BAB IIPEMBAHASAN
Metode adalah cara penyajian atau bahan penyajian kepada
anak, sehingga anak dapat menangkap dan mengerti tentang materi tersebut
2.1
Metode yang
Diimplementasikan
Seperti
yang telah kita ketahui bersama bahwa
pendekatan pembelajaran pada pendidikan TK RA Al-Hidayah Panjalu dilakukan
dengan berpedoman pada suatu program kegiatan yang telah disusun sehingga
seluruh perilaku dan kemampuan dasar yang ada pada anak dapat dikembangkan
dengan sebaik-baiknya. Pendekatan pembelajaran pada anak TK dan RA hendaknya
memperhatikan prinsip-prinsip, salah satunya adalah : menggunakan pendekatan
tematik
Kegiatan
pembelajaran hendaknya dirancang dengan menggunakan pendekatan tematik dan
beranjak dari tema yang menarik minat anak, tema sebagai alat/ sarana atau
wadah untuk mengenalkan berbagai konsep pada anak, tema diberikan dengan tujuan
:
-
Menyatukan
isi kurikulum dalam satu kesatuan yang utuh
-
Memperkaya
perbendaharaan kata anak
Jika
pembelajaran dilakukan dengan memanfaatkan tema, maka pemilihan tema dalam
kegiatan pembelajaran hendaknya dikembangkan dari hal-hal yang paling dekat
dengan anak, sederhana, serta menarik minat anak. Penggunaan tema dimaksudkan
agar anak mampu mengenal berbagai konsep secara mudah dan jelas
Adapun
tema-tema yang digunakan adalah sebagai berikut :
1.
Aku
11. Kendaraan
2.
Panca
indra 12. Pekerjaan
3.
Keluarga 13. Rekreasi
4.
Rumah 14. Air dan udara
5.
Sekolah 15. Api
6.
Makanan,
minuman 16. Negaraku
7.
Pakaian 17. Alat-alat komunikasi
8.
Kebersihan 18. Gejala alam
9.
Binatang 19. Tata surya
10.
Tanaman 20. Kehidupan kota, desa, pesisir
Sedangkan
macam-macam metoda adalah sebagai berikut :
1.
Bercakap-cakap 11. Sumbang saran
2.
Bernyanyi 12. Tanya jawab
3.
Bercerita 13. Proyek
4.
Dramatisasi 14. Eksperimen
5.
Deklarasi/
mengucapkan syair 15. Pemanasan
6.
Bermain
peran 16.
Menggambar
7.
Pantomim 17. Membentuk
8.
Pemberian
tugas 18.
Demonstrasi
9.
Melaksanakan
tugas 19. Pengamatan
10.
Praktek
langusng 20.
Pemikiran/ perasaan terbuka
Berikut
ini merupakan metode-metode pengajaran yang sesuai dengan karakteristik anak
usia TK : Bermain, karya wisata, bercakap-cakap, bercerita, demonstrasi, proyek
dan pemberian tugas.
Sewaktu
penyusun mengadakan observasi tentang implementasi metode pembelajaran untuk
mengembangkan daya pikir dan daya cipta di RA Al-Hidayah Panjalu, penyusun
melihat guru kelompok B yaitu Ibu Tina sedang membahas tema negaraku
Tema Negaraku ini
mempunyai sub tema yaitu Bendera Negaraku
Dalam tema pakaian ini
terdapat 5 sub tema, setiap sub tema baiasanya untuk satu hari, sedangkan untuk
hari berikutnya membahas sub tema yang lain tapi sub tema yang sudah dibahas
pada hari sebelumnya, tetap harus di bahas pada hari tersebut.
Untuk menjelaskan sub
tema tentang negaraku, Ibu tina menggunakan metode bercakap-cakap.
Bercakap-cakap berarti saling berkomunikasi antara pikiran dan perasaan secara
verbal atau mewujudkan kemampuan bahasa reseptif dan bahasa ekspresif.
Bercakap-cakap dapat pula diartikan sebagai dialog atau sebagai perwujudan
bahasa reseptif dan ekspresif dalam suatu situasi.
Metode bercakap-cakap
adalah suatu cara penyampaian bahan pengembangan yang dilaksanakan melalui
bercakap-cakap dalam bentuk tanya jawab antara anak dengan guru.
Tujuan dari metode
bercakap-cakap yaitu :
1.
Mengembangkan
kecakapan dan keberanian dalam menyampaikan pendapatnya kepada guru, teman
sebaya dan orang lain
2.
Memberikan
kesempatan pada anak untuk berekpresi secara lisan
3.
Mengembangkan
pola pikir anak dalam bentuk lisan kepada orang lain
4.
Memperbaiki
lafal dan ucapan
5.
Menambah
perbendaharaan
Bentuk pelaksanaan
metode bercakap-cakap antara lain :
1.
Bercakap-cakap
bebas
2.
Bercakap-cakap
menurut pokok bahasan
3.
Bercakap-cakap
berdasarkan gambar seri
Setelah guru
bercakap-cakap dengan siswa, lalu guru menggunakan metode yang kedua yaitu
metode bercerita. Metode bercerita adalah cara bertutur kata dan penyampaian
cerita atau memeberikan penerapan kepada anak secara lisan
Tujuan dari metode
bercerita yaitu : Melatih daya tangkap, imajinasi, konsentrasi anak serta
menciptakan suasana menyenangkan dan akrab dalam kelas.
Bentuk-bentuk
pelaksanaan metode bercerita yaitu bercerita tanpa alat peraga dan bercerita
dengan alat peraga.
Metode ketiga yang
digunakan guru adalah metode demonstrasi. Metode demonstrasi adalah suatu cara
untuk mempertunjukan suatu objek. Tujuan dari metode ini adalah memperlihatkan
materi atau bahan pembelajaran yang ditindak lanjuti oleh anak dalam motorik
kasar atau motorik halus. Sebelum anak mengerjakan tugas yang diberikan oleh
guru, guru harus memberikan contoh-contoh cara mengerjakan tugas tersebut.
Metode ke empat yang
digunakan guru adalah metode pemberian tugas. Metode pemberian tugas adalah
kegiatan belajar mengajar yang memberikan kesempatan kepada anak-anak untuk
melaksanakan tugas yang telah dipersiapkan oleh guru. Untuk pelaksanaannya
hanya diberikan di sekolah atau di kelas, bukan pekerjaan rumah (PR). Adapun
bentuknya : melatih kemampuan keterampilan anak, baik di motorik kasar maupun
dimotorik halus dan dilakukan secara bertahap dan berulang-ulang.
Metode kelima yang
digunakan guru adalah metode bermain, arti bermain merupakan bermacam-macam
bentuk kegiatan yang memberikan kepuasan kepada diri anak yang bersifat non
serius, lentur, dan bahan mainan terkandung dalam kegiatan dan secara
imajinatif di transformasi sepadan dengan dunia orang dewasa, pelaksanaannya
boeh dimana saja, baik di dalam ruangan maupun di luar ruangan.
Nilai bermain bagi
anak diantaranya bermain membantu pertumbuhan anak, bermain merupakan kegiatan
yang dilakukan secara sukarela, bermain memberi kebebasan kepada anak untuk
bertindak dan lain-lain.
2.2
Daya Pikir Dan Daya
Cipta Yang Dikembangkan
A.
Pengertian Daya Pikir
Secara etimologi, daya pikir terdiri
dari 2 kata yaitu daya dan pikir. Menurut kamus umum bahasa Indonesia, daya
yaitu kemampuan untuk mengerjakan sesuatu dan pikir diartikan sebagai
penggunaan akal budi untuk mempertimbangkannya.
Istilah lain untuk kemampuan
berpikir yang biasa digunakan dalam psikologi ialah intelektual, Zulkifli
(1992).
Daya pikir adalah suatu kemampuan
dari seorang anak dalam proses berpikir yang diperoleh dari lingkungan dan alam
sekitarnya.
Pengembangan daya pikir bertujuan
agar anak didik mampu menghubungkan pengetahuan yang sudah diketahui dengan
pengetahuan baru yang diperolehnya.
Dalam area Matematika Ibu guru
memberikan tugas kepada anak-anak untuk menghitung gambar bendera dalam
majalah. Menurut penyusun, tugas yang diberikan guru tadi merupakan salah satu
pengembangan daya pikir, karena kemampuan yang diharapkan dicapai adalah
membilang (mengenai konsep bilangan) dengan benda-benda/ gambar bendera.
B.
Pengertian Daya Cipta
Secara etimologi daya cipta berasal
dari dua kata yaitu daya dan cipta menurut kamus umum Bahasa Indonesia, daya
yaitu kemampuan untuk mengerjakan sesuatu dan cipta adalah kemampuan, dalam hal
ini kemampuan anak TK untuk membuat atau menciptakan sesuatu yang baru istilah
lain yang sering digunakan untuk daya cipta ini adalah kreativitas A. Subita
(1995)
Pengembangan daya cipta adalah
kegiatan yang bertujuan untuk membuat anak kreatif, yaitu lancar. Fleksibel,
orsinil, dalam bertutur kata, berpikir, serta berolah tangan dan berolah tubuh
sebagai latihan motorik halus dan motorik kasar. Oleh karena itu, daya cipta
harus ada dalam pengembangan bahasa, seni dan daya pikir.
Dalam area seni, ibu guru memberi
tugas untuk mewarnai gambar bendera negara Indonesia. Menurut penyusun tugas
yang diberikan guru tadi merupakan salah satu pengembangan daya dipta, karena
kemampuan yang diharapkan dicapai adalah anak mampu mewarnai bentuk gambar
sederhana. Disini anak bebas untuk berkreatifitas sesuai dengan keinginannya,
contonya : ada anak yang mewarnai gambar bendera denga warna merah dan putih
Dalam area bahasa anak-anak disuruh
menirukan kata bendera negara menulis huruf “b” dari kata bendera. Menurut
penyusun tugas yang diberikan guru tadi juga merupakan salah satu pengembangan
daya cipta, karena kemampuan yang diharapkan dicapai adalah anak mampu
menirukan kembali urutan kata (latihan pendengaran) dan anak mampu menjiplak
dan meniru membuat garis tegak, datar, miring, lengkung dan lingkaran.
Ketika anak sedang bermainpun itu
merupakan salah satu pengembangan daya cipta karena anak bisa berolah tubuh
sebagai latihan motorik kasar.
2.3
Alat Peraga Sebagai Alat
Bantu Pembelajaran (Sumber Belajar)
Sumber
belajar adalah segala macam bahan yang dapat digunakan untuk memberikan
informasi maupun berbagai keterampilan kepada murid maupun guru. Demikian pula
alat permainan termasuk salah satu sumber belajar, sumber belajar yang lain
adalah buku referensi, buku cerita, gambar-gambar, nara sumber, benda atau
barang budaya, tempat-tempat khusus dan lain-lain.
Fungsi
sumber belajar dalam pembelajaran ialah memberikan kesempatan untuk mendapat
pengetahuan dan memperkaya anak dengan menggunakan berbagai alat, buku, nara
sumber, tempat dan semua hal yang menambah pengetahuan anak.
Berbagai
macam sumber belajar, salah satunya adalah : Alat peraga, alat peraga adalah
semua alat yang digunakan oleh guru untuk memperagakan atau menerangkan
pelajaran di dalam proses belajar mengajar.
Adapun
alat peraga yang dipergunakan oleh guru di kelompok B dalam menerangkan tema
Negaraku adalah sebagai berikut :
1.
Ketika
guru menerangkan bendera negaraku, guru mencontohkan cara membuat bendera
sederhana.
2.
Ketika
guru menyuruh kepada anak-anak untuk menirukan kata bendera ,guru menuliskan
huruf “b”, setelah itu anak menulis huruf “b” dari kata bendera, alat bantu
yang dipergunakan adalah buku kotak.
3.
Dalam area seni, anak disuruh mewarnai gambar
bendera, alat peraga yang digunakan guru adalah bendera sederhana. Anak disuruh
mewarnai gambar bendera yang diperlihatkan guru.
4.
Ketika
anak istirahat, anak-anak dibebaskan bermain baik di dalam ruangan (kelas)
maupun di luar ruangan (tempat bermain), ada yang bermain ayunan, papan luncur,
jungkitan, dan sebagainya. Alat peraga yang dipergunakan adalah alat-alat
permainan baik yang ada di ruangan maupun di luar ruangan.
2.4
Proses Pembelajaran
Dalam
pelaksanaan kegiatan belajar mengajar, guru diharapkan membuat perencanaan
tahunan, semesteran untuk satu tahun, perencanaan mingguan (SKM) dan
perencanaan harian (SKH).
Satuan kegiatan mingguan (SKM)
berisi kegiatan –kegiatan dalam rangka mencapai kemampuan- kemampuan yang telah
direncanaan dalam satu minggu sesuai dengan tema pada minggu itu.
Satuan kegiatan harian (SKH) adalah
perencanaan kegiatan untuk satu hari yang merupakan penjabaran dari satuan
kegiatan mingguan (SKM). Pada SKH terlihat kegiatan yang bersifat kelompok,
individual maupun klasikal.
Satuan kegiatan harian (SKH) ini
terdiri dari :
1.
Kegiatan pembukaan ± 30 menit
2.
Kegiatan inti ± 60 menit
3.
Istirahat/ makan ± 30 menit
4.
Penutup ± 30 menit
2.5
Tanggapan Penyusun
Terhadap Pembelajaran Tersebut
Proses pembelajaran di RA Al-Hidayah
panjalu seutuhnya memang jauh dari sempurna, banyak aspek yang mesti di perbaharui
dan mengalami perbaiakan terutama di bidang metode pembelajaran yang diberikan
terhadap anak didik. Metode yang sebaiknya di pergunakan adalah metode yang
disenangi anak. Seperti contoh bercerita,bercakap-cakap,bernyanyi,bermain
peran,dll. Peran guru sangat berarti untuk menjaga situasi dan kondisi anak
dikelas. Untuk itulah kemampuan guru untuk berkreativitas sangat diperlukan.
Selain itu terdapat beberapa hal yang
harus segera di lengkapi dari fasilitas
yang telah di dediakan di RA Al-Hidayah Panjalu ini, terutama sarana bermain
anak yang menunjang daya pikir dan daya cipta anak baik di luar ruangan kelas
maupun di dalam kela
Tag :
MAKALAH
0 Komentar untuk "CONTOH MAKALAH IMPLEMENTASI METODE PEMBELAJARAN UNTUK MENGEMBANGKAN DAYA PIKIR DAN DAYA CIPTA BAB II PEMBAHASAN "