Abstrak
Penelitian ini membahas mengenai
pengembangan multimedia pada subtema pemanfaatan energy di keals IV Sekolah
Dasar. Pengembangan multimedia merupakan suatu strategi pembelajaran
berdasarkan penelitian dan pengembangan
yang bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan di sekolah.
Latarbelakang penelitian ini berangkat dari suatu
permasalahan di SDN Cibeureum 2, bahwa pada subtema pemanfaatan energi
pembelajaran ke-enam konsep siswa mengenai materi tersbut masih verbalistik,
salah satu penyebabnya adalah dalam proses pembelajaran guru hanya menggunakan
media buku ajar berupa modul sehingga menyebabkan siswa kurang tertarik dan
termotivasi untuk belajar selain itu dalam buku ajar konsep materi subtema
pemanfaatan energi kurang jelas sehingga menyebabkan siswa menjadi verbalistik
terhdap materi tersebut, maka dari itu untuk memudahkan guru dan siswa padasubtema
pemanfaatan energi maka dirancanglah suatu multimedia dalam bentuk powerpoint (PPT). Model pada penelitian
dan pengembangan yang digunakan adalah model 4D (four D) Thiagarajan yang terdiri dari empat tahap yaitu Pendefinisian (define), perancangan (design), pengembangan (develop) dan penyebaran (dessiminate). Tahapan-tahapan tersebut
merupakan tahap untuk memperoleh produk final yaitu berupa multimedia
powerpoint (PPT) pada subtema
pemanfaatan energy di kelas IV Sekolah Dasar
yang dimulai dari tahap anlisis,
rancangan,validasi ahli, dan dua kali
uji coba dengan beberapa revisi . Sehingga dari hasil multimedia yang digunakan
memperoleh respon siswa yang baik dan hasil belajar siswa yang meningkat.
Kata Kunci:
Pengembangan, Multimedia Powerpoint, Subtema Pemanfaatan energi
Key word : Development, powerpoint
multimedia, Energy Usage Theme
Pendidikan pada dasarnya merupakan
keseluruhan komponen yang saling berhubungan satu sama lain dalam rangka
mencapai tujuan pendidikan. Untuk mencapai tujuan pendidikan yang
telah dijelaskan, maka diperlukan alat atau pedoman untuk mencapainya. Pedoman
atau alat untuk mencapai tujuan pendidikan tersebut yaitu kurikulum. Kurikulum
yang baru diberlakukan adalah kurikulum 2013 atau kurikulum tematik, pada
kurikulum 2013 ini proses pembelajaran menekankan pada pembelajaran tematik,
yaitu pembelajaran yang dalam proses
pembelajarannya mengintegrasikan beberapa materi pelajaran dalam satu tema
sehingga dapat memberikan pengalaman yang bermakna bagi siswa.
Di sekolah dasar salah satu tingkat
keefektifan dalam pembelajaran yaitu dipengaruhi oleh faktor kemampuan guru
dalam menerapkan azas kekonkritan dalam mengelola proses pembelajaran, dalam
hal ini seorang guru sekolah dasar dalam proses pembelajaran harus bisa
menjadikan apa yang diajarkannya sebagai sesuatu yang konkrit (nyata) sehingga
siswa akan mudah paham tentang sesuatu yang diajarkan. Sesuai dengan teori Jean
Piaget tentang tingkat kemampuan berpikir, bahwa siswa usia 7-11 tahun, tingkat
berpikir seseorang berada pada tingkat operasional konkret. Sehingga untuk
mewujudkan sesuatu yang konkrit dalam pembelajaran, seorang guru harus
menggunakan media pembelajaran sebagai alat bantu dalam proses pembelajaran.
Mengingat pentingnya peran media dalam proses
pembelajaran, maka guru dituntut lebih kreatif dan inovatif dalam membuat media
pembelajaran yang sederhana tetapi menarik bagi siswa, terampil menggunakan
media pembelajaran yang sudah tersedia disekolah dasar, dan dapat mengembangkan
media pembelajaran yang sesuai dengan situasi, kondisi dan kebutuhan siswa jika
media pembelajaran yang dibutuhkan tidak tersedia disekolah.
Permasalahan yang terjadi dilapangan ternyata pada subtema pemanfaatan energi
pembelajaran ke-enam konsep siswa mengenai materi tersebut masih verbalistik,
salah satu penyebabnya adalah dalam proses pembelajaran guru hanya menggunakan
media buku ajar berupa modul sehingga menyebabkan siswa kurang tertarik dan
termotivasi untuk belajar, selain itu
dalam buku ajar konsep materi subtema pemanfaatan energi kurang jelas sehingga
menyebabkan siswa menjadi kurang paham
terhadap materi tersebut. Hal ini sejalan dengan hasil observasi
di SDN Cibeureum 2 Kecamatan Cibeureum Kota Tasikmalaya yang merupakan sekolah
yang dalam proses pembelajarannya sudah menerapkan kurikulum 2013. Pada sub
tema pemanfaatan energy pembelajaran ke enam, peneliti menemukan bahwa
pembelajaran yang dilaksanakan masih bersifat verbalistik, terbukti dengan
hasil wawancara yang dilakukan dengan beberapa siswa di kelas IV SDN Cibeureum
2. Pada proses pembelajaran siswa hanya menggunakan media buku ajar, tanpa adanya media lain yang menarik dan lebih
dapat memperjelas konsep materi bagi siswa, sehingga berdampak pada subtema
pemanfaatan energy pembelajaran ke enam siswa masih kurang paham terhadap materi tersebut.
Dari beberapa
masalah yang telah diuraikan diatas maka diperlukan pengembangan media yang
dapat mengintegrasikan beberapa mata pelajaran, menarik dan memotivasi siswa
dalam belajar serta dapat lebih memperjelas konsep sehingga dapat membantu
siswa dalam memahami materi yang sedang dipelajari, maka dari itu untuk memudahkan guru dan siswa dalam materi subtema
pemanfaatan energi maka dirancanglah suatu multimedia dalam bentuk powerpoint (PPT) pada subtema pemanfaatan energi untuk siswa kelas
IV sekolah dasar.
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, peneliti
menyusun rumusan masalah sebagai berikut: Berdasarkan
identifikasi masalah yang telah dikemukakan, maka masalah yang menjadi fokus
penelitian adalah sebagai berikut: (a) Bagaimanakah media pada
subtema pemanfaatan energi yang digunakan saat ini untuk siswa kelas IV
SDN Cibeureum 2?; (b) Bagaimanakah rancangan multimedia pada subtema pemanfaatan
energi untuk siswa kelas IV di SDN Cibeureum 2?; (c) Bagaimanakah implementasi
rancangan multimedia pada subtema pemanfaatan energi di kelas IV Sekolah
Dasar?; (d) Bagaimanakah multimedia pada subtema pemanfaatan energi yang dapat
di gunakan untuk siswa kelas IV di SDN Cibeureum 2? Setelah
menetapkan masalah, maka ditetapkan
tujuan penelitian ini adalah : (a) Untuk
mendeskripsikan media pada subtema pemanfaatan energi yang digunakan saat ini
untuk siswa kelas IV di SDN Cibeureum 2;
(b) Untuk mengembangkan rancangan multimedia pada pada sub tema pemanfaatan
energi untuk siswa kelas IV di SDN
Cibeureum 2; (c) Untuk mendeskripsikan implementasi rancangan keefektifan
penggunaan multimedia pada sub tema pemanfaatan energi di kelas IV Sekolah
Dasar; (d) Untuk menghasilkan multimedia pada sub tema pemanfaatan energi di
kelas IV Sekolah Dasar.
Media
merupakan salah satu komponen yang sangat penting dalam proses pembelajaran,
penggunaan media dalam proses pembelajaran merupakan suatu strategi untuk
mencapai tujuan pendidikan. Menurut
Rohman dan amri (2013, hlm.156), “media pembelajaran adalah segala alat pengajaran yang digunakan untuk
membantu guru dalam menyampaikan materi pelajaran kepada siswa dalam proses
belajar-mengajar sehingga memudahkan pencapaian tujuan pembelajaran yang telah
dirumuskan.” Salah satu jenis media yang menarik bagi siswa dan dan dapat
memotivasi siswa dalam belajaran salah satunya adalah multimedia powerpoint, karena multimedia merupakan media
pembelajaran yang dapat mengkombinasikan beberapa jenis media seperti video,
animasi, teks, suara, grafik dan sebagainya. Multimedia menurut Asyhar
(2012:45), “multimedia yaitu media yang melibatkan beberapa jenis media dan
peralatan secara terintegrasi dalam suatu proses atau kegiatan pembelajaran.
Pembelajaran multimedia melibatkan indera penglihatan dan pendengaran melalui
media teks, visual gerak, dan audio serta media interaktif berbasis computer
dan teknologi komunikasi dan informasi.” sedangkan powerpoint (PPT) merupakan suatu program yang dirancang khusus
untuk mampu menampilkan suatu program
multimedia yang menarik dan mudah dalam pembuatannya.
Pada kurikulum 2013, pembelajaran yang
dilaksanakan menekankan pada pembelajaran tematik, Menurut Ibnu, Hajar (2013), “secara sederhana kurikulum tematik
dapat diartikan sebagai kurikulum yang memuat konsep pembelajaran terpadu yang
menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat
memberikan pengalaman bermakna kepada para peserta didik”. Salah satu tema pada pembelajaran tematik adalah tema
selalu berhemat energy dengan subtema pemanfaatan energy pembelajaran ke –enam
yang terintegrasi dari materi IPA dan IPS yang kemudian dimodifikasi dengan
menambahkan Bahasa Indonesia. Pada subtema tersebut menjelaskan tentang materi
IPA yaitu cara perpindahan panas, IPS yaitu
pengalaman berkerjasama dengan teman dan Bahasa Indonesia menjelaskan
tentang penyajian laporan percobaan. Hal tersebut berdasarkan pada Kompetensi
Inti, Kompetensi Dasar yang terdapat pada kurikuoum 2013.
METODE
Penelitian
ini bermaksud untuk mengembangkan multimedia powerpoint pada subtema
pemanfaatan energy di kelas IV Sekolah Dasar. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri Cibeureum 2 yang
berada pada gugus Cibeureum Kecamatan
Cibeureum Kota Tasikmalaya yang berjumlah 35 orang. Dalam penelitian ini yang mejadi populasi
yaitu seluruh siswa kelas IV SDN Cibeureum 2.
Teknik sampling yang digunakan adalah sampling jenuh, “Sampling jenuh
adalah teknik pengambilan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai
sampel” (Sugiyono, 2012, hlm.124). dengan demikian sample yang digunakan pada
penelitian ini sama dengan semua anggota populasi yaitu seluruh siswa kelas IV
SDN Cibeureum. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian dan pengembangan (Research and Development), metode penelitian tersebut
merupakan suatu metode penelitian yang
tidak hanya dilakukan untuk menguji teori, tetapi untuk mengembangkan dan
menghasilkan suatu produk yang efektif dan dapat digunakan dalam dunia
pendidikan, oleh karena itu dengan adanya penelitian dan pengembangan maka akan
menghasilkan produk yang akan langsung
dirasakan kebermanfaatannya oleh kalangan yang berkepentingan.
Model
penelitian dan pengembangan yang digunakan untuk proses pengembangan multimedia
pembelajaran tematik ini mengacu pada model Thiagarajan yaitu model four-D atau 4-D, yang terdiri dari 4 tahap, yaitu tahap pendefinisian (define),
tahap perancangan (design), tahap pengembangan (development) dan
tahap penyebaran (Dessimninate).
Sebelum
peneliti melakukan desain pengembangan terhadap media pembelajaran maka tahap
awal yang harus dilakukan adalah tahap pendefinisian atau melakukan analisis
kebutuhan, kegiatan yang dilakukan pada tahap pertama adalah (1) Menganalisis suatu masalah dalam pembelajaran
atau disebut analisis awal akhir; (2) Analisis siswa, kegiatan yang dilakukan
adalah menganalisis terhadap karakteristik siswa
yang disesuaikan dengan perangkat pembelajaran yang akan dikembangkan; (3) analisis
tugas, kegiatan analisis yang bertujuan
untuk menyusun dan merinci tugas-tugas yang harus diselsaikan oleh siswa; (4)
analisis konsep, kegiatan menganalisis konsep-konsep yang sesuai dan akan
dikembangkan berdasarkan pada KI (Kompetensi inti) dan KD (kompetensi dasar); (5)
perumusan tujuan pembelajaran, kegiatan yang dilakukan adalah merumuskan tujuan
pembelajaran berdasarkan pada analisis konsep dan analisis tugas yang diuraikan
menjadi indikator dan dijabarkan menjadi tujuan pembelajaran.
Tahap kedua, yang merupakan
tahap untuk merancangan perangkat pembelajaran multimedia. Pada tahap ini yang dilakukan adalah (a)
penyusunan tes acuan, yang didalamnya merupakan penyusunan terhadap perangkat
tes hasil belajar, dari awal penyusunan kisi-kisi soal yang disusun berdasarkan
tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan; (b) pemilihan media, pemilihan media dilakukan untuk menentukan
media yang sesuai dan tepat dengan konsep materi yang akan disajikan; (c)
pemilihan format, merupakan pemilihan terhadap sumber belajar dan isi dari
media pembelajaran yang akan disampaikan dan (d) membuat rancangan awal, yang
merupakan tahapan untuk menghasilkan
rancangan atau produk awal.
Tahap
ketiga adalah tahap pengembangan, pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah
melakukan penilaian multimedia oleh para ahli dan uji coba multimedia, ujicoba
dilakukan dua kali yaitu uji terbatas dan uji coba luas dengan beberapa revisi
untuk meghasilkan produk multimedia yang baik. Tahap keempat yaitu tahap
penyebarluasan dari produk yang telah dibuat, dengan skala yang lebih luas
misalnya di kelas lain, di sekolah lain atau guru lain.
Desain
uji coba yang digunakan pada penelitian adalah Pre-Experimental Design, dengan
bentuk One-Group Pretest-Posttest Design. Teknik pengumpulan data yang
dilakukan adalah wawancara, observasi, studi dokumentasi, hasil belajar, angket
dan validasi ahli. Instrumen yang digunakan adalah daftar wawancara, lembar observasi, angket
dan soal pilihan ganda. Selanjutnya teknik analisis data yang dilakukan adalah Analisis kualitatif dengan model analisis data model Miles and Huberman
yang bertujuan untuk mengtahui
penggunaan subtema pemanfaatan energy di kelas IV SDN Cibeureum 2 dan kuantitatif menggunakan teknik analisis
statistic deskriftif yang bertujuan untuk mengeatahui validasi rancangan, hasil
belajar, dan respon siswa.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Deskripsi
Hasil Tahap Pendefinisian ( Define )
Berdasarkan hasil penelitian
sebelum
peneliti melakukan desain pengembangan terhadap media pembelajaran maka tahap
awal yang harus dilakukan adalah tahap pendefinisian atau melakukan analisis
kebutuhan. Berikut tahap yang dilakukan pada tahap pendefinisan
adalah
1) Analisis
awal akhir,
Tahap awal akhir
merupakan tahapan yang bertujuan untuk menetapkan suatu masalah atau
memunculkan suatu masalah dalam pembelajaran. Pada tahap ini berdasarkan hasil
analisis yang dilakukan, pada proses pembelajaran SDN Cibeureum 2 sudah
menerapkan kurikulum yang berlaku saat ini yaitu kurikulum 2013 atau yang
disebut kurikulum tematik.
Selain itu berdasarkan
studi dokumentasi yang dilakukan untuk menganalisis masalah yang dihadapi di
sekolah khususnya untuk media pembelajaran pada
subtema pemanfaatan energi dikelas IV Sekolah Dasar, peneliti banyak menemukan
kendala. Berdasarkan hasil wawancara, media pembelajaran yang digunakan
khusunya pada subtema pemanfaatan energi hanya menggunakan media buku ajar
siswa yang merupakan bantuan dari pemerintah, meskipun dalam buku ajar
terdapat beberapa percobaan agar siswa
paham terhadap materi yang akan disampaikan, tetapi karena kurangnya kesadaran
guru dalam mengembangkan media pembelajaran yang inovatif dan sesuai dengan
situasi dan kondisi siswa, sehingga menjadikan siswa kurang perhatian atau
antusias pada saat mengikuti pelajaran serta menjadikan proses pembelajaran
kurang menarik dan masih bersifat verbalistik.
2) Analisi
Siswa
Analisis
siswa merupakan analisis terhadap
karakteristik siswa, berdasarkan studi dokumentasi di kelas IV SDN Cibeureum 2,
terdapat 35 siswa yang terdiri dari 16 orang siswa laki-laki dan 19 orang siswa
perempuan. siswa kelas IV Sekolah Dasar berada pada usia 10-11 tahun, seperti pada teori piaget tahap usia 7-11
tahun sudah berada pada tahap operasional konkret, sehingga pada tahap ini
siswa sudah mulai menyesuaikan dengan realitas atau kenyataan. Seperti halnya
di SDN Cibeureum 2, siswa sudah mulai bisa berpikir logis seperti dapat menjelaskan apa yang mereka lihat, apa
yang mereka amati, apa yang mereka alami serta dapat menjelaskannya dengan
lebih objektif.
3)
Analisis tugas
Tahap selanjutnya adalah analisis tugas,
berdasarkan hasil dari analisis konsep dan analisis siswa, maka tugas-tugas yang harus dilakukan dan dikerjakan oleh siswa pada saat proses
pembelajaran diantaranya:
4)
Analisis konsep
Analisis
konsep merupakan tahapan untuk mengidentifikasi konsep-konsep yang akan
diajarkan, merinci konsep-konsep yang sesuai, dan menyusunnya menjadi suatu
konsep yang relevan untuk diajarkan.
hal yang pertama dilakukan adalah menganalisis KD dan
indikator pencapaian kompetensi yang
terdapat subtema pemanfaatan energi di kelas IV Sekolah Dasar. Berdasarkan
analisis KI dan KD pada subtema tersebut terdapat dua mata pelajaran yaitu IPA
dan IPS, karena pada subtema tersebut dianggap cakupan materi tidak terlalu
luas, sehingga peneliti menambahkan mata pelajaran yang dikira relevan dengan
materi tersebut yaitu Bahasa Indonesia, dengan
cakupan isi materi membuat laporan hasil percobaan.. Berikut KD dan
Indikator pada subtema pemanfaatan energi di kelas IV Sekolah Dasar
5)
Analisis Tujuan
Pembelajaran
Analisis
selanjutnya adalah perumusan tujuan pembelajaran yang
berdasarkan pada analisis konsep dan analisis tugas yang telah disesuaikan dengan Kompetensi Inti dan
Kompetensi Dasar, kemudian diuraikan
menjadi indikator pencapaian hasil belajar yang kemudian dijabarkan menjadi
tujuan pembelajaran yang harus dicapai oleh siswa selama proses pembelajaran.
Dalam penyusunan tujuan pembelajaran yang harus di perhatikan adalah Audience, Behavior, Conditioning dan Degree. Berikut indikator dan tujuan
pembelajaran pada subtema pemanfaatan
energy pembelajaran ke-enam di kelas IV Sekolah Dasar.
Deskripsi
Hasil Tahap Perancangan ( Design)
Terdapat empat
langkah pokok dalam tahap perancangan diantaranya penyusunan tes, pemilihan
media, pemilihan format dan membuat rancangan awal.
1)
Penyusunan Tes
Penyususnan tes dilakukan berdasarkan pada rumusan yang telah
dijabarkan pada analisis tujuan pembelajaran, yang didasari dari analisis
konsep dan analisis tugas. Instrument yang akan digunakan dalam penyusunan tes
ini adalah berupa soal pilihan ganda, Selanjutnya setelah langkah penyusunan
tes selesai, untuk mengetahui apakah jenis tes yang dibuat layak dan baik untuk
digunakan, maka dilakukan uji validitas
dan reliabilitas. Uji validitas berkenaan dengan apakah instrumen tes yang
dibuat dapat mengukur apa yang hendak diukur, dan reliabilitas berkenaan dengan konsistensi dari suatu data.
Pada penelitian yang
dilaksanakan, untuk mengetahui validitas
dan reliabilitas dari tes atau soal yang telah dibuat maka peneliti mengujikan tes tersebut kepada
siswa yang memiliki kriteria hampir sama dengan SDN Cibeureum 2. Berdasarkan
fokus peneliti pada multimedia subtema pemanfatan energi, untuk mengetahui
sejauhma keefektifan produk yang di
rancang, maka soal yang diambil hanya 10
soal dari 20 soal yang diujikan.
2)
Pemilihan Media
Selanjutnya pemilihan media di
SDN Cibeureum khususnya pada sub tema pemanfaatan energi pembelajaran ke –enam
guru hanya menggunakan media buku ajar
dan modul LKS yang sudah tersedia tanpa ada media penunjang lain, berakibat
pada subtema tersebut siswa merasa jenuh dan kurang termotivasi sehingga
menyebabkan pembelajaran kurang efektif dan interaktif dan siswapun masih
verbalistik terhadap konsep materi yang diajarkan.
Berdasarkan hasil analisis siswa,
analisis materi, analisis tugas dan
ketersediaan sarana dan prasarana di SDN Cibeureum 2, maka pada penelitian ini agar siswa tidak merasa
jenuh dan lebih termotivasi, peneliti memilih media dengan jenis multimedia
yang dibuat dengan menggunakan program Powerpoint
(PPT). Menurut Asyhar, (2012 hal. 45), “Multimedia yaitu media yang melibatkan
beberapa jenis media dan peralatan secara terintegrasi dalam suatu proses atau
kegiatan pembelajaran”. oleh karena itu peneliti tertarik menggunakan
multimedia karena proses pembelajaran dengan menggunakan multimedia
pembelajaran akan lebih menarik dan menyenangkan, sehingga siswa lebih antusias
dan termotivasi dalam proses pembelajaran.
3) Pemilihan
format
Tahap pemilihan format merupakaan tahapan pemilihan
sumber belajar dan pemilihan media pembelajaran yang akan dipergunakan dalam
proses pembelajaran. Pada penelitian ini tahap pemilihan format pada
pengembangan multimedia subtema pemanfaatan energi dikelas IV Sekolah Dasar,
peneliti membuat powerpoint (ppt)
dengan menggabungkan dari beberapa komponen-komponen isi. Berikut
komponen-komponen dari multimedia powerpoint
yang dibuat .(1) halaman awal; (2) halaman judul; (3) halaman menu; (4)
komponen materi; (5) komponen kompetensi; (6) komponen video.
4) Tahapan
Perancangan Awal
Pada
penelitian yang dilaksanakan perancangan awal dibuat setelah peneliti selesai
melalui tahap penyususnan tes, pemilhan media dan pemilihan format. Rancangan
awal pada penelitian yang dilaksanakan
adalah rancangan multimedia subtema pemanfaatan energy pembelajaran ke-enam di
kelas IV Sekolah Dasar yang pada alur penelitian disebut juga dengan draft 1. Berikut komponen-komponen rancangan awal (draft 1) dari multimedia powerpoint yang dibuat .
Deskripsi Hasil Tahap
Pengembangan ( Develop )
Terdapat beberapa langkah dalam
pengembangan produk. Berikut langkah yang dilakukan dalam mengembangkan multimedia pembelajaran pada
subtema pemanfaatan energi.
1)
Validasi Rancangan Multimedia
Langkah yang pertama dilakukan pada
tahap pengembangan adalah tahap validasi rancangan multimedia Draft 1, tahap
validasi rancangan merupakan tahap untuk mengatahui kelayakan dari rancangan
produk yang dibuat. Penilaian dilakukan oleh para ahli dalam bidangnya. Dalam
validasi multimedia powerpoint (PPT),
terdapat beberapa kompoenen atau aspek
untuk dilakukan validasi, yaitu aspek kelayakan isi, aspek media dan
aspek pembelajaran. setelah divalidasi maka hasil keseluruhan diketahui
bahwa pengembangan multimedia pada subtema pemanfaatan energi dikelas IV
Sekolah Dasar diperoleh dengan nilai sebesar 4.05 termasuk pada kategori sangat
valid. Adapun untuk presentase keidealan adalah 82% dengan melakukan revisi kecil. Revisi yang
dilakukan berdasarkan pada saran dan komentar dari validator.
Revisi yang
dilakukan pada tahap ini adalah revisi 1 pada profil pembuat, saran dari validator profil pembuat sebaiknya
dihilangkan karena identitas pembuat sudah terdapat pada halaman awal,
selanjutnya revisi 2 menu profil pembuat
dihilangkan sehingga menupun berubah yang awalnya empat menu menjadi tiga menu
yaitu materi kompetensi, profil pembuat dan video, menjadi tiga menu yaitu materi, kompetensi,
dan video. Revisi 3, pada materi 1
terdapat kata kalor, kata kalor dipindah menjadi kata panas, karena kata kalor
mungkin masih asing untuk siswa, revisi 3, Pada slide materi 4 terdapat
kalimat pertanyaan pada video, dan
suruhan untuk mengemukakan pendapat mengenai video yang siswa lihat. Saran dari
validator kalimat tersebut dihilangkan , karena sudah ada pada lembar kerja
siswa (LKS),
2)
Uji Coba
Tahap
selanjutnya setelah dilakukan revisi adalah melakukan uji coba. Uji coba
dilaksanakan dalam dua kali yaitu uji
coba terbatas dan uji coba luas. Uji coba yang pertama adalah uji coba terbatas
dengan data yang diperoleh adalah respon
siswa dan tes hasil belajar. Berdasarkan analisis data hasil rata-rata respon
siswa pada uji coba terbatas, maka dperoleh skor rata-rata 39.7 dan dapat
dikategorikan respon siswa terhadap multimedia bisa dikatakan baik selanjutnya
presentase secara keseluruhan adalah 79.4%. sedangkan untuk data hasil belajar
siswa dapat disimpulkan setelah siswa menggunakan rancangan multimedia
mengalami peningkatan presentase dari nilai pretest dan posttest adalah sebesar
30%.
Setelah data analisis respon siswa dan
hasil belajar diolah, selanjutnya melakukan analisis, yang betujuan untuk
mengetahui produk multimedia yang harus diperbaiki dan direvisi. Berdasarkan
analisis terhadap respon siswa, dilihat dari
skor perolehan item respon siswa, maka skor terendah pada tiap item adalah
mengenai kurang pahamnya siswa mengenai
materi, sehingga peneliti melakukan revisi
produk multimedia yang dibuat dengan lebih memperjelas materi yang terdapat
dalam produk.
Setelah
melakukan beberapa revisi produk multimedia berdasarkan hasil analisis terhadap
respon siswa dan hasil belajar siswa pada uji coba terbatas, maka di dapat
draft 3 yang selanjutnya akan di uji cobakan pada uji coba luas. Setelah data
analisis respon siswa dan hasil belajar uji coba luas diolah, selanjutnya
melakukan analisis, yang betujuan untuk mengetahui produk multimedia yang harus
diperbaiki dan direvisi. selanjutnya hasil dari revisi uji coba luas diperoleh
data respon siswa dengan nilai 4.29 termasuk kategori sangat baik dengan
presentase secara keseluruhan adalah 85.8 %. Sedangkan untuk hasil pada uji coba luas setelah menggunakan multimedia
pembelajaran dalam bentuk powerpoint (PPT)
mengalami peningkatan, dilihat dari nilai pretest dan nilai posttest maka
presentase peningkatan adalah sebesar 30%.
Langkah
terakhir dalam penelititan adalah melakukan revisi dari analisis uji coba luas
untuk menghasilkan produk akhir yaitu multimedia pada subtema pemanfaatan
energy pembelajaran ke-enam di kelas IV sekolah dasar.
Deskripsi Hasil Tahap
Penyebaran ( Dessiminate )
Setelah mendapatkan produk akhir, langkah selanjutnya adalah tahap
penyebaran, tahap ini merupakan tahap akhir dalam pengembangan model 4D , tahap
penyebaran adalah tahap dimana produk
yang dibuat disebarkan dengan skala yang lebih luas, misalnya di sekolah lain,
di kelas lain, dan dilakukan oleh guru lain.
Pada tahap penyebaran yang
dilaksanakan karena keterbatasan kemampuan peneliti dan waktu yang dimiliki
oleh peneliti, sehingga peneliti
menyebarkan produk multimedia kepada satu sekolah yang telah menerapkan
kurikulum 2013 yaitu di kelas IV SDN Angkasa Kecamatan Purbaratu Kota Tasikmalaya,
dengan jumlah siswa 25 orang siswa.
SIMPULAN
Berdasarkan
hasil penelitian tentang pengembangan multimedia pada subtema pemanfaatan
energy di kelas IV Sekolah Dasar yang dilaksanakan di SDN Cibereum 2 Kecamatan
Cibeureum Kota Tasikmalaya, maka dapat ditarik beberapa simpulan.
Pertama,
pembelajaran yang dilaksanakan di SDN Cibeureum 2 pada subtema pemanfaatan
energy pembelajaran ke-enam, masih bersifat verbalistik, terlihat pada saat
melakukan observasi dan wawancara, salah satu penyebabnya adalah karena media
yang digunakan dalam proses pembelejaran subtema tersebut guru hanya
menggunakan media buku ajar sehingga siswa menyebabkan siswa kurang tertarik
dan kurang termotivasi, selain itu konsep yang terdapat pada buku ajar kurang
jelas dan luas sehingga menyebabkan siswa verbalistik terhadap konsep matri
yang diajarkan.
Kedua,
untuk mengatasi permasalahan tersebut, didasari dengan analisis masalah dan
ketersediaan sarana dan prasarana yang mendukung, untuk mempermudah siswa dan
guru maka dirancanglah suatu multimedia pada subtema pemanfaatan energy
pembelajaran ke-enam dikelas IV Sekolah Dasar yang dikemas dalam bentuk powerpoint (PPT). Multimedia merupakan
media yang dapat mengkombinasikan beberapa jenis media dan dapat menampilkan
suatu animasi, gambar, video dll, sehingga dapat memperjelas konsep, lebih
menarik perhatian siswa. dan dapat lebih memotivaasi bagi siswa. Produk
multimedia yang dirancang berdasarkan pada model thiagarajan yaitu 4D (four D), yang pada tahapannya yaitu Define
(pendefinisian), Design (Perancangan), Develop (pengembangan) dan
Dessiminate (penyebarluasan).
Tiga,
proses implemenatsi multimedia dilakukan pada tahap uji coba setelah tahap
penilaian draft 1 yang dilakukan oleh dua validator. Hasil
penilaian dari dua validasi ahli
terhadap multimedia powerpoint subtema pemanfaatan energy pembelajaran
ke-enam mempunyai presentase kevalidan 82% dengan kategori sangat valid..
Selanjutnya dilakukan revisi berdasarkan saran dan komentar dari validator
untuk meghasilkan rancangan multimedia draft
2 yang nantinya akan diuji cobakan.
Tahap uji coba multimedia dilakukan dalam dua kali, yaitu uji coba
terbatas dan uji coba luas. Uji coba terbatas dilaksankanan dengan 10 orang
siswa, pada uji coba terbatas diperoleh respon siswa dengan peresentase 79.4 % dengan katgori respon siswa terhadap
multimedia powerpoint adalah baik, dan untuk hasil belajar secara keseluruhan
siswa mengalami peningkatan setelah menggunakan multimedia powerpoint dengan
presentase kenaikan sebesar 30%. Untuk
uji coba luas, uji coba luas dilaksanakan dengan 35 orang siswa dengan produk
yang sudah direvisi bersarkan pada analisis
respon siswa dan hasil belajar dari uji coba terbatas. Pada uji coba
luas, diperoleh data respon siswa setelah menggunakan multimedia dengan
preesentase sebesar 85.8% dengan kategori sangat baik dan untuk hasil belajar
uji coba luas secara keseluruhan siswa mengalami peningkatan setelah
menggunakan multimedia powerpoint sebesar 30%.
Empat, berdasarkan tahap validasi
hasil uji coba produk dan revisi maka dihasilkanlah produk akhir yaitu
Multimedia powerpoint pada subtema pemanfaatan energy pembelajaran ke-enam di
kelas IV Sekolah Dasar.
DAFTAR PUSTAKA
Asyhar,
Rayandra. (2012). Kreatif Mengembangkan
Media Pembelajaran. Jambi: Referensi
Hajar,
Ibnu. (2013). Panduan Lengkap Kurikulum
Tematik untuk SD/MI. Yogyakarta: DIVA press
Rohman, M dan
Amri, S. (2013). Strategi dan Desain Pengembangan Sistem Pembelajaran. Jakarta:
Prestasi Pustakaraya
Sugiyono.
(2009). Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, kualitatif dan R &
D). Bandung: Alfabeta
Tag :
ARTIKEL
0 Komentar untuk "Contoh Artikel Pengembangan Multimedia Pada Subtema Pemanfaatan Energi Di Kelas IV Sekolah Dasar"