Blog Dunia Pendidikan

CONTOH MAKALAH INOVASI PENDIDIKAN BAB II PELAKSANAAN INOVASI DI SDN BATULAWANG


BAB  II



PELAKSANAAN INOVASI DI SDN BATULAWANG


            Teori pendekatan inkuiri dikembangkan oleh Savage dan Amstrong (1996) sebagai salah satu bagian dari upaya guru dalam membantu para siswa Sekolah Dasar dalam meningkatkan kemampuan berfikir. Pendekatan inkuiri dilakukan di SDN Batulawang dengan sasaran supaya siswa dapat mengembangkan kemampuan berfikir yaitu :
1.      Kemampuan berfikir kreatif (Creative Thinking),
2.      Berfikir kritis (Critical Thinking),
3.      Kemampuan memecahkan masalah (Problem Solving),
4.      Kemampuan mengambil keputusan (Decision Making).

            Pendekatan inkuiri menerapkan metode ilmiah untuk masalah-masalah belajar. Belajar inkuiri ini bisa juga dilakukan suatu latihan dalam memperoleh pengetahuan.
           
            Setelah proses pembelajaran, siswa diharapkan memiliki pengetahuan yang lebih dari sebelumnya, memiliki ide/gagasan untuk mengemukakan pendapatnya, serta mampu memberikan jawaban terhadap pertanyaan yang diajukan guru.










2.1. Proses Pelaksanaan Inovasi
a.       Proses
Beberapa langkah dalam proses pengajaran dengan pendekatan inkuiri yaitu sebagai berikut :
1.      Menggambarkan indikator-indikator masalah atau situasi
2.      Memberikan kemungkinan jawaban atau penjelasan
3.      Mengumpulkan bukti-bukti yang dapat digunakan untuk menguji kebenaran jawaban atau penjelasan
4.      Menguji kebenaran jawaban sesuai dengan buku-buku yang terkumpul
5.      Merumuskan kesimpulan yang didukung oleh bukti yang terbaik

b.      Tahapan-tahapan dalam inkuiri
               Dalam inovasi pembelajaran dengan metode pendekatan inkuiri kami mengambil contoh sederhana yaitu pengajaran IPA tentang “Magnet” di Kelas 5 SDN Batulawang.

o   Tujuan    : Pada akhir proses belajar mengajar diharapkan para siswa dapat mengemukakan mengapa benda-benda yang terbuat dari besi dapat ditarik magnet.
o   Prosedur : Bimbinglah siswa melalui langkah-langkah berikut :
Tahap I
Guru       : Siapa diantara kamu yang tahu tentang magnet? Adakah diantara kamu yang tahu jenis-jenis magnet?
                  (siswa menjawab pertanyaan. Kembangkan pertanyaan itu hingga para siswa mampu menjawab pertanyaan dan memahami materi pelajaran yang disampaikan guru).




                  Tahukah kamu bahwa benda-benda yang terbuat dari besi dapat ditarik magnet? Kemukakan alasanmu!
                  Siswa harus mampu menjawab dan berani mengemukakan pendapatnya masing-masing.

Tahap II
Guru       : Bagaimana siswa mengatasi kesulitan dalam mencari jawaban yang diajukan guru?
                  Kemungkinan siswa :
F Mengetahui jawaban dari kegiatan sehari-hari yang terjadi di lingkungan sekitarnya.
F Mungkin pernah membaca dari buku.
F Mungkin berdiskusi dengan temannya sehingga memperoleh kesimpulan sebagai hasil jawaban dari pertanyaan yang diajukan guru.

                     Tahap III
                     Guru       : Anggaplah kita ilmuwan yang akan menguji pendapat siapa yang paling tepat. Mari kita melakukan percobaan di laboratorium.
                                       Guru bersama siswa melakukan percobaan di Lab IPA, kemudian siswa melakukan pengamatan terhadap benda-benda apa saja yang dapat ditarik magnet. Siswa mengemukakan pendapatnya dari hasil pengamatan.

                     Tahap IV
                     Beri lagi pertanyaan dan soal bahwa siswa telah menguasai materi yang telah disampaikan oleh guru. Uji beberapa orang siswa yang berani maju ke depan kelas. Beri siswa satu soal tentang materi yang telah disampaikan. Kumpulkan hasilnya kepada guru.

                     Tahap V
                     Tahap ini adalah kesimpulan dari seluruh pelajaran. Selain itu pada tahap ini pun dirancang untuk membuat penjelasan umum yang dapat diterapkan dalam situasi lainnya sehingga siswa mampu memecahkan persoalan sederhana yang ditemuinya dalam kehidupan sehari-hari.

2.2. Hasil dan Dampaknya Terhadap Pendidikan
            Dengan menggunakan pendekatan inkuiri diharapkan siswa mampu berfikir dengan kreatif, kritis, dapat memecahkan masalah dan juga memiliki kemampuan dalam mengambil keputusan.

            Selain itu, siswa berani mengemukakan pendapatnya masing-masing serta dapat menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru secara tepat. Siswa juga diharapkan dapat berdiskusi dengan siswa lainnya agar terjadi interaksi antara siswa-guru, guru-siswa, maupun siswa-siswa.

               Dalam pendekatan inkuiri ini mungkin masih ada kendala yang akan dihadapi, misalnya ketika siswa memberikana jawaban atau alasan banyak yang keluar dari pokok bahasan, harus ada alat peraga yang menunjang terhadap proses pembelajaran. Solusinya adalah guru harus kreatif dalam menyikapi permasalahan selama kegiatan belajar mengajar. Apabila tidak ada alat peraga, dapat menggunakan model lain yang sederhana untuk membantu memperlancar pemahaman siswa tentang materi yang telah dipelajari.
             Adapun peran guru dalam inovasi pada pembelajaran ini sangat berpengaruh terhadap keberhasilan siswa. Dengan menggunakan pendekatan inkuiri guru bertindak sebagai :
1)      Motivator        : yaitu memberikan stimulus dan motivasi untuk bisa membuat dan mengemukakan pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan topik yang diajukan.
2)      Fasilitator        :  yaitu memfasilitasi denagn memberikan model, alasan, atau apa saja kepada siswa yang mengarah kepada kemampuan siswa dalam memahami materi yang dipelajari.

      Beberapa dampak inovasi terhadap pendidikan antara lain :
1.      Dapat memberikan perubahan dan pembaharuan. Dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan, inovasi dilakukan agar siswa lebih aktif dalam pembelajaran. Selain itu, guru harus senantiasa bersikap terbuka terhadap berbagai aspirasi atau kritikan yang muncul dari manapun datangnya. Seorang guru yang terbuka senantiasa dapat menampung aspirasi dari berbagai pihak sehingga sekolah menjadi agen perubahan dan guru sebagai pendukung utamanya. Dengan sikap seperti ini dapat menciptakan suasana kehidupan sekolah yang bermutu sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan berbagai pihak.
2.      Inovasi sebagai agen pembaharu dalam pendidikan. Dan seorang agen pembaharu itu adalah guru. Seorang agen pembaharu adalah seseorang yang mempengaruhi keputusan inovasi pada klien (sasaran) ke arah yang diharapkan. Selain itu juga sebagai penghubung antara lembaga pembaharu dan sasarannya sebagai pemberi kemudahan bagi lancarnya arus inovasi.
3.      Dengan dilakukan inovasi dalam bidang pendidikan akan memiliki ciri dan sifat gemar meneliti dan mencoba tiap ada gagasan baru dalam pendidikan yaitu mendorong untuk mencari informasi tentang ide baru, mendapat hubungan orang lain di luar sistem.
Tag : MAKALAH
Iklan 655 x 60
0 Komentar untuk "CONTOH MAKALAH INOVASI PENDIDIKAN BAB II PELAKSANAAN INOVASI DI SDN BATULAWANG"

Back To Top