Blog Dunia Pendidikan

Contoh Proposal Penggunaan Media Gambar Fotografik Dalam Pembelajaran Menulis Kalimat Di Kelas II Sekolah Dasar Bag. 4

d.                 Jenis Kalimat
Berikut adalah jenis-jenis kalimat menurut Cahyani dan Rosmana (2006, hlm. 73-77), diantaranya:
1.    Kalimat Tunggal
Kalimat tunggal terdiri atas satu klausa bebas menurut Kridalaksana (dalam Cahyani dan Rusmana, 2006, hlm. 73). Jadi, kalimat tunggal itu terdiri dari satu satu subjek dan satu perdikat. Pada dasarnya, kalimat-kalimat yang panjang dapat disederhanakan. Kalimat tunggal sederhana ini hanya terdiri dari satu objek dan satu predikat saja. Berikut adalah pola 1 yaitu pola kalimat yang mengandung (S) kata benda (mahasiswa) dan perdikat (P) kata kerja (berdiskusi):
contoh:
Mahasiswa     berdiskusi
       S                   P
Teori itu       dikembangkan
       S                    P

Pola 2 adalah pola kalimat yang bersubjek kata benda (dosen itu) dan berpedikat kata sifat (ramah)
Contoh:

Dosen itu       ramah
     S                    P
Komputernya     rusak
        S                    P

Pola 3 adalah pola kalimat yang bersubjek kata benda (harga buku itu) dan berpredikat kata bilangan ( sepuluh ribu rupiah).
Harga buku itu   sepuluh ribu rupiah
           S                    P
Rumahnya   dua buah
     S                    P

Pola 4 adalah pola kalimat yang bersubjek kata benda (tinggalnya) dan berpedikat frasa depan yang terdiri atas kata depan dan kata benda (di Purwakarta).
Contoh:
Tinggalnya  di Purwakarta
       S                    P
Cincin ini    untuk kamu
       S                    P

Pola 5 adalah pola kalimat yang bersubjek kata benda (mereka) berpredikat kata kerja (menonton) dan berobjek kata benda (film)
Contoh:
Mereka  menonton  film
    S                    P      O
Pesawat itu  menembus  angkasa
     S                    P              O

Pola 6 adalah pola kalimat yang terdiri atas subjek kata benda (paman), predikat kata kerja (mencarikan), objek kata benda (saya), dan pengekap kata benda (pekerjaan).
Contoh:
Paman  mencarikan  saya  pekerjaan
    S               P            O       Pel.
Dia  menumbautkan  saya  lukisan
 S               P                 O       Pel.

Pola 7 adalah pola kalimat yang bersubjek kata benda (Rembang) dan predikatnya kata benda (peneliti). baik subjek mapun predikat, keduanya kata benda. Jadi, kalimat itu lengkapnya menjadi seperti contoh dibawah ini
Contoh:
Rembang  peneliti
     S              P
Dia  juara
  S      P

Pola kalimat yang sering diajarkan oleh guru dalam pembelajaran bahasa indonesia di sekolah dasar adalah pola 1 dan pola 5. Pola kalimatnya sederhana sehingga tidak membuat siswa kebingunan. Guru pun tidak sulit untuk mengajarkannya asalkan ditunjang dengan media yang dapat menarik minat siswa untuk memahami kalimat tersebut.

2.    Kalimat Majemuk
Menurut Kridalaksana (dalam Cahyani dan Rosmana, 2006, hlm. 77) mengutarakan gagasannya mengenai kalimat majemuk.
“Kalimat majemuk adalah kalimat yang terdiri dari beberapa kalusa. Jika kalimat tersebut teerdiri atas kalusa bebas, kalimat tersebut merupakan kalimat majemuk setara. Akan tetapi, apabila kalimat tersebut kalusanya dihubungkan secara fungsional yang salah satu diantaranya berupa klausa bebas, sedangkan yang lainya berupa bagian fungsional dari kalusa atasan”.
Contoh dari kalimat majemuk setara:
Badannya        kurus        dan         mukanya  sangat  pucat.
       S                 P           K.Sam            S                  P
Anak itu     hidup dalam kemewahan, sedangkan    ibunya    dalam
       S                        P                           K.Sam              S            P

kesengsaraan.
Contoh kalimat majemuk bertingkat:
Ketika aku pergi,   ia menangis
           Ket
     K. Sam+S+P

e.                  Bentuk Kalimat
Berdasarkan bentuknya, kalimat dapat dibedakan atas kalimat aktif dan pasif menurut Cahyani dan Rosmana (2006, hlm. 78)
1.    Kalimat Aktif
Kalimat aktif adalah kalimat transitif yang menunjukan bahwa subjek mengerjakan pekerjaan dalam predikat verbanya, contohnya:
Saya membaca buku.
Eva menulis surat.
Rembang pergi ke sawah.
2.    Kalimat Pasif
Kalimat pasif adalah kalimat transitif yang menunjukan bahwa subjek merupakan tujuan dari pekerjaan dalam predikat verbanya, contoh:
Sawah di cangkul Rembang.
Roti dimakan Andi.
Rumahnya kemasukan pencuri.

5.                  Pembelajaran Bahasa Indonesia di SD
Pembelajaran bahasa indonesia meruapakan salah satu pembelajaran yang wajib dipelajari di setiap jenjang pendidikan khususnya di sekolah dasar. Pembelaran bahasa indonesia diarahkan agar peserta didik mampu berkomunikasi dengan baik dan benar secara lisan maupun tulisan. Untuk dapat berinteraksi sosial dengan sesama manusia dan mengenali lingkungan tentu saja seorang siswa harus terampil menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Untuk dapat menguasai keempat keterampilan tersebut tentu saja siswa haru melakukan proses pembelajaran yang secara spesifik keempat keterampilan tersebut dipelajari dalam pembelajaran bahasa indoesia. Pernyataan tersebut sejalan dengan  Mendiknas (2006, hlm.81) yang menyatakan:
“Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik secara lisan maupun tulis, serta menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya kesastraan manusia Indonesia”.

Lebih umum tujuan pembelajaran bahasa indonesia adalah untuk melatih siswa agar terampil berkomunikasi lisan dan tulisan. Hal tersebut sejalan dengan Mendiknas (2006, hlm.81) tujuan pembelajaran bahasa Indonesia adalah:
(1)   Berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku, baik secara lisan maupun tulisan.
(2)   Menghargai dan bangga menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan bahasa Negara.
(3)   Memahami bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan tepat dan kreatif untuk berbagai tujuan.
(4)   Menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan intelektual serta kematangan emosional dan sosial.
(5)   Menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas wawasan, memperhalus budi pekerti serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa.
(6)   Menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai khasanah budaya dan intelektual manusia Indonesia.
Tag : PROPOSAL
Iklan 655 x 60
0 Komentar untuk "Contoh Proposal Penggunaan Media Gambar Fotografik Dalam Pembelajaran Menulis Kalimat Di Kelas II Sekolah Dasar Bag. 4"

Back To Top