Blog Dunia Pendidikan

Implikasi Motif Anak Terhadap Kegiatan Belajar Mengajar KBM (Kegiatan Belajar Mengajar)

Implikasi Motif Anak Terhadap Kegiatan Belajar Mengajar KBM (Kegiatan Belajar Mengajar)

Pendidikan di Amerika Serikat dewasa ini sangat menekankan pada keunggulan (excellonce). Masalahnya, untuk mencapai hal tersebut, apa  yang harus diajarkan, bagaimana mengajarkannya serta bagaimana membangkitkan minat belajar murid. Pencapaian keunggulan bukan hanya bagi anak-anak yang cerdas tetapi juga ditujukan bagi anak-anak biasa. Konsep pendidikan atau pengajaran hanya dipersiapkan bagi anak rata-­rata agar sesuai bagi setiap kelompok anak, adalah kurang tepat. Persoalannya, bagaimana menyiapkan bahan pengajaran yang dapat merangsang minat belajar anak cerdas, tetapi juga tidak mematikan minat atau tetap mendorong minat belajar anak-anak yang tidak cerdas. Untuk mencapai cita-cita pendidikan unggul dibutuhkan kurikulum yang sesuai, pendidikan guru yang efektif, menggunakan alat-alat bantu pengajaran yang cukup serta diciptakan berbagai usaha pemberian motivasi.
Pembangkitan motif belajar pada anak, sukar dilaksanakan apabila proses belajar lebih menekankan pada satuan-satuan kurikulum, sistem kenaikan kelas, sistem ujian, serta mengutamakan kontinuitas dan pendalaman belajar.
Salah satu sistem untuk membangkitkan motif belajar para siswa, yang sekarang sedang dikembangkan adalah yang disebut meritoc­racy. Meritocracy merupakan sistem pengajaran yang menekankan pada kompetisi atau persaingan. Dalam sistem meritocracy siswa mempunyai kesempatan untuk maju terus sesuai dengan prestasi belajar yang dicapainya. Posisi dalam sekolah selanjutnya ditentukan oleh record di sekolah sebelumnya. Kesempatan pendidikan selan­jutnya bahkan juga kesempatan pekerjaan selanjutuya, ditentukan oleh sukses sebelumnya. Dalam sistem meritocracy anak yang pandai dapat berkembang pesat, jauh meninggalkan teman-temannya, tetapi sebaliknya anak yang kurang pandai akan jauh tertinggal. Sistem meritocrecy dapat membangkitkan motif yang sangat besar bagi anak-­anak yang pandai, tetapi dapat mematahkan semangat anak-anak yang kurang. Sistem meritocrecy/ selain mempunyai beberapa kebaikan, juga mempunyai beberapa efek negatif terutama berkenaan dengan suasana belajar. Efek yang kurang baik dalam suasana belajar dapat dikontrol dengan perencanaan yang matang.
Dalam sekolah yang menekankan sistem kompetitif, dibutuhkan usaha-usaha remedial terutnma untuk anak-anak lambat belajar. Penyuluhan khusus sering dibutuhkan bukan saja oleh anak-anak yang lambat tetapi juga anak cepat. Remedial dan penyuluhan bukan satu-satunya jawaban untuk mengatasi masalah belajar yang bersifat kompetitif. Salah satu kelemahan sistem meritocrecy adalah terlalu menekankan pada science dan teknologi, pelajaran yang berkenaan dengan humanisme kurang sekali. Hal itu dapat diatasi dengan menggunakan sistem pendidikan yang pluralistis. Pendidikan seni, musik, drama serta pendidikan humanitas lainnya sangat membantu untuk mencapai keseimbangan.
Iklan 655 x 60
0 Komentar untuk "Implikasi Motif Anak Terhadap Kegiatan Belajar Mengajar KBM (Kegiatan Belajar Mengajar)"

Back To Top