BAB II
PEMBAHASAN
A. Catatan Anekdot
Catatan anekdot adalah
catatan otentik hasil observasi, yang menggambarkan tingkah laku seorang murid
atau kelompok.
Dengan mempergunakan
catatan anekdot, guru dapat :
1. Mempermudah
pemahaman yang lebih tepat tentang perkembangan murid.
2. Memperoleh
pemahaman tentang penyebab dari gejala tingkah laku murid.
3. Memudahkan
dalam menyesuaikan diri dengan kebutuhan murid.
Catatan anekdot yang baik memiliki
syarat sebagai berikut :
1. Objektif,
yaitu catatan yang dibuat secara rinci tentang perilaku murid
Untuk melakukan
objektivitas, dapat dilakukan hal-hal sebagai berikut:
a. Catatan
dibuat sendiri oleh guru.
b. Pencatatan
dilakukan segera setelah suatu peristiwa terjadi.
c. Deskripsi
dari suatu peristiwa dipisahkan dari tafsiran pencatatan sendiri.
2. Deskriptif,
yaitu catatan yang menggambarkan diri murid secara lengkap tentang suatu
peristiwa mengenai murid hendaknya lengkap disertai dengan latar belakang,
percakapan dicatat secara langsung dan kejadian-kejadian dicatat dengn tersusun
sesuai dengan kejadiannya.
3. Selektif,
yaitu dipilih suatu situasi yang dicatat adalah situasi yang relavan dengn
tujuan dan masalah yang sedang menjadi perhatian guru sesuai dengan situasi dan
keadaan murid.
Contoh Catatan Anekdot
: Guru bermaksud mengobservasi seorang murid yang diduga mempunyai masalah.
CATATAN
ANEKDOT
1.
Nama Murid : Andi
2.
Kelas :
5
3.
Tanggal Observasi : 14 Februari 2014
4.
Peristiwa : Pada pukul 07.30, semua murid kelas 5 sudah
setengah jam mengikuti pelajaran jam pertama. Ketika itu para murid sedang
menyimak penjelasan dari guru, tiba-tiba Andi masuk kelas, tanpa terlebih
dahulu mengetuk pintu, dia langsung duduk di bangkunya., pakaiannya tampak
lusuh dan penampilannya nampak lesu. Pada hari itu, Andi tidak sedikitpun
menunjukkan perhatiannya untuk belajar.
Melalui
catatan anekdot ini, guru lebih memahami tentang sikap, kebiasaan, atau
perilaku murid, sehingga memudahkannya untuk memberikan bimbingan kepadanya.
B. Autobiografi (riwayat dan karangan
pribadi)
Karangan pribadi ini
merupakan ungkapan pribadi murid tentang pengalaman hidupnya, cita-citanya,
keadaan keluarga, dan sebagainya. Karangan pribadi ini merupakan cara
untuk memahami keadaan pribadi murid
yang pada umumnya bersifat rahasia.
Karangan pribadi ini
dalam pembuatannya dibagi ke dalam 2 jenis, yaitu terstruktur dan tidak
terstruktur.
1. Terstruktur
Karangan pribadi ini
disusun berdasarkan tema (judul) yang telah ditentukan sebelumnya, seperti :
a. Cita-citaku
b. Keluargaku
c. Teman-temanku
d. Masa
kecilku
e. Liburanku
f. Sekolahku,
dsb.
2. Tidak
terstruktur
Disini murid diminta
untuk membuat karangan pribadi secara bebas, tidak ditentukan kerangka karangan
sebelumnya.
C. Sosiometri
Teknik ini bertujuan
untuk memperoleh informasi tentang hubungan atau interaksi sosial diantara
murid. Melalui teknik ini guru dapat mengetahui tentang :
1. Murid
yang populer (banyak disenangi teman).
2. Yang
terisolir (tidak dipilih/ tidak disenangi teman).
3. Klik
(kelompok kecil dengan anggota 2-3 orang murid).
Proses ini didasarkan
atas penelaahan terhadap perasaan anggota pribadi seorang anggota kelompok
terhadap anggota lainnya, yaitu dinyatakan dengan pilihan yang disukai dan/atau
yang tidak disukai oleh masing-masing anggotanya dalam satu situasi tertentu
(belajar, bermain, olahraga).
Kegunaan sosiometri
bagi guru adalah alat untuk meneliti struktur sosial dari suatu kelompok
individu dengan dasar penelaahan terhadap relasi sosial dan status sosial dari
masing-masing anggota kelompok yang bersangkutan. Disamping itu sosiometri
digunakan untuk :
1. Memperbaiki
hubungan insani (human relations)
diantara anggota-anggota kelompok tertentu.
2. Menentukan
kelompok kerja.
3. Meneliti
kemampuan memimpin seorang individu dalam kelompok tertentu untuk suatu
kegiatan tertentu.
D. Studi Kasus
Studi kasus merupakan
teknik mempelajari perkembangan seorang murid secara menyeluruh dan mendalam
serta mengungkap seluruh aspek pribadi murid yang datanya diperoleh dari
berbagai pihak, seperti dari setiap guru, orang tua, dokter atau pihak yang
berwenang.
Penggunaan teknik ini
bertujuan untuk memahami pribadi murid dengan lebih menyeluruh, dan membantunya
agar nurid dapat mengembangkan dirinya secara optimal.
Dalam melaksanakan
studi kasus ini dapat ditempuh langkah-langkah :
1. Menemukan
murid yang bermasalah, contoh: prestasi belajarnya sangat rendah, nakal, sering
bertengkar dan sering bolos.
2. Memperoleh
data
Cara untuk memperoleh
data antara lain:
a. Wawancara
dengan guru lain.
b. Home
visit, yaitu kunjungan ke rumah orang tua murid.
c. Wawancara
langsung dengan siswa yang bersangkutan.
3. Menganalisis
data
Berbagai faktor yang
mungkin terjadi penyebab anak mengalami kelainan:
a. Kondisi
keluarga yang tidak harmonis.
b. Tingkat
kecerdasan rendah.
c. Motivasi
belajar rendah.
d. Sering
sakit-sakitan.
e. Kurang
mengetahui konsep-konsep dasar atau pengetahuan tentang mata pelajaran tertentu.
4. Memberikan
layanan bantuan
Apabila berdasarkan
analisis ternyata faktor penyebabnya itu kurang menguasai konsep-konsep dasar
dalam mata pelajaran tertentu, maka layanan yang diberikan adalah “Remedial
Teaching”.
Tag :
MAKALAH
0 Komentar untuk "CONTOH MAKALAH BIMBINGAN DAN KONSELING TEKNIK NON TES 2 (Catatan Anekdot, Autobiorafi, Sosiometri, dan Studi Kasus) BAB II"