Blog Dunia Pendidikan

CONTOH MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

PENDIDIK DALAM ISLAM


2.1  Pengertian Pendidik Dalam Islam.
 Pendidik dalam Islam adalah siapa saja yang bertanggung jawab terhadap semua aspek yang ada dalam anak didik. Dalam Islam, orang yang pertama bertanggung jawab adalah ayah dan ibu (orang tua),.
Orang yang paling bertanggung jawab tersebut adalah
A.    Orang tua (ayah-ibu) anak didik, tanggung jawab itu disebabkan oleh dua hal :
pertama karena kodrat, yaitu karena orang tua ditakdirkan bertanggung jawab mendidik anaknya, kedua, karena kepentingan kedua orang tua, yaitu orang tua berkepentingan terhadap kemajuan perkembangan anaknya.
Orang tua adalah orang dewasa pertama yang memikul tanggung jawab pendidikan, sebab secara alami anak pada masa-masa awal kehidupannya berada ditengah-tengah ibu dan ayahnya.
Dengan demikian, keluarga mempunyai kewajiban sebagai berikut:
1.      Memberi contoh kepada anak dalam berakhlak mulia.
2.      Menyediakan kesempatan kepada anak untuk mempraktikkan akhlak mulia.
3.      Memberi tanggung jawab sesuai dengan perkembangan anak.
4.      Mengawasi dan mengarahkan anak agar selektivitas dalam bergaul.
5.      Memelihara dan membesarkan anak.
6.      Melindungi dan menjamin keselamatan, baik jasmaniah maupun rohaniah.
7.      Memberi pengajaran dalam arti yang luas.
8.      Membahagiakan anak, baik dunia maupun akhirat, sesuai dengan pandangan dan tujuan hidup muslim

B.     Guru di sekolah adalah pendidik yang kedua secara teoritis.
Guru adalah orang yang menerima amanat orang tua untuk mendidik anaknya, guru bukan hanya penerima amanat dari orang tua untuk mendidik anaknya, melainkan dari setiap orang yang memerlukan bantuan untuk mendidiknya.
Seorang guru harus yakin bahwa pada haekekatnya mengajar atau mendidik adalah amanat yang sangat suci dan mulia yang diberikan oleh Allah SWT.
Adapun tugas dan tanggung jawab seorang guru adalah mengajar dan mendidik, dengan demikian guru bertanggung jawab terhadap keberhasilan proses belajar mengajar. Apabila proses belajar mengajar dapat dicapai dengan baik, maka guru dapat dikatakan bertanggung jawab.
Tugas pokok guru dalam pendidikan Islam adalah sebagai berikut:
1.      Tugas pensucian. Guru hendaknya mengembangkan dan membersihkan jiwa peserta didik
2.       Tugas pengajaran. Guru hendaknya menyampaikan berbagai pengetahuan dan pengalaman kepada peserta didik

2.2 Tugas dan Keutamaan Pendidik Dalam Islam
Keutamaan seorang pendidik disebabkan oleh tugas mulia yang diembannya. Tugas yang diemban seorang guru hampir sama dengan tugas seorang rasul.
 Tugas Dan Tanggung Jawab Guru ada 3:
1). Etika seorang guru
A.    - Senantiasa mendekatkan diri pada Allah
B.     - Takut pada Allah, tawadhu’, zuhud dan khusu’
C.     - Bersikap tenang dan senantiasa berhati-hati
D.    - Mengadukan segala persoalan pada Allah dan  Mengamalkan sunnah Nabi
2). Etika guru dalam mengajar
- Jangan mengajarkan hal-hal yang syubhat
- Mensucikan diri, berpakaian sopan dan memakai wewangian
- Berniat beribadah ketika mengajar, dan memulainya dengan do’a
- Biasakan membaca untuk menambah ilmu
- Menjauhkan diri dari bersenda gurau dan banyak tertawa
- Jangan sekali-kali mengajar dalam keadaan lapar, mengantuk atau marah
- Usahakan tampilan ramah, lemah lembut, dan tidak sombong
- Mendahulukan materi-materi yang penting dan sesuai dengan profesional yang dimiliki
- Memberikan kesempatan pada anak didik yang datangnya terlambat dan ulangilah     penjelasannya agar tahu apa yang dimaksudkan
- Beri anak kesempatan bertanya terhadap hal-hal yang belum dipahaminya.
3). Etika guru bersama murid
- Berniat mendidik dan menyebarkan ilmu
- Menghindari ketidak ikhlasan
- Mempergunakan metode yang mudah dipahami anak
- Memperhatikan kemampuan anak didik
- Tidak memunculkan salah satu peserta didik dan menafikan yang lain
- Bersikap terbuka, lapang dada, arif dan tawadhu’
- Membantu memecahkan masalah-masalah anak didik

2.3  Syarat-syarat Pendidik dalam Islam
Al-Kanani mengemukakan persyaratan seorang pendidik atas tiga macam yaitu (1) yang berkenaan dengan dirinya sendiri, (2) yang berkenaan dengan pelajaran, (3) yang berkenaan dengan muridnya.
Pertama, syarat-syarat guru berhubungan dengan dirinya, yaitu:
1. Hendaknya guru senantiasa insyaf akan pengawasan Allah trhadapnya dalam segala perkataan dan perbuatan bahwa ia memegang amanah ilmiah yang diberikan Allah kepadanya
2. Hendaknya guru memelihara kemuliaan ilmu.
Salah satu bentuk pemeliharaanya adalah tidak mengajarkannya kepada orang  yang   tidak berhak menerimanya, yaitu orang-orang yang menuntut ilmu hanya untuk kepentingan dunia semata.
3.Hendaknya guru bersifat zuhud.
Artinya ia mengambil rizki dunia hanya untuk sekedar memenuhi kebutuhan pokok diri dan keluarganya secara sederhana.
4. Hendaknya guru tidak berorientasi duniawi dengan menjadikan ilmunya sebagai alat untuk mencapai kedudukan, harta, prestise, atau kebanggaan atas orang lain.
5. Hendaknya guru menjauhi mata pencaharian yang hina dalam pandangan syara’ dan menjauhi situasi yang bisa mendatangkan fitnah dan tidak melakukan sesuatu yang dapat menjatuhkan harga dirinya di mata orang banyak.
6. Hendaknya guru memelihara syiar-syiar Islam, seperti melaksanakan shalat berjamaah di masjid, mengucapkan salam, serta menjalankan amar ma’ruf dan nahi munkar. Dalam melakukan semua itu hendaknya ia bersabardan tegar dalam menghadapi celaan dan cobaan.
7. Guru hendaknya rajin melakukan hal-hal yang disunahkanoleh agama, baik dengan lisan maupun perbuatan, seperti membaca Al-Quran, berdzikir, dan shalat tengah malam.
8. Guru hendaknya memelihara akhlak yang mulia dalam pergaulannya dengan orang banyak dan menghindarkan diri dari akhlak yang buruk.
9. Guru hendaknya selalu belajar dan tidak merasa malu untuk menerima ilmu dari orang yang lebih rendah dari padanya, baik secara kedudukan maupun usianya.
Kedua, syarat-syarat yang berhubungan dengan pelajaran (paedagogis-didiktis), yaitu:
1.      Sebelum keluar dari rumah untuk mengajar, hendaknya guru bersuci dari najis dan kotoranserta mengenakan pakaian yang baik dengan maksud mengagungkan ilmu dan syariat.
2.      Ketika keluar dari rumah, hendaknya guru selalu berdo’a agar tidak sesat dan menyesatkan, dan terus berdzikir kepada Allah SWT.
4.      Sebelum mulai mengajar, hendaknya guru membaca sebagian dari ayat Al-Quran agar memperoleh berkah dalam mengajar, kemudian membaca basmalah.
5.      Guru hendaknya mengajarkan bidang studi sesuai hierarki nilai kemuliaan dan kepentingannya
6.      Hendaknya guru selalu mengatur volume suaranya agar tidak terlalu keras,
7.      Hendaknya guru menjaga ketertiban majelis dengan mengarahkan pembahasan pada objek tertentu..
8.      Guru hendaknya menegur murid-murid yang tidak menjaga sopan santun dalam kelas, seperti menghina teman, tertawa keras, tidur, berbicara dengan teman atau tidak menerima kebenaran.
9.      Guu hendaknya bersikap bijak mendalam melakukan pembahasan, menyampaikan pelajaran, dan menjawab pertanyaan.
Ketiga, kode etik guru di tengah-tengah para muridnya, antara lain:
1. Guru hendaknya mengajar dengan niat mengharapkan ridha Allah SWT, menyebarkan ilmu, menghidupkan syara’, menegakkan kebenaran, dan melenyapkan kebatilan serta memelihara kemaslahatan umat.
2. Guru hendaknya mencintai muridnya seperti ia mencintai dirinya sendiri. Artinya, seorang guru hendaknya menganggap bahwa muridnya itu adalah merupakan bagian dari dirinya sendiri.
4. Guru hendaknya memotivasi murid untuk menuntut ilmu seluas mungkin.
5. Guru hendaknya menyampaikan pelajaran dengan bahasa yang mudah dan berusaha agar muridnya dapat memahami pelajaran.
6. Guru hendaknya mengadakan evaluasi terhadap kegiatan belajar mengajar yang dilakukannya. Hal ini dimaksudkan agar guru selalu memperhatikan tingkat pemahan siswanya dan pertambahan keilmuan yang diperolehnya.
8. Guru hendaknya terus memantau perkembangan murid, baik intelektual maupun akhlaknya. Murid yang sholeh akan menjadi “tabungan” bagi guru, baik di dunia maupun di akhirat.

2.4  Sifat-sifat Pendidik Dalam Islam
Sifat pendidikan islam, pada dasarnya adalah sama dengan sifat dari ajaran islam. Beberapa sifat dari ajaran islam seperti yang dikemukakan oleh par ahli adalah sebagai berikut :
A.    Bersifat terbuka,
surat al-Baqarah ayat 177 menyatakan bahwa ukuran kebaikan dan ketakwaan dihadapan tuhan, bukan ditentukan karena berasal dari barat ataupun dari timur, tetapi yang didasarkan pada kesesuaiannya dengan nilai-niali keimanan, kemanusiaan, hubungan vertical dengan tuhan,. Sikap ketrbukaan ajaran islam ini telah memberikan keleluasaan bagi umat islam untuk melakukan hubungan dengan seluruh bangsa didunia. Keterbukaan ini menjadi semakin penting, jika dihubungkan dengan sikap saling ketergantungan antara Negara yang terjadi di era global saat ini.
b.  Bersifat fleksibel,
Kesesuaian islam dengan kemajuan zaman dan tempat ini antara lain diakomodasi oleh ayat-ayat al-Qur’an yang dapat di interpretasi sepanjang zaman. Yaitu ayat-ayat yang berkaitan dengan kehidupan social, ekonomi, poltik, kebudayaan, ilmu pengetahuan dan lain sebagainya. Dan dengan sifat fleksibel, islam juga berpengaruh kepada para penyelenggara pendidikan dimasa sekarang dapat terus mengembangkan lembaga-lembaga pendidikan tersebut sesuai dengan kebutuhan.
c. Bersifat seimbang,
sifat ajaran islam yang menekankan keseimbangan, menjadi salah satu sifat pendidikan isalm. Dalam hubungan ini Ali Khalil Abul Ainain mengatakan bahwa berdasarkan sifat manusia sebagai makhluk individualdan social, makhluk jasmani dan rohani, makhluk yang cenderung pada kebaikan dan keburukan, makhluk yang memiliki akal dan hawa nafsu, maka pendidikan islam yang berdasarkan ajaran al-Qur’an berpijak pada keseimbangandalam melakukan seluruh potensi yang dimiliki manusia secara adildan seimbang.
d. Bersifat Rabbaniyah,
yang dimaksud rabbaniyah adalah bahwa seluruh komponen pendidikan islam harus didasarkan pada nilai-nilai yang terdapat didalam al-Qur’an \, sehingga jauh dari sifat yang skularistik dan hedonistik. Seperti dalam firman-Nya yang artinya : maka hadapkanlah wajahmu dengan tulus kepada agama(Allah); (tetapkanlah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu.
e. Bersifat Demokratis, dengan sifat demokratis pendidikan islam dapat diselenggarakan oleh siapa saja yang berkehendak untuk memajukan islam.

Sifat-sifat pendidik ini dapat disederhanakan sebagai berikut:
 (1) kasih sayang kepada anak didik;
 (2) lemah lembut, rendah hati, menyenangi jihad
 (3) menghormati ilmu yang bukan pegangannya;
 (4) adil dan sederhana
 (5) konsekuen, perkataan sesuai dengan perbuatan; dan
Menurut para ahli Al-Ghazali memaparkan sifat-sifat yang harus dimiliki oleh seorang pendidik,
yaitu:
 (1) Kasih sayang, seperti kepada anak sendiri;
(2) Tidak mengharapkan materi,
 (3) Tidak berhenti menasihati murid,
(4) Kontrol sosial bagi murid dengan cara lemah lembut;
 (5) Tidak merendahkan ilmu dan orangnya;
 (6) Memberikan materi sesuai dengan kemampuan akal peserta didik;
 (7) Memotivasi peserta didik yang berkemampuan rendah; dan
 (8) Berindak sesuai dengan ilmunya.
Sedangkan menurut al-Abrasyi pendidik harus memiliki sifat-sifat:
(1) Abawi-yah(kebapakan);
(2) Komunikatif;
 (3) Memberi materi sesuai dengan kemampuan akal
peserta didik;
(4) mempunyai rasa tanggung jawab terhadap nasyarakat;
 (5) Suri teladan dalam keadilan, kesetiaan dan kesempurnaan;
(6) Ikhlas, berwawasan luas;
 (7) Selalu mengkaji ilmu, mengajar dan mengelola kelas dengan baik;


seperti yang diembankan Allah kepada para Rasul dan pengikut mereka, maka guru harus memiliki sifat-sifat:
(1) Rabbani dalam menentukan tujuan, tingkah laku, dan pola pikir;
(2) Ikhlas, sabar, jujur dalam menyampaikan materi
(3) Membekali diri dengan ilmu; bersikap adil
(4) Menguasai metode-metode mengajar yang bervariasi;
(5) Mampu mengelola siswa, mengetahui psikis siswa

2.5 Jenis-jenis Pendidik Agama Islam
1.   Murabbi 
      Murabbi ialah orang yang mendidik dan  menyiapkan peserta didik
2.      Mu’allim ialah orang yang mampu menguasai ilmu dan mampu mengembangkan serta menjelaskan fungsinya dalam kehiduppan.
3.       Mudarris yaitu orang yang memiliki kepekaan intelektual dan informasi
4.       Mu’addib ialah orang yang mampu menyiapkan peserta didik untuk dapat bertanggungjawab dalam pengembangan peradaban yang berkualitas dimasa depan.

Tag : MAKALAH PAI
Iklan 655 x 60
0 Komentar untuk "CONTOH MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM"

Back To Top