Blog Dunia Pendidikan

Contoh Artikel Pembelajaran Matematika Dengan Model Pembelajaran Investigasi Kelompok


PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI KELOMPOK

Oleh :
.....................................
NIM ....................


PENDAHULUAN
Pada masa sekarang, masa dimana globalisasai tidak bisa dihindari, akan tetapi dengan adanya perkembangan zaman itulah yang harus diterima dengan cara memfilter (menyaring) apa yang seharusnya dipilih untuk menyelesaikan  masalah bersama.
Proses belajar itu sendiri merupakan hal yang sangat penting, dimana proses tersebut terjadi di dalam pemikiran siswa. Keterlibatan siswa dalam proses belajar mengajar merupakan suatu implementasi dari keaktifan siswa di dalam kelas. Siswa dapat berperan aktif dengan cara melakukan aktifitas yang dapat mendukung proses belajar, diantaranya : dengan cara berdiskusi,membaca dan memahami materi  pelajaran, melaksanakan tugas-tugas yang diperintahkan guru atau mencari sumber-sumber materi lain yang sekiranya dapat membantu mereka dalam memahami pelajaran dan lain-lain. Hal tersebut dapat membuat siswa dilibatkan dalam proses belajar mengajar baik secara fisik maupaun mental.
Suatu keterlibatan siswa dalam proses belajar mengajar merupakan suatu hal yang sangat menentukan dalam pencapaian prestasi belajar siswa tersebut. Hal ini dapat disimpulakan bahwa semakin siswa terlibat dalam proses belajar mengajar,  maka semakin besar pula pencapaian prestasi belajar akan didapat oleh siswa. Dengan Metode Investigasi kelomok ini yang melibatkan siswa sejak perencanaan baik dalam menentuan sub topic maupun cara mempelajarinya melalui investigasi.
Jadi dalam investigasi ini siswa dituntut untuk lebih aktif dalam mengembangkan sikap dan pengetahuannya tentang matematika sesuai dengan kemampuan masing-masing sehingga akibatnya memberikan hasil belajar yang lebih bermakna pada siswa (Setiawan, 2006:7). Oleh karena itu, dalam makalah ini dijelaskan sebuah model pembelajaran yang dapat dimanfaatkan oleh guru dalam mengembangkan model pembelajaran dengan kajian teori tentang “Model Pembelajaran Investigasi Kelompok”.

RUMUSAN MASALAH
Dari pemaparan pendahuluan di atas, maka penulis merumuskan masalah, sebagai berikut :
1.    Apa yang dimaksud dengan  model pembelajaran investigasi kelompok?
2.    Bagaimana tahap-tahap pembelajaran model investigasi kelompok?
3.    Apa saja kelebihan dan kelemahan model pembelajaran investigasi kelompok?
4.    Bagaimana Contoh Pembelajaran Matematika Dengan Model Pembelajaran Investigasi Kelompok?
     
MODEL INVESTIGASI KELOMPOK
Investigasi secara bahasa adalah penyelidikan dengan mencatat atau merekam fakta, melakukan peninjauan, percobaan, dan sebagainya, dengan tujuan memperoleh jawaban atas pertanyaan (tentang peristiwa, sifat atau khasiat suatu zat, dan sebagainya (KBBI online, 2008). Sementara investigasi matematika adalah suatu pendekatan pembelajaran yang dapat mendorong suatu aktivitas percobaan (experiment), mengumpulkan data, melakukan observasi, mengidentifikasi suatu pola, membuat dan menguji kesimpulan/dugaan (conjecture) dan jika dapat pula sampai membuat suatu generalisasi (Bastow, et.al., 1984).

Menurut Mulyana (2008:140), model investigasi kelompok, siswa terlibat dalam perencanaan baik topik yang dipelajari maupun bagaimana jalannya penyelidikan mereka. Dalam penerapan investigasi kelompok ini guru membagi kelas menjadi kelompok-kelompok dengan anggota 5 atau 6 siswa yang heterogen. Dalam beberapa kasus, kelompok dapat dibentuk dengan mempertimbangkan keakraban persahabatan atau minat yang sama dalam topik tertentu. Selanjutnya siswa memilih topik untuk diselidiki, melakukan penyelidikan yang mendalam atas topik yang dipilih itu. Selanjutnya menyiapkan dan mempresentasikan laporannya kepada seluruh kelas.

Model investigasi kelompok melibatkan siswa dari perencanaan,mulai dari menentukan sub topic maupun cara untuk mempelajarinya melalui investigasi. Model ini menuntuk siswa untuk memiliki kemampuan yang baik dalam berkomunikasi maupun keterampilan dalam proses kelompok. Pada model investigasi kelompok ini siswa dikelompokkan dalam beberapa kelompok yang terdiri dari 4 sampai 5 orang siswa secara acak. Setelah itu setiapkelompok memilih topic yang akan dipelajari,lalu melakukan investigasi pada sub topic mulai dari menelaah materi,mengerjakan,lalu melaporkan hasil yang telah diperoleh setelah berdiskusi secara berkelompok.

Menurut Winaputra (2001:75) dalam model investigasi kelompok terdapat tiga konseputama yaitu : penelitian atau inquiri,pengetahuan atau knowledge, dan dinamika kelompok atau the dynamic of the learnig grup. Penelitian disini adalah proses dinamika siswa memberikan respon terhadap masalah dan bagaimana memecahkan masalah tersebut. Pengetahuan adalah pengalaman belajar siswa baik secara langsung maupun tidak langsung. Sedangkan dinamika kelompok menunjukan suasana yang mengambarkan sekelompok saling berinteraksi yang melibatkan berbagai ide dan pendapat serta saling saling bertukar pengalaman melalui proses saling berargumentasi.

Menurut Daniel (2008:1), Investigasi kelompok termasuk empat komponen penting, yaitu: investigasi, interaksi, interpretasi dan motivasi intrinsik. Investigasi mengacu pada kenyataan bahwa kelompok fokus pada proses bertanya tentang topik yang dipilih. Interaksi merupakan ciri dari semua metode pembelajaran kooperatif, yang diperlukan bagi siswa untuk mengeksplorasi ide-ide dan saling membantu belajar Interpretasi terjadi ketika kelompok mensintesis dan menguraikan temuan dari setiap anggota dalam rangka meningkatkan pemahaman dan kejelasan ide. Akhirnya, motivasi intrinsik dibangkitkan pada siswa dengan memberikan mereka otonomi dalam proses investigasi.


TAHAP-TAHAP PEMBELAJARAN INVESTIGASI KELOMPOK
Menurut Slavin (2008:218) dalam investigasi kelompok para siswa bekerja melalui enam tahap. guru tentunya perlu mengadaptasi pedoman-pedoman ke enam tahap investigasi kelompok sesuai dengan latar belakang umur, dan kemampuan para siswa. Enam tahap dalam pelaksanaan investigasi kelompok yaitu :

Tahap 1 : mengidentifikasi topik dan mengatur murid ke dalam kelompok
1.Para siswa meneliti beberapa sumber, mengusulkan sejumlah topic dan mengkatagorikan saran-saran.
2.Komposisi kelompok didasarkan pada ketertarikan siswa dan harus bersifat hetrogen.
3.Guru membantu dalam pengumpulan informasi dan memfasilitasi pengaturan.

Tahap 2 : merencanakan tugas yang akan dipelajari. Para siswa merencanakan bersama mengenai :
1.Apa yang akan kita pelajari?
2.Bagaimana kita mempelajarinya?
3.Siapa melakukan apa ?(pembagian tugas)
4.Untuk tujuan atau kepentingan apa kita menginvestigasi topik ini?

Tahap 3 : Melaksanakan investigasi
1.Para siswa mengumpulkan informasi,menganalisis data, dan membuat kesimpulan.
2.Tiap anggota kelompok berkontribusi untuk usaha-usaha yang dilakukan kelompoknya.
3.Para siswa saling bertukar pendapat, berdiskusi,dan mengklarifikasi semua gagasan.

Tahap 4 : menyiapkan laporan akhir
1.Anggota kelompok menentukan pesan-pesan esensial dari proyek mereka.
2.Anggota kelompok merencanakan apa yang akan mereka laporkan kepada semua siswa.
3.Wakil-wakil kelompok membentuk sebuah panitia acara untuk mengkoordinasi rencana-rencana presentasi.

Tahap 5 : mempresentasikan laporan akhir
1.Presentasi yang dibuat untuk seluruh kelas dalam berbagai macam bentuk.
2.Bagian presentasi tersebut harus dapat melibatkan pendengarnya secara aktif.
3.Para pendengar tersebut mengevaluasi kejelasan dan penampilan presentasi berdasarkan kriteria yang telah ditentukans ebelumnya oleh anggota kelas.

Tahap 6 : evaluasi
1.Para siswa saling memberikan umpan balik mengenai topic tersebut.
2.Guru dan siswa berkolaborasi dalam mengevaluasi pembelajaran siswa.
3.Penilaian hasil belajar siswa.
Menurut Nurdin (2009) keberhasilan dari penerapan pembelajaran dengan model Group Investigation (Investigasi Kelompok ) dipengaruhi oleh factor-faktor yang kompleks, diantaranya :
1.        Pembelajaran berpusat pada siswa
2.        Pembelajaran yang dilakukan membuat suasana saling bekerja sama dan berinteraksi antar siswa dalamkelompok tanpa memandang latar belakang.
3.        Siswa dilatih untuk memiliki kemampuan yang baik dalam berkomunikasi.
4.        Adanya motivasi yang mendorong siswa agar aktif dalam proses belajar mulai dari tahap pertama sampai tahapakhir pembelajaran.
Sintak metode investigasi kelompok menurut Slavin (2008:218) yaitu:
1.           Mengidentifikasikan topic dan mengatur murid ke dalam kelompok. Siswa memilih sun topic tertentu dalam bidang permasalahan umum yang biasanya ditentukan guru. Selanjutnya siswa diorganisasikan ke dalamkelompok kecil yang berjumlah 4 sampai 5orang siswa.
2.             Merencanakan tugas yang akan dipelajari
Siswa dan guru merencanakan prosedur pembelajaran, tugas,dan tujuan pembelajaran yang sesuai dengan sub topic yang telah dipilih.
3.             Melaksanakan investigasi
Siswa mengumpulkan informasi, menganalisis data,dan membuat simpulan terkait dengan permasalahan-permasalahan yang diselidiki, serta siswa saling bertukar pikiran.
4.             Menyiapkan laporan akhir.
Anggota kelompok menentukan pesan-pesan esensial dariproyek mereka. Anggota kelompok merencanakan apa yang akan mereka laporkan, dan bagaimana mereka akan membuat presentasi. Wakil-wakil kelompok membentuk sebuah panitia untuk mengkoordinasi rencana-rencana presentasi.
5.             Mempresentasikan laporan akhir.
Penyajian kelompok pada keseliruhan kelas dalam berbagai variasi bentuk penyajian, kelompok lain terlibat aktif sebagai pendengar, dan pendengar memberikan tanggapan.
6.             Evaluasi
7.             Guru dan siswa mengkolaborasi dan mengevaluasi tentang pembelajaran yang telah dilakukan.

KELEBIHAN DAN KELEMAHAN MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI KELOMPOK.
Menurut Santoso (2011), dalam pemanfaatan model pembelajaran investigasi kelompok terdapat beberapa kelebihan dan kelemahan sebagai berikut :

Kelebihan
1.             Dapat melatih siswa untuk menumbuhkan kemampuan berpikir mandiri, kritis,kreatif,reflektif,dan produktif.
2.             Dapat melatih siswa untuk mengembangkan sikap saling memahami dan menghormati.
3.             Dapat melatih siswa untuk memiliki kemampuan yang baik dalam berkomunikasi.
4.             Dapat menumbuhkan sikap saling bekerja sama antar siswa.

Kekurangan
1.             Merupakan modelpaling kompleks dan paling sulit dilakukan dalam proses belajar mengjar.
2.             Dalam pelaksanaannya membutuhkan waktu yang relative lama.
3.             Sulit diterapkan apabila siswa tidak memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik.
HAKIKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA
Secara etimologis kata “Pembelajaran” adalah terjemahan dari bahasa inggris “instruction”. Kata pembelajaran itu sendiri merupakan perkembangan dari istilah belajar-mengajar atau proses belajar-mengajar yang telah cukup lama digunakan dalam pendidikan formal(sekolah).

Matematika adalah ilmu tentang bilangan, hubungan antara bilangan dan prosedur operasional yang digunakan dalam penyelesaian masalah mengenai bilangan (Depdiknas, 2008). Sehingga pembelajaran matematika merupakan sebuah proses interaksi guru, siswa dan sumber belajar dalam sebuah lingkungan belajar untuk memepelajari matematika atau bilangan secara lebih mendalam.

Pembelajaran matematika di sekolah dasar mempunyai tujuan agar siswa memahami konsep. Selain pemahaman konsep penalaran merupakan tujuan yang harus dikembangkan di sekolah dasar adalah penalaran induktif diamana siswa mengkaji hal-hal bersifat umum.

HUBUNGAN MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI KELOMPOK TERHADAP KONSEP PEMAHAMAN SISWA.

Untuk menguasi pemahaman konsep matematika yang diajarkan kepada siswa bukan hanya bergantung pada apa yang diajarkan, tetapi juga bagaimana matematika diajarkan.

            Strategi pembelajaran matematika haruslah dapat memancing siswa untuk dapat berpikir lebih tinggi dan kreatif untuk meningkatkan tingkat pemahaman, memecahan masalah matematika itu sendiri maupun kaitannya dengan ilmu pengehtahuan lain dan menumbuhkan rasa percaya diridan ketertarikan siswa terhadap matematika sehingga tumbuh sikap keingintahuan yang positif terhadap matematika.

Dari hal itu pergeseran paradigm pendidikan memecahan suatu model pembelajaran yaitu investigasi kelompok. Kegiatan belajar akan bermakna jika siswa lebih aktif dan materi yang diperoleh dalam proses pembelajaran dikembangan berbeda sehingga lebih mudah dipahami seperti apa yang diuraikan dalam teori yang mendukung pembelajaran model investigasi kelompok.

            Melalui model ini siswa tidak hanya hanya sebagai pendengar saja tetapi siswa mampu memberikan jawaban akhir untuk menyelesaikan soal dengan cara yang berbeda untu menemukan konsep dengan caranya sendiri, sehingga pembelajaran lebih bermakna. Melalui model ini siswa tidak hanya sebagai penonton dan guru bukan hanya memberikan jawaban ahir untu menyelesaikan soal kepada siswa, tetapi guru berperan sebagai pengatur agar siswa mampu berpikir sendiri dan memecahkan masalah yang dihadapinya dan menemukan sendiri konsep matematikadan apliasinya kemudian guru memberian arahan agar tida terjadi salah pemahaman konsep sehingga guru sebagai fasilitator. Dengan demiian pembelajaran dengan menggunakan model investigasi kelompok pada mata pelajaran matematika dianggap mampu meningkatkan pemahaman konsep matematika siswa.
MPLEMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL INVESTIGASI KELOMPOK
Siti Maesaroh (Narudin, dalam Irma, 2009) mengemukakan hal penting untuk melakukan metode Investigasi Kelompok adalah:

1.        Membutuhkan Kemampuan Kelompok
Di dalam mengerjakan setiap tugas, setiap anggota kelompok harus mendapat kesempatan memberikan kontribusi. Dalam penyelidikan, para siswa mencari informasi dari berbagai sumber baik di dalam maupun diluar kelas. Sumber-sumber seperti (bermacam buku, institusi, orang) menawarkan sederetan gagasan, opini, data, solusi, ataupun posisi yang berkaitan dengan masalah yang sedang dipelajari. Kemudian siswa mengumpulkan informasi yang diberikan dari setiap anggota untuk mengerjakan lembar kerja. 
2.        Rencana Kooperatif
Siswa bersama-sama menyelidiki masalh mereka, sumber mana yang mereka butuhkan, siapa yang melakukan apa dan bagaimana mereka akan mempresentasikan proyek mereka dalam kelas.
3.        Rencana Kooperatif
Guru menyediakan sumber dan fasilitator. Guru memutar diantara kelompok-kelompok memperhatikan siswa mengatur pekerjaan dan membantu jika siswa menemukan kesulitan dalam interaksi kelompok.

Adapun implementasinya sebagai berikut:
PERENCANAAN
Kaufman (Harjanto 2006:2, dalam Erliani, 2010) mengatakan: perencanaan adalah suatu proyeksi tentang apa yang diperlukan dalam rangka mencapai tujuan abash yang bernilai, di dalamnya mencakup elemen-elemen:
1.        Mengidentifikasikan dan mendokumentasikan kebutuhan.
2.        Menentukan kebutuhan-kebutuhan yang perlu diprioritaskan.
3.        Spesifikasi rinci hasil yang dicapai dari tiap kebutuhan yang diprioritaskan.
4.        Identifikasi persyaratan untuk mencapai tiap-tiap pilihan.
5.        Sekuensi hasil yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan yang dirasakan.
6.        Identifikasi strategi alternatif yang mungkin dan alat atau tools untuk melengkapi tiap persyaratan dalam mencapai tiap kebutuhan, termasuk di dalamnya merinci keuntungan dan kerugian tiap strategi dan alat yang dipakai.
  Dalam merencanakan kegiatan pembelajaran Matematika dengan model pembelajaran investigasi kelompok, guru harus membuat RPP dengan model investigasi kelompok. Guru dapat mencari sumber-sumber tentang model pembelajaran investigasi kelompok.  Untuk merencanakan atau menyusun RPP menggunakan model investigasi kelompok perlu memperhatikan tahap-tahap investigasi kelompok.
PELAKSANAAN/PROSES PEMBELAJARAN
Dalam investigasi kelompok, para siswa bekerja melalui enam tahap, yaitu:
1.      Mengidentifikasikan topik dan mengatur siswa ke dalam kelompok
·      Siswa mengamati sumber, memilih topik, dan menentukan kategori-kategori topik permasalahan.
·      Siswa bergabung pada kelompok-kelompok belajar berdasarkan topik yang mereka pilih atau menarik untuk diselidiki.
·      Guru membatasi jumlah anggota masing-masing kelompok antara 5 sampai 6 orang berdasarkan keterampilan dan keheterogenan.
2.      Merencanakan tugas yang akan dipelajari
Siswa bersama-sama merencanakan tentang:
·      Apa yang mereka pelajari?
·      Bagaimana mereka belajar?
·      Siapa dan melakukan apa?
·      Untuk tujuan apa mereka menyelidiki topik tersebut?
3.      Melaksanakan investigasi
·      Siswa mengumpulkan informasi, menganalisis data dan membuat kesimpulan terkait dengan permasalahan-permasalahan yang diselidiki.
·      Masing-masing anggota kelompok memberikan masukan pada setiap kegiatan kelompok.
·      Siswa saling bertukar, berdiskusi, mengklarifikasi dan mempersatukan ide dan pendapat.
4.      Menyiapkan laporan akhir
·      Anggota kelompok menentukan pesan-pesan penting dalam proyeknya masing-masing.
·      Anggota kelompok merencanakan apa yang akan mereka laporkan dan bagaimana mempresentasikannya.
·      Wakil dari masing-masing kelompok membentuk panitia diskusi kelas dalam presentasi investigasi.
5.      Mempresentasikan laporan akhir
·      Penyajian kelompok pada keseluruhan kelas dalam berbagai variasi bentuk penyajian.
·      Kelompok yang tidak sebagai penyaji terlibat secara aktif sebagai pendengar.
·      Pendengar mengevaluasi, mengklarifikasi dan mengajukan pertanyaan atau tanggapan terhadap topik yang disajikan. 
6.      Evaluasi
·      Siswa menggabungkan masukan-masukan tentang topiknya, pekerjaan yang telah mereka lakukan, dan tentang pengalaman-pengalaman efektifnya.
·      Guru dan siswa mengkolaborasi, mengevaluasi tentang pembelajaran yang telah dilaksanakan.
·      Penilaian hasil belajar haruslah mengevaluasi tingkat pemahaman siswa.

PENILAIAN
Dalam Penilaian pembelajaran investigasi kelompok, meliputi: penilaian proses belajar dan penilaian hasil belajar. Penilaian yang dilakukan dalam proses belajar model investigasi kelompok melalui pengamatan guru terhadap perilaku setiap siswa selama proses pelaksanaan pembelajaran investigasi kelompok. Penilaian hasil belajar dalam bentuk tes berupa tes tertulis.
PENUTUP
KESIMPULAN
Model investigasi kelompok melibatkan siswa dari perencanaan,mulai dari menentukan sub topic maupun cara untuk mempelajarinya melalui investigasi. Model ini menuntuk siswa untuk memiliki kemampuan yang baik dalam berkomunikasi maupun keterampilan dalam proses kelompok. Pada model investigasi kelompok ini siswa dikelompokkan dalam beberapa kelompok yang terdiri dari 4 sampai 5 orang siswa secara acak. Setelah itu setiapkelompok memilih topic yang akan dipelajari,lalu melakukan investigasi pada sub topic mulai dari menelaah materi,mengerjakan,lalu melaporkan hasil yang telah diperoleh setelah berdiskusi secara berkelompok.
Investigasi kelompok merupakan perencanaan pengaturan kelas yang umum dimana para siswa bekerja dalam kelompok kecil menggunakan pertanyaan kooperatif, diskusi kelompok, serta perencanaan dan proyek kooperatif. Hal penting untuk melakukan model investigasi kelompok, yaitu: membutuhkan kemampuan kelompok, rencana kooperatif dan peran guru. Dalam kelas yang melaksanakan proyek investigasi kelompok, guru bertindak sebagai narasumber dan fasilitator.
Dengan menggunakan model investigasi kelompok ini diharapkan guru atau calon guru dapat menanamkan di setiap pembelajaran tetapi dengan sesuai materi agar dapat tercapai tujuan pembelajaran yang menyenangkan dan harus diterapkan di mata pelajaran matematika agar siswa yang tadinya takut belajar matematika dapat belajar dengan cara berkelompok tetapi tidak menjadi ketergantungan dan dapat menganggap belajar matematika itu menyenangkan.
Dalam investigasi kelompok, para siswa bekerja melalui enam tahap. Berkaitan dengan implementasi model investigasi kelompok, dalam proses belajar-mengajar, pengajar dan siswa yang belajar melakukan serangkaian langkah-langkah pokok. Langkah tersebut dikembangkan berdasarkan tiga konsep utama yang menjadi ciri model investigasi kelompok, yakni: penelitian, pengetahuan dan dinamika belajar kelompok.
REKOMENDASI
Bagi guru atau calon guru, pembelajaran matematika dan pembelajaran lainnya diharapkan dapat menggunakan model pembelajaran yang bermacam-macam sesuai dengan materi yang diajarkan sehingga siswa dapat belajar lebih aktif dan dilatih untuk bekerja sama dengan teman-temannya, dilatih untuk mengemukakan pendapatnya, dilatih untuk berani tampil didepan kelas sehingga lebih baik menggunakan model pembelajaran model investigasi kelompok.
PUSTAKA
KBBI online (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia. [online] tersedia pada
HTUwww.pusatbahasa.diknas.go.id/kbbi/UTH.
Daniel Zingaro. (2008). Group Investigation: Theory and Practice. [online]. Tersedia: http://www.danielzingaro.com/gi.pdf  [15 Februari 2014)
Erliani, Yanti. (2010). Pembelajaran Matematika dengan Model Pembelajaran Investigasi Kelompok. Skripsi: tidak diterbitkan.
Irma. (2009). Pembelajaran Kooperatif dan metode investigasi kelompok. [online].Tersedia:http://kuliahpunya.blogspot.com/2009/12/pembelajaran-kooperatif-dan-metode.html [ 16 Februari 2014].
Setiawan. (2006). Model Pembelajaran Matematika Dengan Pendekatan Investigasi. Yogyakarta : Departemen Pendidikan Nasional.
Slavin, Robert E., Penerjemah: Narulita Yusron. (2010). Cooperative Learning: Theory, Research and Practice. Bandung: Nusa Media.
Winaputra, Udin S.2011. Model Pembelajaran Inovatif. Jakarta :Universitas Terbuka
Tag : ARTIKEL
Iklan 655 x 60
0 Komentar untuk "Contoh Artikel Pembelajaran Matematika Dengan Model Pembelajaran Investigasi Kelompok"

Back To Top