Blog Dunia Pendidikan

Contoh Artikel tentang Guru dalam Pembentukan Karakter siswa V di SD Negeri X. Bag. III

G.       Kerangka Berfikir
Menurut Uman Sekaran (dalam Sugiyono, 2010, hlm.  91) kerangka berfikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah yang penting.
Penelitian ini berdasarkan pada pokok pikiran mengenai pembelajaran remedial dengan menggunakan model kontekstual sebagai implementasi pembelajaran berkarakter pada subtema makananku sehat dan bergizi. Selama ini guru kurang menindaklanjuti siswa yang mengalami kesulitan dalam mencapai tujuan pembelajaran. Walaupun ada, cara perbaikan yang dilakukan juga masih kurang sesuai. Hal tersebut berdasarkan study pendahuluan yang dilakukan dengan cara wawancara kepada guru di SD Negeri 2 Kelapasawit. Oleh karena itu, guru perlu mengetahui pembelajaran perbaikan dengan menggunakan model pembelajaran kontekstual sebagai tindak lanjut dari penilaian hasil belajar siswa. Secara sistematis, kerangka pemikiran dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
                                                                                   
H.        Lokasi dan Subjek Penelitian
a.         Lokasi Penelitian

Peneliti akan melakukan penelitian di SD Negeri 2 Kelapasawit. SD tersebut terletak di di Dusun. Kalapagada Rt.18/Rw.04, Desa. Kalapasawit, Kecamatan Lakbok, Kabupaten Ciamis.

b.         Subjek Sumber Data Penelitian
Istilah populasi tidak digunakan pada penelitian kualitatif, tetapi menurut Spradley dinamakan “social situation” atau situasi sosial yang terdiri dari tiga elemen yaitu tempat (place), pelaku (actors), dan aktivitas (activity) yang berinteraksi secara  sinergis. Pada penelitian ini, peneliti mengamati secara mendalam aktivitas orang-orang yang ada pada tempat tertentu.
Pada penelitian kuantitatif sumber data disebut respondensedangkan pada penelitian kualitatif sumber data disebut nara sumberpartisipan, dan informanPenentuan sumber data pada penelitian kualitatif menggunakan teknik sampling.  Teknik sampling dalam penelitian ini dilakukan dengan cara purposive. Menurut Sugiyono (2012, hlm. 124) Sampling purposive adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu.
Pada pelaksanaan penelitian pengambilan subjek sumber data dibagi menjadi dua tahap, yaitu tahap pengambilan data melalui analisis masalah berupa wawancara kepada guru kelas IV di SD Negeri 2 Kelapasawit. Tahap selanjutnya yaitu tahap uji coba produk yang dilakukan pada semua siswa kelas IV di SD Negeri 2 Kelapasawit.

I.       Desain Penelitian
Peneliti akan menjelaskan prosedur yang dilakukan dalam membuat produk. Model yang digunakan untuk penelitian ini yaitu model 4-D, maka dapat dijelaskan sebagai berikut:
1.         Tahap Define (Pendefinisian), dalam tahapan ini terdapat 3 fokus kegiatan sebagai berikut.
 a.          Analisis Awal Akhir
Dalam tahapan ini dilakukan analisis masalah yang mendasari pengembangan pembelajaran remedial dengan menggunakan model kontekstual. Langkah yang ditempuh dalam analisis ini adalah dengan menganalisis masalah, kemudian melakukan analisis terhadap Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar yang sesuai dengan subtema, analisis indikator setiap mata pelajaran yang sesuai dengan subtema, analisis tujuan pembelajaran dan analisis soal evaluasi.
b.          Analisis Siswa
Analisis siswa merupakan menganalisis karakteristik siswa berdasarkan kebutuhan dan perkembangannya untuk mendiagnosis kesulitan belajar siswa sebagai acuan dalam pembelajaran remedial. Karakteristik ini meliputi perkembangan kognitif, afektif dan psikomotor siswa.
c.          Analisis Tugas
Analisis tugas ditujukan untuk mengidentifikasi tahap-tahap penyelesaian tugas agar tercapainya indikator pembelajaran. Hasil dari pencapaian tugas ini dapat digunakan sebagai acuan penentuan siswa mana yang harus melaksanakan pembelajaran remedial.
2.    Tahap Design (Perancangan)
Dalam tahapan ini adalah perancangan pembelajaran remedial dengan menggunakan model kontekstual. Adapun dalam tahap ini terdiri dari kegiatan:
a.          Perencanaan tahapan  tahapan kegiatan yang akan dilakukan
Setelah diketahui apa penyebab siswa belum dapat mencapai tujuan pembelajaran, maka rencanakan kegiatan dan soal pembelajaran remedial yang sesuai dengan solusi dari masalah yang dihadapi siswa.
b.         Perancangan pengolahan hasil pembelajaran remedial
Setelah siswa mengikuti pembelajaran remedial maka langkah selanjutnya adalah mengolah hasil belajar siswa pada pembelajaran remedial.
3.         Tahap Pengembangan
Dalam tahap pengembangan ini terdiri dari pengembangan soal remedial dengan divalidasi oleh ahli revisi dan uji coba produk. “Validitas merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi pada objek penelitian dengan data yang dilaporkan oleh peneliti” (Sugiyono, 2012, hlm. 363).  Adapun “reliabilitas berkenaan dengan derajat konsistensi dan stabilitas data atau temuan” (Sugiyono, 2012, hlm. 268). Suatu data dinyatakan reliabel apabila dua atau lebih peneliti dalam obyek yang sama menghasilkan data yang sama.
Validasi draf 1 soal remedial yang divalidasi ahli yang dilakukan bersifat perkiraan atau judgement, berdasarkan analisis dan pertimbangan logika dari para ahli. Validasi yang dilakukan berupa meminta analisis kelayakan teori atau konsep yang digunakan terhadap draf 1 soal remedial yang dikembangkan dan meminta saran perbaikan atas kekurangan-kekurangan yang ada.
Draf 1 soal remedial yang telah divalidasi oleh ahli di analisis oleh peneliti hal  hal apa saja yang menjadi kekurangannya dan direvisi oleh peneliti. Setelah revisi dilakukan, maka peneliti menyusun kembali soal remedial sehingga siswa yang belum mencapai tujuan pembelajaran diharapkan dapat mencapai tujuan pembelajaran melalui soal remedial tersebut. Draf 2 soal remedial diujicobakan ke siswa kelas IV SD Negeri 2 Kelapasawit. Selain itu peneliti juga memberikan kuesioner respon guru kepada guru yang mengajar dan kuesioner respon siswa kepada siswa yang belajar. Hal ini dilakukan peneliti untuk mengetahui respon dari guru dan siswa terhadap draf 2 soal remedial. Analisis kekurangan draf 2 soal remedial dilakukan berdasarkan observasi dan hasil isian draft 2 soal remedial siswa. Kekurangan-kekurangan yang ada di revisi dan terbentuk draf 3 soal remedial.
Setelah draf 3 soal remedial dibentuk maka dilakukan uji coba 2 kepadsiswa kelas IV SD Negeri 2 Kelapasawit. Sama seperti halnya uji coba 1 peneliti melakukan melakukan observasi terhadap pengerjaan soal remedial dan menganalisis hasil isian draf 2 LKS yang diisi oleh siswa. Kemudian peneliti kembali memberikan kuesioner respon guru kepada guru yang mengajar dan kuesioner respon siswa kepada siswa yang belajar. Hal ini dilakukan peneliti untuk mengetahui respon dari guru dan siswa terhadap draf 3 soal remedial. Analisis kekurangan draf 3 soal remedial dilakukan berdasarkan observasi dan hasil isian draft 3 soal remedial. Kekurangan-kekurangan yang ada di revisi untuk terakhir kalinya. Setelah revisi akhir maka terbentuklah produk bahan ajar soal remedial dalam model pembelajaran kontekstual.
4.         Tahap penyebaran
Tahap penyebaran dilakukan secara terbatas. Penyebaran dilakukan dengan cara mengadakan kunjungan ke sekolah – sekolah yang berada dalam satu wilayah dengan SD Negeri 2 Kelapasawit.

J.       Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan yaitu research and development atau metode penelitian dan pengembangan. Menurut Sugiyono (2009, hlm. 407), “metode penelitian dan pengembangan (research and development) adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan produk tersebut.” Penggunaan metode ini sesuai dengan namanya yaitu diawali dengan penelitian atau research yang bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang kebutuhan pengguna, kemudian dilanjutkan dengan pengembangan atau development yang bertujuan untuk menghasilkan pembelajaran remedial dengan menggunakan model kontekstual.
Pada kegiatan research, terdapat kegiatan rancangan awal dalam tahap pendefinisian. Kegiatan rancangan awal bertujuan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan. Metode yang digunakan dalam pengumpulan dan analisis datanya adalah metode statistik deskriptif. Menurut Sugiyono (2012, hlm. 207) statisik deskriptif  adalah statistic yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.
Kemudian pada tahap pengembangan produk, metode yang dilakukan adalah metode kualitatif. Ketika melakukan pengolahan data, metode yang digunakan adalah metode kualitatif yang hasilnya dideskripsikan. Proses pengembangan pembelajaran remedial dengan menggunakan model kontekstual ini mengacu pada model pengembangan pembelajaran Thiagarajan yang terdiri dari 4-D yakni meliputi tahap pendefinisian (define), tahap perancangan (design), tahap pengembangan (development), dan tahap pendiseminasian (disseminate).

K.           Definisi Operasional
Pembelajaran remedial adalah suatu kegiatan pembelajaran yang bertujuan untuk menindaklanjuti siswa yang belum mencapai tujuan pembelajaran dengan cara mendiagnosis penyebabnya kemudian mencari alternatif cara perbaikannya sehingga siswa tersebut dapat mencapai tujuan pembelajaran dengan optimal sesuai kemampuannya.
Model pembelajaran kontekstual adalah model pembelajaran yang mendorong siswa untuk mampu mengaitkan materi yang dipelajari dengan kehidupan sehari – hari dalam bermasyarakat.
Pembelajaran remedial dengan menggunakan model pembelajaran konekstual adalah pembelajaran remedial yang dilaksanakan berdasarkan model kontekstual agar siswa mampu menghubungkan materi yang belum dipahami dengan kegiatan sehari – hari sehingga materi tersebut dapat mudah dipahami dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari – hari.
Pembelajaran dengan subtema makananku sehat dan bergizi merupakan salah satu subtema yang terdapat dalam tema makanan sehat dan bergizi, kurikulum 2013 kelas IV. Mata pelajaran yang ditematikan dalam subtema ini adalah Ilmu Pengetahuan Alam, PPKn, Bahasa Indonesia, SBdP, Ilmu Pengetahuan Sosial, PJOK dan matematika.

L.        Instrument Penelitian
Instrument penelitian adalah alat yang digunakan peneliti dalam mengumpulkan data sehingga hasil data lebih cermat, sistematis, dan lebih mudah diolah. Instrument yang digunakan oleh peneliti yaitu lembar kuesioner, lembar observasi, pedoman wawancara, check-list, dan soal remedial.
1.        Lembar Kuesioner
Lembar kuesioner berisikan pertanyaan – pertanyaan yang harus dijawab oleh responden secara tertulis.
2.        Lembar observasi
Lembar observasi berisikan hal  hal yang harus diamati dan dicatat oleh peneliti pada saat kegiatan observasi.
3.        Pedoman Wawancara
Pedoman wawancara berisikan daftar pertanyaan yang akan ditanyakan oleh peneliti dan diminta dijawab oleh responden.
4.        Check-list
Check-list berisikan daftar yang harus dicocokan antara suatu hal yang ada dilapangan dengan daftar yang telah ditentukan oleh peneliti.
5.        Soal remedial
Soal remedial adalah beberapa soal yang harus dikerjakan oleh siswa yang melaksanakan pembelajaran remedial. Penggunaan soal remedial sebagai instrument penelitian untuk mengetahui keterpakaian dari soal remedial yang telah dibuat oleh peneliti.

Tag : ARTIKEL
Iklan 655 x 60
0 Komentar untuk "Contoh Artikel tentang Guru dalam Pembentukan Karakter siswa V di SD Negeri X. Bag. III"

Back To Top