BAB III
PENUTUP
Istilah
Kesehatan Mental diambil dari konsep mental hygiene, kata mental berasal
dari bahasa Yunani yang berarti Kejiwaan. Kata mental memilki persamaan makna
dengan kata Psyhe yang berasal dari bahasa latin yang berarti Psikis
atau Jiwa, jadi dapat diambil kesimpulan bahwa mental hygiene berarti
mental yang sehat atau kesehatan mental.
Musthafa Fahmi, sebagaimana yang
dikutip oleh Muhammad Mahmud Mahmud, menemukan dua pola dalam mendefinisikan kesehatan mental:
pertama, pola negatif (salabiy),
bahwa kesehatan mental adalah terhindarnya seseorang dari segala neurosis (al-amradh al-ashabiyah) dan psikosis (al-amradh al-dzihaniyah). Kedua, pola
positif (ijabiy),
Terdapat tiga pola yang mengungkapkan metode pemerolehan
dan pemeliharaan kesehatan mental dalam perspektif Islam: Pertama, metode tahali, takhalli, dan tajalli;
Kedua, metode syariah, thariqah, haqiqah dan ma’rifat; dan
ketiga, metode iman, Islam dan ihsan. Sebuah hadits menunjukkan tiga metode yang mengungkapkan
metode pemerolehan dan pemeliharaan kesehatan mental yaitu: 1) metode iman yang
berkaitan dengan prinsip-prinsip kepercayaan dan keyakinan kepada Tuhan dan
kepada hal-hal yang gaib; 2) metode Islam yang berkaitan dengan prinsip-prinsip
ibadah dan muamalah; 3) metode ihsan yang berkaitan dengan prinsp-prinsip moral
atau etika.
Metode imaniah akan membentuk karakter Rabbani, karakter
Maliki, karakter Qurani, karakter Rasuli, karakter yang berwawasan dan melihat
ke masa depan dan karakter takdiri. Metode Islam dapat membentuk karakter
muslim yang mendorong seseorang untuk hidup bersih, suci dan dapat menyesuaikan
dengan segala kondisi yang merupakan syarat terciptanya kesehatan mental.
Sedangkan tahapan Ihsaniah, dibentuk dalam tiga tahapan yaitu: Tahapan
permulaan (al-bidayah), Tahapan kesungguhan dalam menempuh kebaikan (al-mujabadat), dan Tahapan
merasakan (al-Muziqat).
Tag :
Makalah Agama
0 Komentar untuk "Contoh Bab III Makalah Agama Tentang Kesehatan Mental Dalam Islam "