Peranan Milier Pada Masa Orde Lama
Sejarah
kekuasaan Orde Baru adalah sejarah neo-fasisme (militer), yaitu suatu dan
korporatisme. Ciri dari pemerintahan neo-fasisme militer ini adalah
mengandalkan kekuatan militer untuk menganhcurkan organisasi-organisasi massa
(kekuatan sipil) dan menghilangkan semua gerakan militant. Bibit-bibitnya telah
muncul sejak masa Demokrasi Terpimpin, dan diaplikasikan “nyaris” sempurna pada
masa Orde Baru. Meskipun ketetapan bahwa Tentara Nasional Indonesia (TNI)
sebagai kekuatan sosial baru dikukuhkan pada tahun 1982, yaitu melalui UU No.
20/1982, namun prakteknya peran sosial-politik TNI telah berjalan sejak tahun
1960-an. Terutama, sejak Soeharto berkuasa pada tahun 1966, peran
sosial-politik TNI semakin membesar. Peran social-politik TNI ini kemudian
lebih dikenal dengan sebutan “dwi fungsi ABRI/TNI”.
Dwi fungsi TNI ini muncul sebagai refleksi atas
pengalaman politik masa sebelumnya. Sebelum tahun 1952, hamper semua
keputusan-keputusan politik ditentukan oleh politis-sipil, sementara campur
tangan militer di politik sangat minim dan tidak signifikan. Akibatnya, keberadaan
militer menjadi bergantung kepada kemauan politisi sipil. Ketika kabinet Wilopo
melakukan berbagai penghematan dalam anggaran dan belanja Negara, termasuk
memperkecil anggaran di sektor pertahanan, Menteri Pertahanan Sri Sultan
Hamengkubuwono IX melakukan rasionalisasi organisasi TNI. Akibatnya sekitar
80.000 anggota militer terancam di-demobilisasi.
0 Komentar untuk "Contoh Makalah Tentang Peranan Militer pada Masa Orde Lama"