovatif. Jakarta :Universitas Terbuka
Tag :
ARTIKEL
0 Komentar untuk "Contoh Artikel Pembelajaran Matematika Dengan Model Pembelajaran Investigasi Kelompok"